SYARAT MUTU DAN KEAMANAN PANGAN KERUPUK DI KOTA TANJUNGPINANG
DOI:
https://doi.org/10.31629/marinade.v5i01.4329Keywords:
Insoluble ash acid, Borax, Formaldehyde, Water Content, Chips, ProteinAbstract
Tanjungpinang memiliki beragam potensi pada bidang kelautan dan perikanan. Pengolahan kerupuk menjadi salah satu pengolahan hasil perikanan yang diminati masyarakat. Keamanan pangan menjadi upaya dalam pencegahan cemaran kimia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui syarat mutu dan keamanan pangan terhadap kelayakan beberapa produk kerupuk yang ada di Kota Tanjungpinang sebagai makanan olahan masyarakat. Metode yang digunakan yaitu RAL untuk pengujian kadar abu tak larut asam, kadar air dan kadar protein. Pengujian boraks dan formalin menggunakan metode deskriptif. Tahapan penelitian terbagi dua tahap, yang pertama pengambilan sampel, tahap kedua yaitu uji kimia dan keamanan pangan pada sampel kerupuk. Hasil yang didapat pada pengambilan sampel yaitu 5 sampel kerupuk. Uji kimia seperti uji kadar air memiliki nilai 9,23%-12,47%, untuk uji kadar abu tak larut dalam asam dengan nilai <0,02%-0,09%, dan untuk uji kadar protein dengan nilai 3,62%- 10,06%. Untuk pengujian boraks hanya sampel S2 yang mengandung boraks. Sedangkan uji formalin dari kelima sampel tidak terdapat kandungan formalin.
Downloads
References
Astuti, E. D., & Nugroho, W. S. 2017. Kemampuan reagen curcumax mendeteksi boraks dalam bakso yang direbus. J. Sain Veteriner. 35(1): 42-48
Badan Standardisasi Nasional. 1992. SNI 01- 2891-1992: Cara Uji Makanan Dan Minuman. Jakarta.
Dewita, S. & Desmelati 2018. Functional characteristics of cookies containing snakehead (Ophiocephalus striatus) fish protein concentrate fortified with Chlorella sp. International J. of Oceans and Oceanography. 12(1): 43-52.
Dianti, T. 2018. Analisis Kandungan Boraks dan Formalin serta Pengetahuan dan Sikap Mengenai Makanan Jajanan Bakso di Sekolah Dasar (SD) Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2018. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 120 Halaman.
Fadhilah, N. 2018. Pengaruh konsentrasi stpp (Sodium tripolifosfat) dan kulit udang terhadap sifat fisik, kimia, dan tingkat kesukaan kerupuk udang. Disertasi. Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Yogyakarta. 18 Halaman.
Gita, R. S. D., & Danuji, S. 2018. Studi pembuatan biskuit fungsional dengan substitusi tepung ikan gabus dan tepung daun kelor. BIOEDUSAINS. J. Pendidikan Biologi dan Sains. 1(2): 155-162. https://doi.org/10.31539/bioedusains.v 1i2.323.
Husna, N. E. 2014. Leubiem Fish (Canthidermis Maculatus) Jerky With Variation Of Production Methods, Type Of Sugar, And Drying Methods. J. Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia.
Indonesia, P. R. 2004. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.
Ismoyo, W. 2017. Unjuk kerja alat pengering model AIT (Aisian Institute Of Technology) untuk pengeringan kerupuk. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 66 Halaman.
Mujanah, S., Ratnawati, T., Retnaningsih, W. 2016. IbM kelompok usaha kecil krupuk di Kenjeran Kota Surabaya. JPM17: J. Pengabdian Masyarakat. 2(1).
Nugroho, T. S., & Sukmawati, U. 2020. Pengaruh metode pengeringan kerupuk udang windu (Paneaus monodon) terhadap daya kembang dan nilai organoleptik. MANFISH JOURNAL. 1 (2): 107-114.
Nurlailia, A., Sulistyorini, L., Puspikawati, S. I. 2021. Analisis Kualitatif Kandungan Boraks pada Makanan di Wilayah Kota Banyuwangi. Media Gizi Kesmas. 10(2): 75-81. http://dx.doi.org/10.20473/mgk.v10i2.2 021.254-260.
Nurjanah. 2010. Karakterisasi lintah laut (Discodoris sp.) dari perairan pantai Pulau Buton sebagai antioksidan dan antikolesterol. Disertasi. Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Octavia, N. & Suhartiningsih. 2017. Pengaruh penambahan cumi-cumi (Loligo sp) terhadap sifat organoleptik kerupuk. E- journal Boga Universitas Negeri Surabaya. 5(3): 34-41.
Parlindungan, J. Y., & Andari, G. 2021. Peningkatan kadar protein pada kulit umbi singkong (manihot esculenta crantz sin m. Utilissima pohl) melalui proses fermentasi. AGRICOLA. 11(1): 1-6.
Pratama, N. W. 2021. Sifat fisik, kimia dan sensoris kerupuk ikan dengan berbagai metode pemasakan. Skripsi. Universitas Sriwijaya. 79 Halaman.
Saputrayadi, A., Asmawati, A., Marianah, M., Suwati, S. 2018. Analisis kandungan boraks dan formalin pada beberapa pedagang bakso di Kota Mataram. J. Agrotek Ummat. 5(2): 107-116. https://doi.org/10.31764/agrotek.v5i2.7 01.
Sianita, M. M., Purwidiani, N., Wibawa, S. C., Kusumawati, N. 2020. Analisis masa simpan dan kandungan gizi produk kerupuk ikan “Sholawat Ummiâ€ÂÂ. Prosiding Seminar Nasional Kimia. 268-274.
Syaputra, D., & Prasetiyono, E. 2017. Analisis proksimat kadar timbal dan kadar formalin total keripik telur cumi (keritcu). J. Perikanan dan Kelautan. 7(2): 181- 190.
Wahed, P., Razzaq, A., Dharmapuri, S., Corrales, M. 2018. Determination of formaldehyde in food and feed by an in- house validated HPLC method
Determination of formaldehyde in food and feed by an in-house validated HPLC method. Food Chemistry, 202(February 2016), 476–483. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.201 6.01.136.