Modal Sosial Perempuan Pekerja Di Industri Sarang Walet Rumahan Dusun Pelang
DOI:
https://doi.org/10.31629/jmm.v6i2.4929Keywords:
Modal Sosial, Pekerja, PerempuanAbstract
Perempuan dalam kesehariannya sebagai seorang pekerja dalam konteks buruh seringkali menjadi objek feminisasi pekerjaan dan termarginalkan keberadaannya apabila dibandingkan dengan buruh laki-laki, hal ini dapat dilihat dari sistem yang diterapkan seperti putting out system. Perempuan yang bekerja sebagai pembersih sarang walet merupakan salah satu wujud dari realitas sosial tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendekskripsikan kehidupan perempuan pembersih sarang walet dan juga membuktikan adanya peranan modal sosial yang bersumbangsih memperkuat keberlangsungan industri sarang walet rumahan yang ada di Desa Pelang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan studi fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan juga wawancara mendalam dengan 8 informan. Posisi pekerja perempuan di industri sarang walet rumahan merupakan objek kapitalisasi dan marginalisasi, namun kendati demikian para pekerja menciptakan modal sosial mereka secara alami dari hasil interaksi keseharian dan jaringan yang dimiliki. Modal sosial yang berupa jaringan berperan penting menjaga suplai sarang walet sehingga industri bisa tetap berjalan. Sementara modal sosial internal yang tercipta di dalam industri rumahan menjaga keharmonisan antar pekerja sehingga lebih cepat menyelesaikan pekerjaan. Konsep modal sosial Putnam kemudian dipilih untuk menjelaskan fenomena pentingnya modal sosial dalam keberlanjutan industri dan stabilitas industri.References
Alinda, N. (2013). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Karet Di Indonesia.†Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11(1), 93. https://doi.org/10.22219/jep.v11i1.3733
Asih, Kalis Mardi. (2014). “Kapitalisme dan Ekofeminismeâ€Â. Jurnal Perempuan.org, Diakses 15 September 2021. https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/kapitalisasi-perempuan-dan-ekofeminisme
Creswell, J. W. (2013). “Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.†Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ekasari, Novi. (2019). “Modal sosial pengrajin batik tulis rifaiyah di kampung wisata batik rifaiyah kalipucang wetan batang skripsi.†Repisitory Universitas Negeri Semarang.
Fathy, Rusydan. (2019). “Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat.†Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 6 No. 1, Januari 2019. 6(1), 1–17.
Gimanez, M. A. (2016). Kapitalisme dan Penindasan terhadap Perempuan: Kembali ke Marx. 20. Pustaka IndoProgres
Purwanto, Antonius. (2015). “Modal Budaya dan Modal Sosial dalam Industri Seni Kerajinan Keramik.†MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 18(2). doi:10.7454/mjs.v18i2.3727.
Putnam, R.D. (1993). “The Prosperous Community: Social Capital and Public Life.†American Prospect, 13, Spring, 35- 42. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing
Solechan, S. (2018). “Perlindungan Homeworker Yang Berkerja Secara Putting out System.†Administrative Law and Governance Journal, 1(4), 386–390. https://doi.org/10.14710/alj.v1i4.386-390