Strategi Pemecahan Masalah Geometri Mahasiswa Calon Guru Matematika: Antara Prediksi dan Kenyataan
DOI:
https://doi.org/10.31629/jg.v6i2.3539Keywords:
geometri, pemecahan masalah, strategi pemecahan masalah, calon guru matematikaAbstract
Kemampuan pemecahan masalah, termasuk dalam topik geometri, merupakan kemampuan yang perlu dimiliki para mahasiswa calon guru matematika sebagai bekal karir mereka di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi kemampuan pemecahan masalah mahasiswa calon guru matematika dalam menyelesaikan soal-soal geometri. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, desain studi kasus, dalam bentuk tes tertulis individu melibatkan 31 mahasiswa calon guru matematika di salah satu universitas negeri di kota Bandung, Indonesia. Dalam studi ini strategi pemecahan masalah hasil prediksi yang dibuat peneliti dibandingkan dengan strategi pemecahan masalah yang digunakan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian strategi pemecahan masalah yang digunakan mahasiswa sesuai prediksi, di mana proses dan hasil pemecahan masalah yang mereka lakukan sudah benar, namun sebagian besar mahasiswa masih kurang komprehensif dalam memberikan argumentasi terhadap langkah penyelesaian masalah yang mereka gunakan. Selain itu, beberapa kesulitan yang mahasiswa hadapi dalam proses pemecahan masalah diidentifikasi dan didiskusikan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan antara strategi pemecahan masalah yang diprediksi dan strategi pemecahan masalah yang digunakan mahasiswa dalam proses pemecahan masalah.
Downloads
References
Budhi, W. S., & Kartasasmita, B. G. (2015). Berpikir matematis: Matematika untuk semua. Erlangga.
De Lange, J. (2006). Mathematical literacy for living from OECD-PISA perspective. Tsukuba Journal of Educational Study in Mathematics, 25, 13–35.
Jupri, A. (2019). Geometri dengan pembuktian dan pemecahan masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Jupri, A. (2020). Beberapa metode pembuktian teorema Viviani oleh mahasiswa calon guru matematika. Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus), 3(2), 99–108. http://dx.doi.org/10.21043/jmtk.v3i2.7188
Jupri, A. (2017). From geometry to algebra and vice versa: Realistic mathematics education principles for analyzing geometry tasks. 1830. https://doi.org/10.1063/1.4980938
Jupri, A., Fatimah, S., & Usdiyana, D. (2020). Dampak perkuliahan geometri pada penalaran deduktif mahasiswa: Kasus pembelajaran teorema Ceva. AKSIOMA: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 11(1), 93–104. https://doi.org/10.26877/aks.v11i1.6011
Jupri, A., Gozali, S. M., & Usdiyana, D. (2020). An analysis of a geometry learning process: The case of proving area formulas. Prima: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), 154–163. http://dx.doi.org/10.31000/prima.v4i2.2619
Jupri, A., & Rosjanuardi, R. (2020). An investigation of master student understanding on mathematical literacy problems. Jurnal Gantang, 5(1), 1–7. https://doi.org/10.31629/jg.v5i1.1828
Jupri, A., & Syaodih, E. (2016). Between formal and informal thinking: The use of algebra for solving geometry problems from the perspective of Van Hiele theory. Jurnal Pengajaran MIPA, 21(2), 108–113.
Kawasaki, K. I. (2005). Proof without words: Viviani’s theorem. Mathematics Magazine, 78(3), 213. https://doi.org/10.1080/0025570X.2005.11953328
Kemdikbud. (2013). Kurikulum 2013. Kompetensi dasar: Sekolah menengah pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdikbud. (2017). Implementasi pengembangan kecakapan abad 21 dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Koichu, B., & Leron, B. (2015). Proving as problem solving: The role of cognitive decoupling. The Journal of Mathematical Behavior, 40, 233–244. https://doi.org/10.1016/j.jmathb.2015.10.005
Levav-Waynberg, A., & Leikin, R. (2012). The role of multiple solution tasks in developing knowledge and creativity in geometry. The Journal of Mathematical Behavior, 31(1), 73–90. https://doi.org/10.1016/j.jmathb.2011.11.001
Masfingatin, T., Murtafiah, W., & Krisdiana, I. (2018). Kemampuan mahasiswa calon guru matematika dalam pemecahan masalah pembuktian teorema geometri. Jurnal Mercumatika: Jurnal Penelitian Matematika Dan Pendidikan Matematika, 2(2), 41–50. https://doi.org/10.26486/jm.v2i2.272
Palatnik, A., & Dreyfus, T. (2019). Students’ reasons for introducing auxiliary lines in proving situations. The Journal of Mathematical Behavior, 55, 100679. https://doi.org/10.1016/j.jmathb.2018.10.004
Polya, G. (1973). How to solve it: A new aspect of mathematical method (second edition). Princeton University Press. https://doi.org/10.2307/j.ctvc773pk
Posamentier, A. S., & Stepelman, J. (1990). Teaching secondary school mathematics: Techniques and enrichment. New York: Merrill. https://doi.org/10.1142/11583
Samelson, H. (2003). Proof without words: Viviani’s theorem with vectors. Mathematics Magazine, 76(3), 225. https://doi.org/10.1080/0025570X.2003.11953185
Samo, D. D. (2017). Kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa tahun pertama dalam memecahkan masalah geometri konteks budaya. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 4(2), 141–152. https://doi.org/10.21831/jrpm.v4i2.13470
Sukmadinata, S. S. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia & Remaja Rosja Karya.
Weber, K. (2005). Problem-solving, proving, and learning: The relationship between problem-solving processes and learning opportunities in the activity of proof construction. The Journal of Mathematical Behavior, 24(3–4), 351–360. https://doi.org/10.1016/j.jmathb.2005.09.005
Widana, I. W. (2017). Modul penyusunan soal higher order thinking skill (HOTS). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Yuwono, M. R. (2016). Analisis kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri berdasarkan taksonomi Bloom dan alternatif pemecahannya. Beta: Jurnal Tadris Matematika, 9(2), 111–133. https://doi.org/10.20414/betajtm.v9i2.7