PENENTUAN KADAR RESIDU PESTISIDA KLORPIRIFOS DAN PENGARUH PENCUCIAN PADA CABAI, BUNCIS DAN SAWI PUTIH SERTA NILAI RISIKO KESEHATAN PADA MANUSIA
DOI:
https://doi.org/10.31629/zarah.v12i1.6358Keywords:
adsorpsi, karbon aktif, logam berat, pelumas bekasAbstract
Sayuran merupakan bahan pangan yang digemari masyarakat untuk dikonsumsi karena banyak mengandung nutrisi. Cabai (Capsicum annuum L.), buncis (Phaseolus vulgaris L), sawi putih (Brassica pekinensia L) termasuk sayuran yang dapat diolah menjadi berbagai olahan sayuran yang lezat maupun dimakan sebagai lalapan. Untuk memperoleh tanaman sayuran yang subur diperlukan pestisida untuk membasmi hama yang dapat merusak sayuran. Salah satu pestisida yang banyak digunakan yaitu klorpirifos yang dapat meninggalkan residu sehingga menyebabkan risiko akut dan kronis pada kesehatan, oleh sebab itu perlu dilakukan analisis mengenai kadar residu pestisida klorpirifos pada sayuran. Kadar residu pestisida klorpirifos ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 230 nm menggunakan pelarut diklorometana dan analisis kualitatif menggunakan HPLC dengan membandingkan waktu retensi larutan standar dan sampel sayuran. Pada penelitian ini dilakukan pencucian pada sayuran menggunakan diklorometana, akuades, air sumur dan air PDAM untuk melihat pengaruh pencucian terhadap kadar residu pestisida yang terkandung. Konsentrasi residu pestisida pada sayuran yang tidak dicuci yaitu cabai (2,6680±0,0214 mg/kg), buncis (2,4658±0,0193 mg/kg), dan sawi putih (2,7950±0,0379 mg/kg). Proses pencucian pada sayuran dilakukan tiga kali untuk masing-masing pelarut. Pencucian tiga kali menggunakan diklorometana dan akuades, didapatkan bahwa residu pestisida sudah tidak terdeteksi, sedangkan pencucian menggunakan air PDAM dan air sumur masih menyisakan residu pada sayuran tetapi kadarnya sangat kecil dibandingkan nilai Batas Maksimum Residu (BMR). Pada perhitungan nilai resiko kesehatan diperoleh nilai aHQ dan cHQ <1 yang menunjukkan bahwa konsumsi batas yang dianjurkan dari sampel penelitian ini tidak menimbulkan risiko kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.. Penelitian ini memberikan informasi bahwa perlu pencucian berulang kali untuk menghilangkan kadar residu pestisida pada sayuran sebelum dikonsumsi.
References
Abdon Saiya, Dokri Gumolung, D. H. (2017). ANALISIS RESIDU KLORPIRIFOS DALAM SAYURAN KUBIS DENGAN METODE HPLC DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI SULAWESI UTARA. 18(2).
Ahriani, Zelviani, S., Hernawati, & Fitriyanti. (2021). Analisis nilai untuk menentukan kadar flavonoid daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.) menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Jurnal Fisika Dan Terapannya, 8(2), 56–64. https://doi.org/10.24252/jft.v8i2.23379
Al-Taher, F., Banaszewski, K., Jackson, L., Zweigenbaum, J., Ryu, D., & Cappozzo, J. (2013). Rapid method for the determination of multiple mycotoxins in wines and beers by LC-MS/MS using a stable isotope dilution assay. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 61(10), 2378–2384. https://doi.org/10.1021/jf304729f
Bhandari, G., Zomer, P., Atreya, K., Mol, H. G. J., Yang, X., & Geissen, V. (2019). Pesticide residues in Nepalese vegetables and potential health risks. Environmental Research, 172(December 2018), 511–521. https://doi.org/10.1016/j.envres.2019.03.002
Bhanti, M., & Taneja, A. (2005). Monitoring of organochlorine pesticide residues in summer and winter vegetables from Agra, India - A case study. Environmental Monitoring and Assessment, 110(1–3), 341–346. https://doi.org/10.1007/s10661-005-8043-6
Damaiyanti, D., Yulianty, R., Marzuki, A., Kasim, S., & Rante, H. (2020). ANALISIS RESIDU PESTISIDA KLORPIRIFOS PADA CABAI (Capsicum sp.) DARI DESA BUNGIN KECAMATAN BUNGIN KABUPATEN ENREKANG. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 23(3), 106–108. https://doi.org/10.20956/mff.v23i3.9401
Ferrer, I., García-Reyes, J. F., Mezcua, M., Thurman, E. M., & Fernández-Alba, A. R. (2005). Multi-residue pesticide analysis in fruits and vegetables by liquid chromatography-time-of-flight mass spectrometry. Journal of Chromatography A, 1082(1 SPEC. ISS.), 81–90. https://doi.org/10.1016/j.chroma.2005.03.040
Kasim, K. P. (2016). Analisis Kadar Residu Pestisida klorpirifos. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, XI(2), 21–29.
Kencanawati, M., & Mustakim. (2017). Analisis Pengolahan Air Bersih Pada WTP PDAM Prapatan Kota Balikpapan. Jurnal TRANSUKMA, 02(02), 2502–1028.
Kumari, D., & John, S. (2019). Health risk assessment of pesticide residues in fruits and vegetables from farms and markets of Western Indian Himalayan region. Chemosphere, 224, 162–167. https://doi.org/10.1016/j.chemosphere.2019.02.091
Munarso, Broto, Wisnu, & Miskiyah. (2009). Studi kandungan residu pestisida pada kubis, tomat, dan wortel di Malang dan Cianjur. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian, 5, 27–32.
Panggabean, A. S., Klorpirifos, A. R., & Panggabean, A. S. (2019). ANALYSIS OF CHLORPYRIFOS RESIDUE IN VEGETABLES BY USING HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) TECHNIQUE. 13(2), 57–63.
Rahmadani, Y. melda. (2023). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN PADA PEKERJA DI TOKO PERTANIAN KECAMATAN PASAR KOTA JAMBI TAHUN 2022 Oleh: Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(februari), 1–23.
Stachniuk, A., & Fornal, E. (2016). Liquid Chromatography-Mass Spectrometry in the Analysis of Pesticide Residues in Food. Food Analytical Methods, 9(6), 1654–1665. https://doi.org/10.1007/s12161-015-0342-0
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Zarah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.