Perubahan Sistem Penghidupan Rumah Tangga Nelayan Di Kota Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.31629/jmm.v4i12506Keywords:
fisherman, coal,livelihood changingAbstract
Nelayan mengalami kehidupan yang serba kekurangan yang membuat nelayan melakukan berbagai proses penyesuaian untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, salah satu caranya dengan melakukan perubahan pekerjaan atau penghidupan. Pekerjaan yang dilakukannya berupa mengumpulkan batu bara. Perubahan pekerjaan nelayan berimplikasi terhadap perubahan pola relasi sosial, nilai-nilai sosial, gaya hidup dan modal sosial nelayan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, menjelaskan dan menganalisis mengenai perubahan yang terjadi dalam kehidupan nelayan akibat perubahan pekerjaan.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dan mempergunakan pendekatan studi kasus. Penentuan informan dilakukan secara bertujuan (purposive). Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu. Pengumpulan data adalah dengan mempergunakan teknik observasi dan wawancara. Informan adalah nelayan menjadi pemungut batubara di pantai Pengolahan data dilakukan dengan cara diklasifikasikan dan diinterprestasikan secara kualitatif dari awal hingga akhir penelitian. Tahap analisis data terdiri dari reduksi data, display data, pengambilan keputusan dan verifikasi.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perubahan pekerjaan yang dilakukan nelayan berimplikasi terhadap perubahan pendapatan, perubahan pola relasi sosial, perubahan nilai-nilai sosial, perubahan gaya hidup dan perubahan modal sosial dalam kehidupan nelayan, secara lebih rinci diuraikan bahwa (a). nelayan yang menjadi pemungut batubara mengalami peningkatan pendapatan. (b) pola relasi sosial juga berubah terutama sifat hubungan kerja yang terjalin, semula bersifat akrab, penuh dan penuh kekeluargaan menjadi hubungan kerja yang bersifat kaku dan orientasinyanya bisnis semata. Bentuk hubungan kerja yang semula merupakan hubungan langsung atau face to face menjadi hubungan yang tidak langsung dan melibatkan pihak ketiga sebagai bagian dari proses interaksi yang berlangsung, hubungan saling membantu dalam kehidupan nelayan juga berubah (c) pandangan nelayan tentang nilai yang memandang tinggi mengenai nilai budaya ikan sejerek, bereh secupak, madar (mendapatkan ikan sekilo dan beras satu setengah kilo, terus bisa bersantai) menjadi berubah, keberadaan istri dan anak dalam pemenuhan kebutuhan keluarga juga mengalami perubahan, perubahan juga terjadi terhadap pandangan nelayan mengenai nilai uang dalam kehidupan mereka. (d) Perubahan gaya hidup yang dijalani nelayan dari sederhana ke konsumtif. (e) Perubahan lainnya yang terjadi dalam kehidupan nelayan yang menjadi pemungut batubara yaitu perubahan modal sosial dalam kehidupan mereka. Komponen trust, jejaring dan norma mengalami perubahan dalam masyarakat nelayan akibat perubahan pekerjaan yang dilakukannya.
References
Abdulsyani. 2002. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara.
Basrowi. 2005.Pengantar Sosiologi. Bogor : Ghalia Indonesia.
Field, John. 2010. Modal Sosial. Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Heriyanti, Lesti. 2012. Nelayan Pemungut Batubara. Tesis tidak diterbitkan. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.
Kushendrawati, Selu Margaretha. 2006. Masyarakat Konsumen sebagai Ciptaan Kapitalisme Global:Fenomena Budaya dalam Realitas Sosial. Dalam Makara, Jurnal Sosial Humaniora, Volume 10 No 2 Edisi Desember 2002.
Mubyarto et al. 1984. Nelayan dan Kemiskinan. Studi Ekonomi Antropologi di Fua Desa Pantai. Jakarta : CV Rajawali Press
Ritzer, George. 2003. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta :Raja Grafindo Persada
Sitohang, Master. 2011. 7 Tambang Batubara Beroperasi di Bengkulu. dalam http//bisnis-sumatera.com.
Sztompka, Piotr. 2008. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Prenada.