Regalia: Jurnal Riset Gender dan Anak
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/jga
<p>Riset Gender dan Anak Journal with e-ISSN: 2962-3979, published by Study Center of Gender dan Children (PSGA) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kepualaun Riau. The word Regalia comes from English which means symbol of greatness.The editor invites scientists, scholars, professionals, practitioners and researchers in various disciplines to contribute, both of research articles and literature reviews that is concerned with <em>gender, children, elderly, and difabel studies in various perspectives including Islamic studies, religion, culture, politic, education, psychology, sexual harassment, parenting, race and minority class, language and literature, and feminism</em>. The manuscripts accepted will be published after selection, review of sustainable reviewers, and editing process</p>Pusat Penelitian Pemberdayaan Perempuan, Gender, dan Anak UMRAHen-USRegalia: Jurnal Riset Gender dan Anak 2962-3979FENOMENA CHILDFREE DI ERA KONTEMPORER BERDASARKAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/jga/article/view/5664
<p><em>Fenomena ChildFree menjadi perbincangan hangat di Indonesia baru-baru ini. Diawali oleh salah satu influencer yang mengumumkan kepada publik bahwa dirinya memilih untuk ChildFree atau bebas anak. Hal ini memunculkan pro dan kontra dikehidupan masyarakat khususnya negara Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa di Indonesia umumnya mengenal prinsip ‘banyak anak banyak rezeki’. Prinsip tersebut berbanding terbalik dengan konsep ChildFree itu sendiri. ChildFree dikenal dengan kondisi dari pasangan suami dan istri yang tidak memiliki keinginan untuk memiliki anak setelah proses pernikahannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana para generasi muda yang berada dalam era terkini memandang konsep dari ChildFree itu sendiri, eksistensi dari ChildFree di era kontemporer terlebih dalam media sosial, dan bagaimana ilmu sosiologi menganalisis fenomena ChildFree ini dengan menggunakan teori konstruksi realitas sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan data pendukung yang didapatkan dari berita di media sosial dan artikel jurnal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang yang melakukan ChildFree adalah berasal dari generasi milenial, karena mereka memiliki kesadaran dan pemikiran jangka panjang terkait hal tersebut. ChildFree akhirnya menjadi perbincangan hangat media pemberitaan dan menjadi perhatian, khususnya dalam bidang ilmu sosiologi yang menganalisis fenomena ini menggunakan teori konstruksi realitas sosial. </em></p>milan milanDian Tania RIsnaeni Qurotun NAngelin Audia PCornelia Yulin Ester D
Copyright (c) 2023 milan milan, Dian Tania R, Isnaeni Qurotun N, Angelin Audia P; Cornelia Yulin Ester D
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-312023-07-31216171DAMPAK HELIKOPTER PARENTING TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/jga/article/view/5404
<p>Penerapan pola asuh helikopter atau <em>Helicopter parenting</em> muncul karena banyaknya tuntutan orang tua terhadap keadaan yang dialami anak, sehingga akan menjadi bumerang bagi anak. Gaya pengasuhan helikopter dapat berdampak buruk pada kemandirian anak. Anak-anak terbiasa bergantung pada orang tuanya. Anak mandiri membutuhkan dukungan dan kepercayaan dari orang tuanya untuk memberikan kesempatan dalam mengambil keputusan. Metode yang digunakan adalah pendekatan studi literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan hasil-hasil. hasil kajian dari beberapa jurnal, buku, dan dokumen lainnya. Penerapan pola asuh ini menjadikan orang tua kurang percaya diri dalam membesarkan anak, orang tua yang terlalu overprotektif dalam mengawasi anak, sehingga anak tidak mengalami perkembangan kemandirian saat anak memasuki usia dewasa.</p>Risa Amalia Putri RisaSri Putri Rahayu Z
Copyright (c) 2023 Risa Amalia Putri Risa, Sri Putri Rahayu Z
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-302023-07-30213949ANALISIS PROBLEMATIKA ANAK PADA TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM FILM CRY ME A SAD RIVER
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/jga/article/view/5749
<p>Fenomena problematika anak yang terjadi di kehidupan masyarakat tanpa masyarakat sadari, terdapat bentuk-bentuk problematika anak pada film <em>Cry Me A Sad River.</em> Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk problematika anak perempuan pada film <em>Cry Me A Sad River</em>. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Emile Durkheim tentang fakta sosial dan nilai baik dan buruk di masyarakat. Penelitian ini mendapatkan hasil yaitu terdapat bentuk- bentuk problematika anak yang di hadapi oleh Yi Yao anak perempuan dalam film <em>Cry Me A Sad River</em> seperti, 1) kurangnya komunikasi anak dan orang tua, 2) bullying atau perundungan, 3) masalah percintaan anak remaja. Penulis berharap penelitian ini menjadi acuan informasi bagi masyarakat dan penulis selanjutnya tentang problematika yang dihadapi anak perempuan terutama di sekolah.</p>Thalia Hervita
Copyright (c) 2023 Thalia Hervita
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-282023-07-282187108FENOMENA CHILDFREE TERHADAP BONUS DEMOGRAFI ISLAM DI INDONESIA
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/jga/article/view/5657
<p><em>Dalam beberapa dekade terakhir, angka kelahiran di Indonesia kian menurun dan menyebabkan kekhawatiran tentang bonus demografi yang tidak dapat dicapai. Penurunan angka kelahiran ini salah satunya disebabkan oleh keputusan beberapa pasangan muslim yang memilih untuk tidak memiliki anak atau yang dikenal dengan istilah childfree. Tujuan penelitian ini membahas fenomena childfree dikalangan masyarakat muslim di Indonesia dan implikasinya bagi keberlanjutan umat Islam di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif yang menekankan pada studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menyajikan gambaran pandangan masyarakat terhadap fenomena childfree berdasarkan stigma dan tekanan sosial yang pada umumnya menganggap bahwa pilihan untuk tidak memiliki anak masih belum bisa dinormalisasi. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini ialah fenomena childfree masih menjadi perdebatan di Indonesia, perbedaan pandangan tersebut pada umumnya dipengaruhi oleh faktor agama dan demografi yang memiliki kekhawatiran akan berkurangnya jumlah generasi muslim di Indonesia. Rekomendasi yang perlu dipertimbangkan adalah melakukan penelitian lebih lanjut, karena fenomena childfree masih tergolong baru di Indonesia, dan masih diperlukan penelitian lainnya untuk memahami sudut pandang masyarakat secara keseluruhan</em>.</p>Mhd Aksaril Huda RitongaAyu WulandariFinfi FazahroHilman FadhilahSiti Hamidah
Copyright (c) 2023 Aril, Ayu Wulandari, Finfi Fazahro, Hilman Fadhilah; Siti Hamidah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-302023-07-30215159UPAYA GERAKAN ME TOO DALAM MENGHADAPI KEKERASAN DAN PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN DI KOREA SELATAN
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/jga/article/view/5107
<p>The issue of sexual violence against women is an issue that can be found in various countries, both in developed and developing countries. As one of the developed countries, South Korea also has many issues regarding sexual violence against women in its country. This happens as a result of the patriarchal culture and Confucianism inherent in South Korean society itself. This causes the existence of a superior that is owned by men to control and dominate women. This is certainly an impetus for men to commit violence and sexual harassment against women because women are placed as objects of male sexuality. In fact, as fellow human beings, men and women should be able to have the same rights and be at the same level without dominating or making one of them a mere sexual object. Therefore, in response to this, a lot of feminist movements have sprung up in South Korea, one of which is the Me Too movement which seeks to empower women and fight against patriarchal culture to get equal rights with men through campaigns both at home and abroad. social media or directly</p>febi triyantiIndri Yohana S.M Hutabarat Rahma SaritaSekar Rachmawati
Copyright (c) 2023 febi triyanti, Indri Yohana S.M Hutabarat , Rahma Sarita, Sekar Rachmawati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-07-282023-07-28217385