Estimasi Jasa Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Mapur Kabupaten Bintan Kepulauan Riau
Estimation of Coral Reef Ecosystem Services on Mapur Island, Bintan Regency, Riau Islands
DOI:
https://doi.org/10.31629/jm.v2i2.4678Kata Kunci:
Jasa Ekosistem, Ekosistem Terumbu Karang, Pulau MapurAbstrak
Pulau Mapur memiliki total luas 1,046.29 Hektar, terletak di sebelah timur Pulau Bintan. Perairan Pulau Mapur memiliki potensi terumbu karang yang dimanfaatkan langsung oleh nelayan sebagai daerah tangkapan ikan (Fishing Ground) dan mempunyai perairan pantai cukup menarik untuk dijadikan objek wisata bahari seperti kegiatan snorkeling ataupun diving. Penelitian bertujuan untuk mengindentifikasi jasa ekosistem terumbu karang di Pulau Mapur Kabupaten Bintan Kepulauan Riau serta mengestimasikan nilai ekonomi total ekosistem terumbu karang di Mapur Kabuapaten Bintan. Penelitian dilaksanakan di Pulau Mapur, Kabupaten Bintan pada bulan Januari – Febuari 2022. Penelitian menggunakan metode adalah mixed methods, menggabungkan antara dua metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penentuan responden menggunakan metode acak sederhana Simple Random Sampling. Prosedur penelitian memiliki tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan pengolahan data. Analisis data berupa nilai manfaat langsung (Direct Use Value), manfaat tidak langsung (Indirect Use Value), manfaat pilihan (Option Value), dan manfaat keberadaan (Exitence Value), nilai total ekonomi (Total Economi Value). Hasil indentifikasi manfaat jasa ekosistem terumbu karang di Pulau Mapur Kabupaten Bintan Kepulauan Riau didapatkan 4 manfaat yakni: Manfaat Langsung; manfaat tidak langsung; manfaat pilihan; manfaat keberadaan. Hasil nilai total ekonomi ekosistem terumbu karang di Pulau Mapur, Kabupaten Bintan dengan luas 1.046.29 ha sebesar Rp1.010.753.105.005 tahun. Dengan manfaat langsung sebesar Rp897.077.366.884 tahun, manfaat tidak langsung ekosistem terumbu karang sebesar Rp8.740.788.790 tahun, manfaat pilihan sebesar Rp99.104.588.800 tahun, dan manfaat keberadaan sebesar Rp100.600.531 tahun.
Referensi
Burke, L., Selig, E., Spalding, M. 2002. Terumbu karang yang terancam di Asia Tenggara. Artikel. World Resources Institute. 39.
Febriani, Z. & Hafsar, K. 2020. Dampak pengelola kawasan konservasi perairan terhadap hasil tangkapan nelayan Pulau Mapur Kabupaten Bintan. Jurnal Maritim. 1(2): 68–73.
Fauzi, A. 2002. Valuasi ekonomi sumberdaya pesisir dan lautan. Makalah pada Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Thesis. Semarang. Universitas Diponegoro.
Isdianto, A., Luthfi, O. M., Irsyad, M. J., Haykal, M. F., Asyari, I. M., Adibah, F. 2020. Identifikasi Life Form dan Persentase Tutupan Terumbu Karang untuk Mendukung Ketahanan Ekosistem Pantai Tiga Warna. Briliant. Jurnal Riset dan Konseptual. 5(4):808-818.
Mahakena, M. A., Siahainenia, S. M., Sahetapy, D. 2021. Valuasi ekonomi ekosistem terumbu karang pulau warbal di kawasan konservasi kei kecil Kabupaten Maluku Tenggara. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan. 17(2): 104-116.
Muhlis, 2011. Ekosistem terumbu karang dan kondisi oseanografi perairan kawasan wisata bahari lombok. Berk. Penel. Hayati, 16.
Maharmingnastiti, W., Saputra, S. W., Wijayanto, D. 2015. Valuasi ekonomi ekosistem terumbu karang di perairan Karang Kelop Kabupaten Kendal. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES). 4(3): 188-194.
Ramadhan, A., Lindawati, Kurniasari, N. 2016. Nilai ekonomi ekosistem terumbu karang di Kabupaten Wakatobi. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan. 11(2): 133. https://doi.org/10.15578/jsekp.v11i2.3834
Rumahorbo, B. T., Hamuna, B., Lisiard, D. 2018. Kondisi ekosistem terumbu karang di perairan Tablasupa Kabupaten Jayapura dan nilai manfaat ekonominya. Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan Papua. 1(2): 58–63. https://doi.org/10.31957/acr.v1i2.929.
Sembiring, I., Wantasen, A., Ngangi, E. L. A. 2012. Manfaat Langsung Terumbu Karang di Desa Tumbak Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Tropis. 8(2): 58–63.
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Artikel. Bandung: Alfabeta
Subekti, J., Saputra, S. W., Triarso, I. 2013. Valuasi pemanfaatan sumberdaya perikanan ekosistem terumbu karang pada taman nasional Kepulauan Seribu, Jakarta. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES). 2(3):104-108.
Sujarta, P., Ohee, H.L., Rahareng, E. 2011. Kajian keragaman plankton dan ikan di perairan Teluk Tanah Merah Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua. Jurnal Biologi. 3(2): 67-73.
Thamrin., Setiawan YJ., Siregar, SH. 2011. Analisis Kepadatan Bulu Babi Diadema Setosum Pada Kondisi Terumbu Karang Berbeda di Desa Mapur Kepulauan Riau. Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau. Jurnal Ilmu Lingkungan. 5(1): 45-53.
Zamdial, Z., Hartono, D., Anggoro, A., Muqsit, A. 2019. Valuasi ekonomi ekosistem terumbu karang di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Jurnal Enggano. 4(2): 160–173. https://doi.org/10.31186/jenggano.4.2.160-173