Partisipasi Nelayan Terhadap Pembangunan Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

Penulis

  • Dewi Ruth Nainggolan Sosial Ekonomi Perikan
  • Angga Reni Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Haidawati Haidawati Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.31629/jm.v2i2.3631

Kata Kunci:

Fisherman Participation, Participation Rate, Village Development

Abstrak

Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat partisipasi nelayan terhadap pembangunan desa dan faktor penghambat nelayan dalam berpartisipasi di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods) dengan desain penelitian Sequential exploratory. Sampel dalam penelitian yaitu 15% dari total populasi sebanyak 227 orang. Sehingga total sampel 34 orang dan informan kunci 2 orang yaitu kepala desa dan ketua BPD . Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif skala likert dengan indikator gradiasi tingkat partisipasi sangat tinggi (4) tinggi (3) sedang (2) dan rendah (1). Kemudian hasil penjumlahan skor setiap jawaban akan dibagi dengan jumlah responden sehingga diperoleh rata-rata skor setiap pertanyaan.  Persentase partisipasi nelayan dalam pembangunan Desa Malang Rapat yaitu dengan penilaian pada tiga tahapan partisipasi yaitu tahap perencanan dengan mencapai skor rata-rata 2,21 atau dengan persentase 55,25% berada pada kategori tinggi, sedangkan pada tahap pelaksanaan mencapai skor rata-rata 2,27 atau dengan persentase 56,7% berada pada kategori tinggi, dan pada tahap pengawasan mecapai skor rata-rata 1,94 atau dengan persentase 48,5% berada pada kategori sedang. Hal ini dikarenakan Desa Malang Rapat mempunyai upaya agar masyarakatnya ikut serta pada setiap kegiatan desa dengan melaksanakan kegiatan pada Siang hari saat nelayan tidak melakukan aktivitas dan menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakatnya khususnya nelayan. Adapun faktor penghambat nelayan dalam berpartisipasi di setiap kegiatan dalam pembangunan desa yaitu kesadaran dari nelayan itu sendiri dalam mengikuti kegiatan

Referensi

Arief, H., Dewi, N., dan Yusri, J. 2014. Kebijakan Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap Kota Dumai Dumai Provinsi Riau. Berkala Perikanan Terubuk 42(1): 92-105.

Arief, H., Dewi, N., Yusri, J. 2014. Analisis Potensi Lestari Perikanan Tangkap di Kota Dumai Provinsi Riau. Indonesian Journal of Agricultural Economics. 5(2): 137-155.

Fauzi, A. 2010. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama, 98 p.

Isnaniah. 2009. Pengembangan Perikanan Tangkap Berbasis Sumberdaya Ikan Demersal di Perairan Kota Dumai Provinsi Riau.Tesis. Institut Pertanian Bogor, 54 p.

Mulyani, A. T. 2013. Kebijakan Pengembangan Ekonomi Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Provinsi DKI Jakarta. Tesis. Institut Pertanian Bogor, 137 p.

Nurmalina, R. 2008. Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras di Beberapa Wilayah Indonesia. Jurnal Argo Ekonomi. 26(1): 47-79.

Pitcher, T.J., dan Preikshot D. 2001. RAPFISH: A Rapid Appraisal Technique to Evaluate the Sustainability Status of Fisheries. Elsevier. Journal of Fisheries Research. 49: 255-270

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-09-30

Terbitan

Bagian

Gender, Empowerment, and Marine and Fisheries Policy