Adaptasi Masyarakat Permukiman Pelantar dalam Menghadapi Kesulitan Air Bersih di Kelurahan Tanjung Unggat

Authors

  • Tri Samnuzulsari Dosen Sosiologi Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Nanik Rahmawati Dosen Sosiologi Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Afril Hadi Mahasiswa Sosiologi Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.31629/jmm.v1i2.1685

Keywords:

Air Bersih, Adaptasi, Modal Sosial

Abstract

Kesulitan yang dialami masyarakat permukiman pesisir yang berada di atas pelantar di Kelurahan Tanjung Unggat, terjadi karena berbagai faktor seperti kondisi tempat tinggal masyarakat merupakan daerah dengan topografis tanah yang tidak bisa untuk mendapatkan sumber mata air bersih yang baik, faktor perubahan cuaca dan ditambah lagi dengan kondisi perekonomian masyarakat pesisir yang cenderung berpenghasilan rendah dan tidak menentu. Dengan kesulitan yang terjadi tersebut, masyarakat berusaha melakukan berbagai tindakan adaptasi (penyesuian) secara kolektif untuk mengatasi permasalahan air bersih yang telah sejak lama terjadi hingga sampai saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk modal sosial yang timbul dari proses adapatasi yang di lakukan masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel (purposive sampling) menetapkan 10 orang masyarakat dari 2 Rukun Tetangga (RT) sebagai informan penelitian. Teknik analisis data dianalisi secara kualitatif, berdasarkan dukungan teori yang berkaitan dengan objek penelitian dan hasil wawancara serta observasi yang kemudian akan ditarik suatu kesimpulan hasil penelitian. Adapun hasil temuan dalam penelitian ini adalah menggambarkan sumber dan kapasitas penggunaan air bersih masyarakat permukiman pelantar di Kelurahan Tanjung Unggat yang cukup jauh dari permukiman serta air tersebut tidak dapat di nikmati secara berlebihan. Sehingga dengan upaya berdaptasi masyarakat mencoba mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Tindakan adapatasi timbul karena adanya modal sosial yang sangat kuat di dalam masyarakat permukiman pelantar di Kelurahan Tanjung Unggat yang berupa jaringan (kerjasama) membangun sarana air bersih, kepercayaan antar sesama dalam menjaga dan merawat fasilitas yang ada, dan nilai (etos kerja) yang timbul dari kesulitan yang terjadi, serta norma sebagai dasar ketaatan masyarakat dalam menjaga kerukunan dan tujuan keberhasilan pembangunan.

References

Alland,A. Jr. (1975). “Adaptationâ€ÂÂ, Annual Review of Anthropology, Vol 4:59-73.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Forkapi, 2009. Strategi Peningkatan Kapasitas Modal Sosial dan Kualitas Sumberdaya Manusia Pendamping Pengembangan masyarakat. 19

Fukuyama, Francis, 2003. Social Capital and Economic Develpment. Routledge. London

Hasbullah, J. 2006. Sosial Kapital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. MR-United Press: Jakarta.

Haviland, W.A. 1985. Antropologi Jilid 1. Terjemahan Rg.Soekadijo. Jakarta: Erlangga.

Indriatmoko, R.H. 2005. Pengelolaan Airtanah Dan Intrusi Air Laut. Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan, BPPT.

Koentjaraningrat. 1981. Metode-metodePenelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Marsono. 1995. Undang-Undang dan PeraturanPeraturan di Bidang Perumahan dan Permukiman. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Masik, Agustomi, “Hubungan Modal Sosial dan Perencanaanâ€ÂÂ, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 16 (3) : 1-23.

Moleong, J.L. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Milles, M.B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Poerwanto, H. 2006. Kebudayaan dan Lingkungan: Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putnam Rd . 1993, The Prosperouse Community : Sosial Capital and Publik Live dalam Tha American Prospec. Volume 13 Soerjani, Moh Dkk. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press.

Soerjono Soekanto. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada (Rajawali Pers).

Silalahi, Ulber, 2010. Metode Penelitian Sosial. Refika Aditama: Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparlan.Parsudi, 19934. Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungannya. Jakarta. Rajawali Press

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173 Tahun 1977 Tentang Penyediaan air yang memenuhi kuantitas dan kualitas, Jakarta. Air Bersih. Available at:http://one.indoskripsi.com/node/6062 Diakses 23 Maret 2017 pukul 19.30.

Studi National Action Plan Bidang Air Bersih. Available at: http://www.google.co.id/search.client.firefoxa.&.rlsorg.mozilla.Aen.USA.official&channels&hld&sourcehp&qStudi+National.Action.Plan.Bidang.Air.Bersih.2003. Telusuri dengan Google. Diakses pada tanggal 21 April 2017

TanjungpinangPos 5 Februari 2015 http://www.tanjungpinangpos/2015/05/ Senyum Melihat Tower Air Bersih. Diakses 04 November 2016 pukul 16.10 WIB

Fiftidayah, 2014. “Modal Sosial Kelompok Tani Bina Sehat Sejahtera Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kotaâ€ÂÂ. Skripsi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Haryani, Eda. 2007. Studi Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat Miskin Kota Semarang. Tugas Akhir tidak diterbitkan, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Program Pascasarjana, Semarang

Helmi, A. 2011. Strategi Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Ekologis Kawasan Pesisir (Studi Kasus: Desa Pulau Panjang,Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan). Skripsi.

Hernaningsih, T. dan Yudo, S. 2007. “Alternatif Teknologi Pengolahan Air Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih di Daerah Pemukiman Nelayan (Studi Kasus Perencanaan Penyediaan Air Bersih di Daerah Pedesaan Nelayan Kabupaten Pasir,Kalimantan Timur)â€ÂÂ. Dalam JAI. Vol 3 No 1.

Lumaksono,Galih. 2013. Strategi Adaptasi Masyarakat Dalam Menghadapi Kekurangan Air Bersih (Studi Kasus di Kampung Jomblang Perbalan Kelurahan Candi Kecamatan Candisari Kota Semarang). Skripsi Jurusan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Muniruzzaman. Muhammad. 2015. Eksistensi Masyarakat Nelayan Dalam Mengatasi Kemiskinan Di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Pramushinto, R dan Ma‟rif, S. 2013. Pola Pemanfaatan Sumber Daya Air Bersih Oleh Masyarakat Sebagai Antisipasi Dampak Salinisasi Di Wilayah Pesisir Kecamatan Jepara (Studi Kasus Kelurahan Bulu, Kel Kauman, Kel Jobokutoda Kel Ujungbatu). Jurnal Teknik PWK Volume 2 No 3. Hal. 765-774.

Additional Files

Published

2017-12-31

How to Cite

Samnuzulsari, T., Rahmawati, N., & Hadi, A. (2017). Adaptasi Masyarakat Permukiman Pelantar dalam Menghadapi Kesulitan Air Bersih di Kelurahan Tanjung Unggat. Jurnal Masyarakat Maritim, 1(2), 55–72. https://doi.org/10.31629/jmm.v1i2.1685