Pembinaan Olimpiade Sains Nasional Bidang Matematika Topik Statistika dan Peluang Pada Siswa SMP Negeri 4 Tanjungpinang
DOI:
https://doi.org/10.31629/anugerah.v2i1.1977Kata Kunci:
pembinaan, olimpiade, matematikaAbstrak
Olimpiade sains nasional (OSN) adalah suatu sarana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran pada suatu mata pelajaran. Matematika merupakan salah satu bidang yang diujikan pada OSN. Banyak siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. SMPN 4 Tanjungpinang merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama di Tanjungpinang yang rutin mengirimkan utusan untuk mengikuti OSN tetapi masih kurang efektif dalam melakukan kegiatan pembinaan OSN. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan berupa pembinaan terhadap Siswa yang akan mengikuti OSN bidang matematika. Kegiatan ini diselenggarakan di SMPN 4 Tanjungpinang dan diikuti oleh 10 Siswa yang berasal dari kelas VII dan kelas VIII. Kegiatan pembinaan dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan menekankan pada penguatan konsep dan pelatihan penyelesaian soal-soal. Topik yang dibahas adalah statistika dan peluang. Tes berupa soal esai diberikan kepada peserta pembinaan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memecahan masalah yang disajikan dalam soal olimpiade. Hasil tes menunjukkan bahwa siswa belum mampu untuk memecahkan masalah secara baik. Hal ini mengindikasikan pentingnya pembinaan yang lebih baik untuk memberikan penguatan konsep dan mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah olimpiade.
Unduhan
Referensi
Ang, L. H., & Shahrill, M. (2014). Identifying students’ specific misconceptions in learning probability. International Journal of Probability and Statistics, 3(2), 23–29. https://doi.org/10.5923/j.ijps.20140302.01
Anggraini, S., & Kusrini, E. (2018). The analysis of students’ difficulties in solving problems of probability for 8th grade. 160(Incomed 2017), 166–169. https://doi.org/10.2991/incomed-17.2018.36
Arum, D. P., Kusmayadi, T. A., & Pramudya, I. (2018). Students’ difficulties in probabilistic problem-solving. Journal of Physics: Conference Series, 983(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/983/1/012098
Chan, S. W., & Ismail, Z. (2013). Assessing misconceptions in reasoning about variability among high school students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 93, 1478–1483. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.10.067
Docktor, J. L., Strand, N. E., Mestre, J. P., & Ross, B. H. (2015). Conceptual problem solving in high school physics. Physical Review Special Topics - Physics Education Research, 11(2), 1–13. https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPER.11.020106
Fauzan, A., & Dzikrullah, A. A. (2018). Optimalisasi kecerdasan siswa dengan intensitas pembinaan olimpiade matematika. Jurnal Matemtatika, Statistika, & Komputasi, 6(2), 86–91.
Gabriel, Y. (2002). Students’ difficulties and strategies in solving conditional probability problems with computational simulation. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Garfield, J., & Ahlgren, A. (1986). Difficulties in learning probability and statistics. Proceedings of the Second International Conference on Teaching Statistics, 270–274. papers3://publication/uuid/80EB4AA9-4353-4CFA-BD3F-88B6A29D69E2
Garrett, R. M. (1986). Problem-solving in science education. Studies in Science Education, 13(1), 70–95. https://doi.org/10.1080/03057268608559931
Ismail, Z., & Chan, S. W. (2015). Malaysian students’ misconceptions about measures of central tendency: An error analysis. AIP Conference Proceedings, 1643(February), 93–100. https://doi.org/10.1063/1.4907430
Kemendikbud. (2015). Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomor. 799/C3/KU/2015. Kemendikbud: Jakarta.
Kemendikbud. (2016). Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 Nomor. 1022/D3/KP/2016. Kemendikbud: Jakarta.
Kemendikbud. (2017). Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 Nomor. 1273/D3/KP/2017. Kemendikbud: Jakarta.
Kemendikbud. (2018a). Panduan Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Tahun 2018.
Kemendikbud. (2018b). Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018 Nomor. 1677/D3/KP/2018. Kemendikbud: Jakarta.
Kemendikbud. (2019a). Silabus Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Menengah Pertama.
Kemendikbud. (2019b). Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 Nomor. 1535/D3/KP/2019. Kemendikbud: Jakarta.
Konold, C. (1995). Issues in assessing conceptual understanding in probability and statistics. Journal of Statistics Education, 3(1). https://doi.org/10.1080/10691898.1995.11910479
Mason, A., & Singh, C. (2016). Using categorization of problems as an instructional tool to help introductory students learn physics. Physics Education, 51(2), 1–5. https://doi.org/10.1088/0031-9120/51/2/025009
Polya, G. (1945). Reviewed work: how to solve it by G. Pólya. In The Mathematical Gazette, 30, 181. https://doi.org/10.2307/3609122
Randall, C., Lester, F., & O’Daffer, P. (1987). How to evaluate progress in problem-solving. National Council of Teachers of Mathematics.
Setiawan, Y. B., Hapizah, H., & Hiltrimartin, C. (2018). Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal olimpiade Sekolah Menengah Pertama. Konten Aljabar. 5(2), 233–243. https://doi.org/http://doi.org/10.21831/jrpm.v5i2.18191
Tambychik, T., & Meerah, T. S. M. (2010). Students’ difficulties in mathematics problem-solving: What do they say? Procedia - Social and Behavioral Sciences, 8(5), 142–151. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.12.020
Tirangkoor, S., Chaiyasang, S., & Kaewsaiha, C. (2018). Teaching strategies to correct misconceptions in descriptive statistics. Proceedings of 122nd The IRES International Conference, 57–61.