Pembagian Peran Dalam Prosesi Sembahyang Arwah Masyarakat Flores Desa Pengudang Kabupaten Bintan

Authors

  • CLARIS VEGAWATI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
  • Sri Wahyuni Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Marisa Elsera Universitas Maritim Raja Ali Haji

Abstract

Sering kali dalam beberapa warisan budaya dan tradisi tertentu
terdapat peran gender yang berbeda antara laki – laki dan
perempuan dan seakan peran tersebut merupakan peran yang
diharapkan kepada laki-laki dan perempuan yang besifat kodrati
dan tidak dapat dipertukarkan. Pembagian peran inilah yang
kemudian menempatkan posisi laki-laki dan perempuan pada
posisi sosial tertentu. Peneltian ini bertujuan untuk melihat
bagaimana pembagian peran dalam prosesi sembahyang arwah
masyrakat Flores Desa Pengudang Kabupaten Bintan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Teknik menentukan informan dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil
dari temuan peneltian ini adalah adanya pembagian peran dalam
prosesi sembahyang arwah disebabkan oleh adanya konstruksi
sosial tentang peran gender antara laki-laki dan perempuan
yang berkaitan dengan maskulinitas dan feminitas dalam
masyarakat Flores yang pada kahirnya memunculkan anggapan
terhadap perempuan bahwa perempuan adalah pendatang,
perempuan itu dibeli, dan sesajen sebagai suatu hal yang sakral
sehingga hal tersebut tidak dibenarkan untuk diperankan oleh
perempuan.

Published

2024-11-28

How to Cite

VEGAWATI, C., Sri Wahyuni, & Marisa Elsera. (2024). Pembagian Peran Dalam Prosesi Sembahyang Arwah Masyarakat Flores Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Regalia: Jurnal Riset Gender Dan Anak, 1(1). Retrieved from https://ojs.umrah.ac.id/index.php/jga/article/view/7341