REKONSTRUKSI KARAKTER BANGSA MELALUI NILAI-NILAI DIDAKTIS GURIDAM DUA BELAS DALAM DIRI MASYARAKAT KEPULAUAN RIAU
DOI:
https://doi.org/10.31629/kiprah.v3i1.399Keywords:
Rekonstruksi, karakter Bangsa, Nilai-Nilai Didaktis Religius, Gurindam Dua Belas , Masyarakat Kepulauan RiauAbstract
Ada empat jenis karakter dalam pelaksanaan proses pendidikan : Pendidikan berbasis nilai religius/didaktis religius yang merupakan kebenaran wahyu Tuhan (konservasi moral), pendidikan karakter berbasis nilai budaya, antara lain budi pekerti, pancasila, apresiasi sastra, keteladanan tokoh-tokoh sejarah dan pemimpin bangsa, pendidikan karakter berbasis lingkungan (konservasi Lingkungan) dan pendidikan karakter berbasis potensi diri, hasil proses kesadaran pemberdayaan potensi diri yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan (konservasi humanis). Tulisan ini memfokuskan pada pendidikan berbasis nilai religius atau didaktis religius yang terdapat dalam sebuah karya fenomenal Raja Ali Haji yaitu Gurindam Dua Belas.Nilai-nilai didaktis religius ini harus ditanam dan dimiliki setiap individu manusia yang tercermin dalam sikap dan prilakunya.Raja Ali Haji mengisyaratkan bahwa orang berbangsa, orang yang bahagia, orang yang mulia, orang berilmu, orang berakal dan orang yang baik perangai bermuara pada akhlak mulia dengan sandaran syariat agama secara totalitas karena agama adalah sumber nilai yang paling fundamental. Pemahaman dan pengamalan agama yang benar menjadi syarat utama “me-manusiakan manusia.
Adapun proses pendidikan-pembentukan-penguatan yang terakumulasi dalam Pemberdayaan potensi manusia dalam aspek jasmani dan aspek rohani serta akal dengan pendidikan karakter berbasis spritualitas dan sarat nilai-nilai moralitas agama yang kuat akan melahirkan generasi berkarakter paripurna (insan kamil). Raja Ali Haji yang memberikan ide,gagasan tentang pendidikan karaktermengemukakan bahwa prilaku yang baik serta prilaku yang sopan merupakan kewajiban orang Melayu. Gurindam Dua belas Raja Ali Haji yang sarat dengan nasehat dan petuah ini adalah kontribusi bagi semua elemen masyarakat khususnya masyarakat Melayu dalam totalitas aktivitasnya dalam menjalani relasi hablum min allah dan hablum min annas mengariskan konsep hubungan manusia dengan Allah yaitu potensi individu diri manusia, konsep hubungan manusia dengan manusia yaitu potensi sosial manusia berkaitan aktualitas diri manusia, manusia dengan manusia lainnya (masyarakat) ,dan manusia dengan lingkungannya (bangsa)