Penggunaan Media Plastisin untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Materi Bentuk Molekul Kelas X LM di SMA N 8 Malang
DOI:
https://doi.org/10.31629/zarah.v5i1.142Kata Kunci:
hasil belajar kognitif, bentuk molekul, media plastisinAbstrak
Penggunaan Media Plastisin untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Materi Bentuk Molekul kelas X LM di SMA N 8 Malang. Tujuan Penelitian ini adalah: Mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran plastisin untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa lintas minat kimia kelas X di SMAN 8. Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang berasal dari kelas X bahasa dan kelas X IPS yang mengambil lintas minat kimia, di SMAN 8 Malang semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yang mendapatkan materi bentuk molekul. Instrumen yang digunakan adalah adalah tes hasil belajar siswa materi bentuk molekul, lembar observasi aktifitas siswa dan lembar observasi keterampilan pembuatan model molekul suatu senyawa. Berdasarkan Hasil tes belajar siswa, hasil nilai kognitif,nilai afektif yang menggunakan media plastisin dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dibandingkan dengan hasil belajar siswa tahun yang lalu. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian, nilai kognitif, maupun nilai afektif materi bentuk molekul sebagai berikut: (1) Aktifitas Sikap Siswa, Data aktifitas sikap siswa pada pembelajaran yang menggunakan media plastisin pada materi bentuk molekul dapat diketahui bahwa 5 unsur dasar pembelajaran kooperatif benar-benar terlihat proses pembelajaran yang mengalami peningkatan yang cukup berarti. Hal ini dapat terlihat pada masing-masing unsur pembelajaran yaitu saling ketergantungan positif dalam unsur ini, kelompok kooperatif mengalami kenaikan dari 75 % sampai 79,5 % dan jika dirata-rata maka akan diperoleh hasil rerata sebesar 77.25 %. Interaksi langsung antar siswa dari 79 % sampai dengan 79,5 % yang jika dirata-rata tingkat interaksi langsung antar siswa mencapai 79,25 %. Ini berarti bahwa komunikasi dalam kelompok kooperatif terjalin dengan baik antar anggota kelompoknya. Pertanggung jawaban individu dari 75 % menjadi 88,6 % dan jika dirata-rata adalah 82%. Ketrampilan berinteraksi antar individu dan kelompokm mengalami kenaikan dari 73 % sampai 75 % dan jika dirata-rata persentase untuk unsur keterampilan berinteraksi antar individu dan kelompok adalah 74. Keefektifan proses kelompok mengalami kenaikan persentase dari 58 % sampai dengan 88,6% yang jika diambil rata-rata persentase keefektifan proses kelompok sebesar 73,3%. keterampilan siswa yang terdiri dari: Keaktifan dari 66 % sampai 79,5 dan rata-rata 73,1 5 %, keseriusan/motivasi/perhatian dari 81,3 % sampai 79,5 rata-rata persentase 80,4 %, ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas dari 87,5 % sampai 88,6% rata-rata 88,1 %, kerjasama dan tanggung jawab dari 77,1 % sampai 79,5% rata-rata 78,3 %, menghargai orang lain dari 77,1 % sampai 75,0 rata-rata 76,0 %, tidak mengganggu teman lain dari 91,7 % dan 88,6 rata-rata persentase 90,2 %. (3) Nilai Kognitif, dari nilai harian meramalkan bentuk molekul didapatkan nilai rata-rata sebesar 92 dan dari materi meramalkan bentuk molekul didapatkan nilai rata-rata sebesar 86 dari kedua nilai meramalkan bentuk molekul dan menentukana kepolaran senyawa terdapat rata-rata nilai sebesar 89. Dibandingkan dengan rata-rata nilai ulangan pada materi yang sama pada tahun 2014/2015 nilai rata-rata dari 65 menjadi 89. Hal ini dimungkinan bahwa penggunaan media plastisin pada pembelajaran materi meramalkan bentuk molekul dan polaritas senyawa dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa disarankan agar : (1) peneliti/ guru lain diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini agar didapatkan temuan-temuan lain yang berarti (2) menggunakan waktu cukup panjang, diharapkan untuk peneliti lain dapat menemukan cara yang lebih pendek dan hasil yang optimal (3) penggunaan media pembelajaran berupa plastisin diharapkan dapat digunakan untuk pembelajaran lain yang memiliki karakter yang sama dengan materi bentuk molekul dan polaritas senyaw
Referensi
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan contoh / model Silabus SMA /MA. Jakarta: Diknas.
Dahar, R.W. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Depdiknas Dirjendikti.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum berbasis kompetensi Mata Pelajaran kimia SMA/ MA. Jakarta: Pusat pengembangan Kurikulum Depdiknas.
Middlecamp & Kean. 1985. Panduan Belajar Kimia. Jakarta: Gramedia.
Rahayu, S. 2002. Kecenderungan Pembelajaran kimia Di Awal Abad 21. Jurnal MIPA hal 271-291.
Rahayu, S. 1998. Pembelajaran Kooperatif dalam Pendidikan IPA. Jurnal MIPA dan Pengajarannya. 27 (2): 153-169.
Sirhan, G. 2007. Learning Diffucultes in Chemistry: an Overview. Journal of Turkish Science Education, 4(2): 2-20.
Suparmin, Nurhalimah. U. & Haryono. 2013. Kimia Untuk SMA dan MA. Surakarta: Media Tama
Sukayati. 2003. Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jogjakarta: Dirjen Dikdasmen PPPG.
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Universitas Negeri Malang.2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Edisi keempat. Malang: Biro Administrasi Perencanaan, dan Sistem Informasi bekerja sama dengan Penerbit Universitas Negeri Malang