Pendekatan Partisipatif dalam Pengelolaan Berkelanjutan Pulau Penyengat sebagai Destinasi Wisata Budaya

Penulis

  • Dewi Melinda Hutabarat Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Pipit Irawati Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Said Zamri Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Erva Afriyana Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Muhammad Adib Farhan Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Firna Putri Az Zahara Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.31629/khidmat.v1i3.7330

Kata Kunci:

Pendekatan Partisipatif, Destinasi Wisata, Budaya

Abstrak

Pulau Penyengat adalah warisan budaya Melayu yang memiliki nilai sejarah dan sangat berarti bagi masyarakat Kepulauan Riau. Namun, usaha untuk menjaga dan memanfaatkan warisan budaya ini menghadapi berbagai hambatan, seperti kurangnya pemahaman masyarakat, rendahnya partisipasi komunitas lokal, dan manajemen yang belum efektif. Aktivitas serta komitmen warga bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal dalam melestarikan dan memanfaatkan Pulau Penyengat sebagai kekayaan budaya yang berkelanjutan. Komitmen ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman serta kepedulian masyarakat mengenai nilai sejarah dan potensi Pulau Penyengat, melibatkan partisipasi aktif komunitas lokal dalam kegiatan pelestarian warisan budaya, serta merancang model pengelolaan Pulau Penyengat yang berkelanjutan dan memberikan manfaatnya langsung kepada masyarakat. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan partisipatif, meliputi penyuluhan dan pelatihan yang diadakan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji untuk pemuda dan pemimpin masyarakat mengenai sejarah, budaya, serta potensi Pulau Penyengat, serta pembentukan kelompok masyarakat yang peduli terhadap warisan budaya untuk mendokumentasikan, merawat, dan mempromosikan warisan budaya, serta pendampingan dari pemerintah daerah dan komunitas dalam merumuskan strategi pengelolaan Pulau Penyengat yang bersifat partisipatif. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pulau Penyengat, yang terlihat dari terbentuknya komunitas yang peduli dengan warisan budaya serta meningkatnya jumlah pengunjung.

Referensi

Bortolotto, C. (2015). UNESCO, cultural heritage, and outstanding universal value: value-based analyses of the World Heritage and Intangible Cultural Heritage Conventions. International Journal of Heritage Studies, 21(5), 528–530. https://doi.org/10.1080/13527258.2015.1024462

Buchori, A. (2024). Pemprov Kepri lanjutkan proyek revitalisasi Pulau Penyengat. Antara News. https://www.antaranews.com/berita/3898686/pemprov-kepri-lanjutkan-proyek-revitalisasi-pulau-penyengat

Destiana, R., & Kismartini, K. (2020). Halal Tourism Marketing in the Disruption Era: A Case Study of Penyengat Island in Riau Islands Province: Pemasaran Pariwisata Halal pada Era Disrupsi: Studi Kasus Pulau Penyengat di Provinsi Kepulauan Riau. Society, 8(1), 264-283.

Gautama, B. P., Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369. https://doi.org/10.31949/jb.v1i4.414

Haryanto, R. (2005). Partisipasi Masyarakat dalam Memelihara Benda Cagar Budaya di Pulau Penyengat sebagai Upaya Pelestrian Warisan Budaya Melayu. Universitas Diponegoro.

Insani, E. F. (2024, March). Tahun ini, Revitalisasi Pembangunan Pulau Penyengat di Lanjutkan. RRI Tanjungpinang. https://www.rri.co.id/daerah/501708/tahun-ini-revitalisasi-pembangunan-pulau-penyengat-di-lanjutkan

Irwan, I., Khadijah, U. L., & Tahir, R. (2020). Memperkenalkan Pariwisata Budaya dan Heritage Kepada Generasi Muda Melalui Virtual Tour ke Pulau Penyengat. Sosial Budaya, 17(2), 133–140. https://doi.org/10.24014/SB.V17I2.11010

Jafari, J., & Scott, N. (2014). Muslim world and its tourisms. Annals of Tourism Research, 44(1), 1–19. https://doi.org/10.1016/J.ANNALS.2013.08.011

Khotimah, K. J., Tou, H. J., & Hastini, L. Y. (2019). Kajian Kesiapan Masyarakat Pulau Penyengat Sebagai Kawasan Wisata Budaya. Abstract of Undergraduate Research, Faculty of Civil and Planning Engineering, Bung Hatta University, 1(3). https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFTSP/article/view/14324

Landorf, C. (2009). A Framework for Sustainable Heritage Management: A Study of UK Industrial Heritage Sites. International Journal of Heritage Studies, 15(6), 494–510. https://doi.org/10.1080/13527250903210795

Mahadiansar, M., & Romadhan, fedro. (2021). Strategi Partisipatif Pembangunan Sosial di Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang. Civitas Consecratio: Journal of Community Service and Empowerment, 1(1), 43–55. https://doi.org/10.33701/CC.V1I1.1626

Malik, A. (2009). Di Pulau Penyengat Inderasakti.

Martiara, R. (2019). Zapin Dancing and Gambus Music in the Viceroy’s Court at Penyengat. In Performing the Arts of Indonesia: Malay Identity and Politics in the Music, Dance and Thaetre of the Riau Islands. NIAS Press. http://digilib.isi.ac.id/7903/

Matheson, V. (1989). Pulau Penyengat: nineteenth century Islamic centre of Riau. Archipel, 37(1), 153-172.

Netty, M. S. (2014). Simbol dan makna tari zapin penyengat di sanggar budaya warisan pulau penyengat Kepulauan Riau. Universitas Pendidikan Indonesia.

Riduwan, A. (2016). Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi. Ekuitas (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 3(2), 95–108.

Ron, R. (2023). Gubernur Ansar Resmikan Revitalisasi Pulau Penyengat Tahap Pertama. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. https://kepriprov.go.id/berita/gubernur/gubernur-ansar-resmikan-revitalisasi-pulau-penyengat-tahap-pertama

Suhaila, R., & Baijuri, R. H. T. (2024). Implementation of religious and cultural tourism development policies in Penyengat island. Indonesian Tourism Journal, 1(2), 93–101. https://doi.org/10.69812/ITJ.V1I2.28

Swastiwi, A. W. (2022). Penyengat Island Riau Island: Towards A World Heritage. International Journal of Environmental, Sustainability, and Social Science, 3(1), 116–129. https://doi.org/10.38142/IJESSS.V3I1.169

Winter, T. (2015). Heritage diplomacy. International Journal of Heritage Studies, 21(10), 997–1015. https://doi.org/10.1080/13527258.2015.1041412

Yulianty, M. (2005). Partisipasi Masyarakat dalam Memelihara Benda Cagar Budaya di Pulau Penyengat sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Melayu. Universitas Diponegoro

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-12-20

Cara Mengutip

Hutabarat, D. M., Irawati, P., Zamri, S., Afriyana, E., Farhan, M. A., & Zahara, F. P. A. (2024). Pendekatan Partisipatif dalam Pengelolaan Berkelanjutan Pulau Penyengat sebagai Destinasi Wisata Budaya. Khidmat: Journal of Community Service, 1(3), 169–179. https://doi.org/10.31629/khidmat.v1i3.7330

Terbitan

Bagian

Article