Revitalisasi Rawa Pening sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis Potensi Eceng Gondok
DOI:
https://doi.org/10.31629/khidmat.v2i2.7323Keywords:
Revitalisasi, Rawa Pening, Enceng Gondok, Pemberdayaan MasyarakatAbstract
Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, merupakan salah satu danau prioritas nasional yang mengalami kerusakan ekosistem akibat pertumbuhan Eceng gondok yang tidak terkendali. Eceng gondok selama ini dianggap sebagai gulma perairan karena menutupi permukaan air dan mengganggu kualitas lingkungan. Namun, di sisi lain, tanaman ini memiliki potensi besar jika dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk menyeimbangkan antara pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat sekitar Rawa Pening melalui pemanfaatan Eceng gondok sebagai sumber energi alternatif dan bahan baku produk ekonomi kreatif. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, pelatihan, pendampingan komunitas, serta studi literatur guna mendukung penguatan kapasitas masyarakat. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif warga dalam membentuk komunitas pengrajin, produksi biogas, dan pengolahan Eceng gondok menjadi kerajinan tangan, pakan ternak, pupuk organik, serta media bioremediasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan penghasilan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga berdampak pada peningkatan solidaritas sosial serta pengurangan tekanan ekologis di kawasan danau. Dampak jangka panjang dari kegiatan ini adalah terciptanya model pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yang mampu mengintegrasikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial. Kesimpulannya, revitalisasi Rawa Pening tidak hanya memulihkan fungsi ekologis danau, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi sirkular yang ramah lingkungan dan inklusif berbasis potensi lokal.
Downloads
References
Aida, S. N., & Utomo, A. D. (2017). Kajian Kualitas Perairan Untuk Perikanan di Rawa Pening Jawa Tengah. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 8(3), 173–182. https://doi.org/10.15578/BAWAL.8.3.2016.173-182
Astuti, N. (2013). Potensi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Rawapening untuk Biogas dengan Variasi Campuran Kotoran Sapi. Universitas Diponegoro.
Cleaver, F. (1999). Paradoxes of participation: questioning participatory approaches to development. Journal of International Development, 11(4), 597–612. https://doi.org/10.1002/(SICI)1099-1328(199906)11:4<597::AID-JID610>3.0.CO;2-Q
Dungga, W. A., Sulila, I., & Aneta, Y. (2018). Pentingnya Aspek Hukum Pelestarian Danau Limboto Dan Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Produk Kerajinan Tangan Khas Masyarakat Desa Buhu Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 24(2), 617–622. https://doi.org/10.24114/JPKM.V24I2.10101
Febriana, K. A., & Setiawan, Y. B. (2016). Komunikasi dalam Difusi Inovasi Kerajinan Enceng Gondok di Desa Tuntang, Kabupaten Semarang. Jurnal The Messenger, 8(1), 17–26. https://doi.org/10.26623/THEMESSENGER.V8I1.309
Hartiningrum, E., & Maarif, S. (2020). Pemanfaatan Limbah Kain Perca Menjadi Produk Bernilai Ekonomis. COMVICE: Journal Of Community Service, 4(2), 37–42. https://doi.org/10.26533/COMVICE.V4I2.667
Ilmaknun, A. L. (2020). Peran Bengokcraft Dalam Memberdayakan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Eceng Gondok Di Desa Kesongo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Solidarity, 4(5), 1–14.
Jati, R. K. (2020). Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Bahan Pembuatan Biogas [Universitas PGRI Adi Buana Surabaya]. https://unipasby.ac.id/
Juliani, R., Fika, R., Simbolon, R., Sitanggang, W. H., & Aritonang, J. B. (2017). Pupuk organik enceng gondok dari Danau Toba. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 23(1), 220–224. https://doi.org/10.24114/JPKM.V23I1.6637
Natadiwijaya, I. F., & Rachman, D. F. (2022). IPTEK Bagi Masyarakat Desa Parean Girang pada Pembuatan Biogas dengan Memanfaatkan Eceng Gondok. Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 46–57. https://doi.org/10.31943/ABDI.V4I1.52
Nawir, H., Djalal, M. R., & Apollo, A. (2018). Pemanfaatan Limbah Eceng Gondok Sebagai Energi Biogas Dengan Menggunakan Digester. JEEE-U (Journal of Electrical and Electronic Engineering-UMSIDA), 2(2), 56–63. https://doi.org/10.21070/jeee-u.v2i2.1582
Nuria, F. I., Anwar, M., & Purwaningsih, D. Y. (2020). Pembuatan Karbon Aktif dari Enceng Gondok. Jurnal Tecnoscienza, 5(1), 37–48. https://doi.org/10.51158/6YVHEZ62
Pudjowati, J., Wahyuni, S. T., Afifah, N. N., Safi’i, B. A. C., & Kabarudin, K. M. (2021). Pemanfaatan Tanaman Enceng Gondok Sebagai Peluang Usaha Kerajinan Anyaman Di Kelurahan Kebraon Karangpilang Surabaya. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(2), 65–70. https://doi.org/10.52436/1.JPMI.15
Ratnaningsih, A. T., Setiawan, D., & Siswati, L. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Sampah Anorganik Menjadi Produk Kerajinan yang Bernilai Ekonomis. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(6), 1500–1506. https://doi.org/10.31849/DINAMISIA.V5I6.5292
Sadewo, B. E. C. (2021). Prediksi Laju dan Strategi Pengelolaan Sedimentasi di Sub das Rawapening Kabupaten Semarang. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Samsudin, A., & Husnussalam, H. (2017). IbM Pemanfaatan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia crassipes) untuk Kerajinan Tas. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 34–39. https://doi.org/10.29244/AGROKREATIF.3.1.34-39
Siswanto, J. E., & Susanto, A. (2018). Analisa Biogas Berbahan Baku Enceng Gondok dan Kotoran Sapi. Chempublish Journal, 3(1), 11–20. https://doi.org/10.22437/CHP.V3I1.4806
Sittadewi, E. H. (2008). Kondisi Lahan Pasang Surut Kawasan Rawa Pening Dan Potensi Pemanfaatannya. Jurnal Teknologi Lingkungan BPPT, 9(3), 294–301. https://doi.org/10.29122/JTL.V9I3.474
Smithson, J. (2008). Focus groups. In The SAGE Handbook of Social Research Methods (pp. 1–648). Sage.
Syahputri, D. M. (2019). A Karakteristik Pengunjung Obyek Wisata Di Kawasan Danau Rawa Pening (Kasus Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah). JPIG (Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Geografi), 4(2), 27–42. https://doi.org/10.21067/JPIG.V4I2.3317
Tanaya, D. R., & Rudiarto, I. (2014). Potensi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Kawasan Rawa Pening, Kabupaten Semarang. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(1), 71–81. https://doi.org/10.14710/TPWK.2014.4389
Warner, J. F. (2006). More Sustainable Participation? Multi-Stakeholder Platforms for Integrated Catchment Management. Water Resources Development, 22(1), 15–35. https://doi.org/10.1080/07900620500404992
Wilkinson, S. (1998). Focus group methodology: A review. International Journal of Social Research Methodology, 1(3), 181–203. https://doi.org/10.1080/13645579.1998.10846874
Yonathan, A., Prasetya, A. R., & Pramudono, B. (2012). Produksi Biogas Dari Eceng Gondok (Eicchornia Crassipes) :Kajian Konsistensi Dan Ph Terhadap Biogas Dihasilkan. Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri, 1(1), 211–215. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtkiTelp/Fax:
Yulistiani, F., Ratna Permanasari, A., Ridwan, I., Nurhasanah, A., & Wardah, S. (2017). Analisis Pengaruh Pre-Treatment Eceng Gondok Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biogas. Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar, 8, 35–41. https://doi.org/10.35313/IRWNS.V8I3.696
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Diah Fachrunisa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Anda bebas untuk:
- Berbagi — menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial.
- Mengadaptasi — mencampur, mengubah, dan membuat materi untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Berdasarkan ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan penghargaan yang sesuai, menyediakan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara yang wajar, tetapi tidak dengan cara yang menunjukkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- BerbagiSerupa — Jika Anda mencampur, mengubah, atau membuat materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan aslinya.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.