Pola Sebaran Siput Sumpil (Planaxis sulcatus) di Perairan Pulau Nyamuk Desa Mensanak Kabupaten Lingga
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i1.3075Kata Kunci:
Planaxis sulcatus, Pola Sebaran, Kepadatan, LinggaAbstrak
Siput Planaxis sulcatus merupakan spesies gastropoda yang umumnya ditemukan di daerah pasang surut (intertidal) dan perairan pantai berbatu. Spesies ini termasuk hewan herbivora yang memakan mikroalga yang tumbuh di substrat tempat hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan dan pola sebaran siput Planaxis sulcatus. Penentuan titik sampling menggunakan metode random sampling yang terdiri dari 30 titik. Pengambilan data siput Planaxis sulcatus menggunakan transek kuadran 1x1 m. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kepadatan siput Planaxis sulcatus sebesar 147,37 ind/m2 dengan pola sebaran secara umum yaitu mengelompok.
Unduhan
Referensi
Andrianto, H. (1989). Studi Ekologi, Morfometri Tedong Gonggong (Strombus canarium linne, 1785) dan Asosiasinya dengan Fauna Moluska di Perairan Pulau Bintan Riau. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Bahri, F.Y. (2006). Keanekaragaman dan Kepadatan Komunitas Moluska di Perairan Sebelah Utara Danau Maninjau. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
BPS. (20200. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lingga. [internet]. [diacu 25 November 2020]. Tersedia dari: Https://linggakab.bps.go.id/indicator/56/134/1/produksi-dan-nilai produksi perikanan-tangkap.html.
Houbrick R.S. (1987). Anatomy, Reproductive Biology, and Phylogeny of the Planaxidae (Cerithiacea: Prosobranchia). Smithsonian Contributions to Zoology, 445.
Mckillup, S.C., & Mckillup, R.V. (1993). Behavior of the Intertidal Gastropod Planaxis sulcatus (Cerithiacea: Planaxidae) in Fiji: Are Responses to Damaged Conspecifics and Predators More Pronounced on Tropical Versus Temperate Shores?. Pacific Science, 47(4): 401-407.
Munandar, A., & Eris, F.R. (2018). Profil Asam Amino Dan Asam Lemak Keong Sumpil (Planaxis sulcatus) di Perairan Pulau Panjang. Prosiding Forum Komunikasi Pengaruh Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI), 843-848.
Odum, E.P. (1998). Dasar-Dasar Ekologi.Terjemahan T. Samingan dan B.Srigdanono. Gajah Mada Press. Yogyakarta.
Rohde, K. (1981). Dinamika Populasi Dua Spesies Siput, Planaxis sulcatus dan Cerithium moniliferum, dan Spesies Trematodanya di Pulau Heron, Great Barrier Reef. Oecologia, 49: 344-352.
Sanjaya, P., Lestari, F., & Susiana, S. (2020). Pola Sebaran dan Kepadatan Cerithiidae di Ekosistem Mangrove dan Padang Lamun di Perairan Pulau Penyengat Kecamatan Tanjungpinang Kota. Jurnal Akuatiklestari, 4(1): 12–19. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i1.2458
Tan, S.K. & Yeo, R.K.H. (2010). The intertidal molluscs of Pulau Semakau: Preliminary Results of “Project Semakauâ€Â. Nature in Singapore, 3: 287–296.
Widyastuti, E. (2012). Pantai Berbatu: Organisme dan Adaptasinya. Oseana, 37(4):1-12.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Versi
- 2021-11-30 (2)
- 2021-11-14 (1)