KAJIAN MUTU SABUN MANDI PADAT RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA
DOI:
https://doi.org/10.31629/marinade.v5i02.4949Keywords:
Eucheuma spinosum, foam stability, soapAbstract
Eucheuma spinosum merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil alginate dan karaginan yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kosmetik, seperti dalam pembuatan sabun mandi padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dikaji terkait dengan sifat kimia, fisik, dan organoleptik, serta formulasi yang tepat sehingga menghasilkan sabun mandi padat yang memenuhi syarat mutu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor. Penelitian ini terdiri atas lima perlakuan dan tiga ulangan (P0 = tanpa penambahan Eucheuma spinosum; P1=penambahan Eucheuma spinosum 5%, P2=penambahan Eucheuma spinosum 10%, penambahan Eucheuma spinosum 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kimia sabun mandi padat rumput laut Eucheuma spinosum dengan konsentrasi yang berbeda didapatkan nilai rata-rata kadar air sebesar 47%-63,63%, pH sebesar 10,8-11,07, alkali bebas sebesar 1,04%-1,07%.Kandungan fisik sabun mandi padat rumput laut Eucheuma spinosum dengan konsentrasi yang berbeda diperoleh nilai rata-rata stabilitas busa sebesar 17,3%-38,6%, tingkat kekerasan sabun sebesar 4,13 gf-5 gf. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai sabun mandi padat yang berwarna cerah, tekturnya padat, serta aroma wangi dan tingkat kesukaan penelis menunjukkan bahwa tingkat kesukaan tertinggi pada formulasi P3 sebesar 7 (sangat suka).
Downloads
References
[AOAC] Association of Official Analytical Chemist. (2005). Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist. Arlington, Virginia (USA): Association of Official Analytical Chemists Inc.
Abdillah, R. (2007). Pengaruh Konsentrasi Larutan Natrium Bisulfit (NaHSO3) dan Konsentrasi Larutan Kapur (Ca (OH)2) terhadap Karakteristik French Fries Ubi Jalar (Ipomoea batatas L). Universitas Pasundan, Bandung, Skripsi, Hal 4-6.
Abu, A. & Hading, A. (2016). Pewarnaan tumbuhan alami kain sutera dengan menggunakan fiksator tawas, tunjung dan kapur tohor. Indonesian Journal of Fundamental Sciences, 2 (2), 86-91
Alfianti, L. (2018). Perbandingan Metode Presipitasi Dalam Ekstraksi Terhadap Mutu Natrium Alginat Sargassum muticum dan Sargassum fluitans Dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, 1-134.
Amertaningtyas, D. Thohari, I., Purwadi, P., Radiati, L., Rosyidi, D., & Jaya, F. (2014). Pengaruh Konsentrasi larutan kapur sebagai curing terhadap kualitas fisiko-kimia dan organoleptik gelatin kulit kambing peranakan Ettawah (PE). Jurnal ilmu peternakan, 24(2), 1-7
Anwar, F., Djunaedi, A., & Santosa, G. W. (2013). Pengaruh Konsentrasi KOH yang Berbeda Terhadap Kualitas Alginat Rumput Laut Coklat Sargassum duplicatum JG Agardh. Journal Of Marine Research, 2(1), 7-14.
Basmal, l. J., Utomo, B. S. B., Murdinah, l., & Marraskuranto, T. W. E. (2013) Membuat alginat dari rumput laut sargassum. Penebar Swadaya Grup.
Budiyanto dan Djazuli. (1997). Teknologi Pengolahan Alginat dari Beberapa Jenis Rumput Laut Marga Sargassum sp. J. Pascapanen Perikanan, 5(1):12-16.
Darmawan, M., Tazwir & N. Hak. (2006). Pengaruh Perendaman Rumput Laut Coklat Segar Dalam Berbagai Larutan Terhadap Mutu Natrium Alginat. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, Balai Besar Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan Perikanan, 9(1):26-38.
Davis, T. A., M. Ramirez. A. Mucci, and B. Larsen. 2004. Extraction, Isolation and Cadmium Binding of Alginate from Sargassum spp. Journal of Applied Phycology. 16: 275- 284.
Eriningsih, R., Marlina, R., Mutia, T., Sana, A. W., & Titis, A. (2014). Eksplorasi kandungan pigmen dan alginat dari rumput laut coklat untuk proses pewarnaan kain sutera. Arena Tekstil, 29(2), 73-80.
FMC Corp. 2005. Carragenan. Marine Colloid Monograph Number One. Springfield, New Jerney. USA Marine Colloids Division FMC Corporation. Hlm 23-29.
Gerung, MS, Montolalu, RI, lohoo, HJ, Dotulong, V., Taher, N., Mentang, F., & sanger, G. (2019). Pengaruh Konsentrasi Pelarut dan Lama Ekstraksi Pada Produksi Karaginan. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, 7(1), 25-31.
Haris, R., Santosa, G. W., & Ridlo, A. (2013). Pengaruh perendaman air kapur terhadap kadar sulfat dan kekuatan gel karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii. Journal of Marine Research, 2(2), 1-10.
Herlina A., Handayani, H. E., & Iskandar, H. (2014). Pengaruh fly Ash dan kapur Tohor pada Netralisasi Air Asam Tambang Terhadap Kualitas Asam Tambang (Ph, fe, & Mn) di (persero), Tbk. Jurnal ilmu Teknik, 2(2)
Ismadi M. (1993). Biokimia: Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Szekalska, M., Pucilowska, A., Szymariska, E., Ciosek, P., & Winnicka, K. (2016). Alginate: current use and future perspectives in pharmaceutical and biomedical applications. International journal of polymer science 2016.
Tambunan, P. M., & Rudiyansyah, H. (2013). Pengaruh konsentrasi Na2CO3 terhadap rendemen natrium alginat dari Sargassum cristaefolium asal Perairan Lemukutan. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 2(2).
Wibowo, A., Ridio, A., & Sedjati, S. (2013). Pengaruh Suhu Ekstraksi Terhadap Kualitas Alginat Rumput Laut Turbinaria sp. dari Pantai Krakal, Gunung Kidul- Yogyakarta. Journal of Marine Research, 2(3), 15-24.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Marinade
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.