FENOMENA CHILDFREE DI ERA KONTEMPORER BERDASARKAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Keywords:
Childfree, konstruksi realitas sosial, era kontemporerAbstract
Fenomena ChildFree menjadi perbincangan hangat di Indonesia baru-baru ini. Diawali oleh salah satu influencer yang mengumumkan kepada publik bahwa dirinya memilih untuk ChildFree atau bebas anak. Hal ini memunculkan pro dan kontra dikehidupan masyarakat khususnya negara Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa di Indonesia umumnya mengenal prinsip ‘banyak anak banyak rezeki’. Prinsip tersebut berbanding terbalik dengan konsep ChildFree itu sendiri. ChildFree dikenal dengan kondisi dari pasangan suami dan istri yang tidak memiliki keinginan untuk memiliki anak setelah proses pernikahannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana para generasi muda yang berada dalam era terkini memandang konsep dari ChildFree itu sendiri, eksistensi dari ChildFree di era kontemporer terlebih dalam media sosial, dan bagaimana ilmu sosiologi menganalisis fenomena ChildFree ini dengan menggunakan teori konstruksi realitas sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan data pendukung yang didapatkan dari berita di media sosial dan artikel jurnal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang yang melakukan ChildFree adalah berasal dari generasi milenial, karena mereka memiliki kesadaran dan pemikiran jangka panjang terkait hal tersebut. ChildFree akhirnya menjadi perbincangan hangat media pemberitaan dan menjadi perhatian, khususnya dalam bidang ilmu sosiologi yang menganalisis fenomena ini menggunakan teori konstruksi realitas sosial.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 milan milan, Dian Tania R, Isnaeni Qurotun N, Angelin Audia P; Cornelia Yulin Ester D
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.