Penggunaan madu sebagai bahan seks reversal alami untuk ikan cupang Betta splendens (Teleostei: Osphronemidae) melalui perendaman embrio
DOI:
https://doi.org/10.31629/intek.v7i1.5411Kata Kunci:
Budidaya monoseks, Ikan hias, MaskulinisasiAbstrak
Individu cupang jantan Betta splendens memiliki warna dan bentuk yang digemari di pasar. Karena itu budidaya cupang dapat dilakukan melalui produksi jantan. Hal ini dapat dilakukan melalui teknologi seks reversal untuk mengarahkan perkembangan kelamin ikan menjadi jantan (maskulinisasi). Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah madu. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian adalah untuk mengkaji penggunaan madu terhadap keberhasilan maskulinisasi ikan cupang melalui perendaman embrio. Keberhasilan maskulinisasi dianalisis melalui karakteristik madu, persentase ikan jantan, tingkat penetasan telur, dan sintasan pada akhir pemeliharaan ikan cupang. Embrio yang digunakan berumur 20 jam setelah pembuahan. Perlakuan penelitian adalah perendaman embrio cupang ke dalam larutan madu (mL L-1) 5, 10, 15, 20, 25. Perendaman dilakukan selama 7 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu yang digunakan memiliki kalium o,31% dan pH 4. Pemberian madu 25 mL L-1 air menghasilkan 56,98±4,58% jantan, tingkat penetasan telur 99,17±1,67%, dan sintasan umur 90 hari setelah menetas 79,89±4,50%. Nilai tingkat penetasan telur dan sintasan yang tinggi menunjukkan bahwa madu adalah bahan alami yang aman digunakan untuk maskulinisasi ikan dalam budidaya monoseks.
Unduhan
##submission.additionalFiles##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Intek Akuakultur
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.