Analisis Kemandirian Siswa pada Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Teori Belajar Humanistik
DOI:
https://doi.org/10.31629/jg.v2i2.200Keywords:
Teori Belajar Humanistik, Kemandirian SiswaAbstract
Dalam dunia pendidikan, yang harus diperhatikan terhadap siswa adalah karakter dan perbedaan individual. Siswa diarahkan untuk dapat mengembangkan potensi kemandiriannya tanpa ada tekanan, paksaan, ataupun kekerasan dari guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian siswa dan respon siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Dalam dengan penerapan teori belajar humanistik pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Teluk Dalam. Pengumpulan data menggunakan angket dan lembar observasi. Data diolah dengan menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa, tingkat kemandirian siswa dengan menerapkan teori belajar humanistik dalam proses pembelajaran matematika pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat berada pada kategori mandiri, pada lima indikator kemandirian siswa yaitu ketidaktergantungan terhadap orang lain 73,9%, disiplin 86,95%, tanggungjawab 73,9%, inisiatif 86,95%, dan kontrol diri 78,25%. Sedangkan indikator percaya diri 65,2% berada pada kategori cukup mandiri, respon siswa terhadap penerapan teori belajar humanistik dalam proses pembelajaran adalah positif dengan persentase 72%.
Kata kunci: teori belajar humanistik, kemandirian siswa
In the education field, things must be considered against students are the character and individual differences. Students are directed to develop their self-reliance potential without any pressure, coercion, or violence from teachers. This study aims to determine the independence of students and the response of students of class X SMA Negeri 1 Teluk Dalam with the application of humanistic learning theory on the topic of the equation and quadratic inequality. Research subjects are all students of grade X SMA Negeri 1 Teluk Dalam. Data collection method used are questionnaires and observation sheets. The data is processed by using percentage analysis. The results showed that the level of student independence by applying the theory of humanistic learning in the process of learning mathematics on the topic of equation and quadratic inequality is in the independent category, the five indicators of independence of students: the dependence of others 73.9%, discipline 86.95%, responsibility 73.9%, 86.95% initiative, and self-control 78.25%. While self-confident indicator 65.2% are in the self-sufficient category, student's response to application of humanistic learning theory in the learning process is positive with the percentage of 72%.
Keywords: humanistic learning theory, student’s independence
Downloads
References
Maulana Malik Ibrahim.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Amin, Muh. Dkk, (1979). Humanistic Educations. Bandung: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Bogdan, R., & Biklen, S. (1992). Qualitative Research for Education. Boston, MA: Allyn and Bacon.
Baharudin & Esa N. W. (2007). Teori Belajar Dan Pembelajaran, Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Baharudin dan Moh. Makin. (2007). Pendidikan Humanistik ( Konsep, Teori, dan
Aplikasi Dalam Dunia Pendidikan). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Depdiknas. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
Jakarta: Depdiknas.
Ende Supriadi. (2011). Pendidikan Dengan Pendekatan Humanistik, makalah.
Cianjur: t.p.
Eko, B. & Kharisudin, I. (2010). Improving The Autodidact Learning of Student On Kalkulus Through Cooperative Learning “Student Teams Acievement Division†By Portofolio Programed. Jurnal penelitian pendidikan, 27(1): 78-83. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses 29-1-2012].
Irjayanti, P., & Rutyani ( 2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Reciprocal teaching. SKRIPSI FMIPA UNY.
Istiqomah, (2013). Sukses Uji Kompetensi Guru. Malang: Dunia Cerdas
Kurniawati, D. (2010). Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Kooperatif Learning Kepal Bernomor Berstruktur pada Siswa SMPN 2 Sewon Bantul. Yogyakarta: Skripsi FMIPA UNY.
Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.
Listyani E & Hidayati K (2010). Improving Instruments Of Students’ Self-Regulated Learning. Yogyakarta: FMIPA UNY Mathematics Education Department.
Marpaung, Y. (1999). Struktur Kognitif Dalam Pembentukan Konsep Algoritma
Matematis. Dimuat dalam kumpulan Makalah FMIPA IKIP Sanata
Dharma Yogyakarta, Editor Y.Marpaung, Paul Suparno.
Mukhlis. (2005). Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Materi Pokok Bahasan perbandingan. Tesis Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
R. agung, S. P. & Latifatul, C. (2009). Teori Humanisme. Makalah. Malang.
Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sujanto, A., dkk. (2004). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.
Stevick. (1991). Humanism in language Teaching. New York: Oxford University Press.
Syifa’a, R. (2008 ). Psikologi Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan.
Dalam El-Tarbawi (Jurnal Pendidikan Islam). No.1 Vol.I.
Sujanto, A. (2004). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA.
Suhardinsyah, Said. (2014). Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Persamaan Garis Lurus Di Kelas VIII SMP PKPU. Banda Aceh: Skripsi Universitas Syiah Kuala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: tidak diterbitkan.
Tirtarahardja, U. & Sulo, L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Uno, H. B. (2007). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Oemar H. (2002). Pendidikan Guru. Jakarta: Bumi Aksara
Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.