Analisis Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai di Pulau Bungin Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v3i1.921Kata Kunci:
Kesesuaian Kawasan, Wisata Pantai, Pulau Bungin, Tambelan, BintanAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekologis, tingkat kesesuaian kawasan wisata pantai dan daya dukung kawasan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi ekologis kawasan pantai Pulau Bungin sesuai untuk dijadikan sebagai kawasan wisata pantai. Namun, sarana dan prasarana dan ketersediaan air tawar di Pulau Bungin tidak memadai. Tingkat kesesuaian kawasan wisata pantai di Pulau Bungin berdasarkan potensi ekologis memiliki nilai indeks kesesuaian wisata pada stasiun I dan II yaitu 81,58% dan 81,58 terkategori sangat sesuai (S1). Daya dukung kawasan pantai Pulau Bungin untuk aktivitas wisata pantai pada stasiun I dan II adalah 112 dan 138 jiwa dengan pemanfaatan luas area 50 m2/orang untuk waktu kunjungan selama 3 jam/orang/hari. Berdasarkan kajian potensi ekologis, Pulau Bungin berpotensi untuk dijadikan kawasan wisata pantai.
Unduhan
Referensi
BPS Kepulauan Riau. (2014). Badan Pusat Statistik. Tambelan Dalam Angka Tahun 2014. Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau. Kepulauan Riau.
BPS Kepulauan Riau. (2015). Badan Pusat Statistik. Kepulauan Riau Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau. Kepulauan Riau.
Chasanah, I., Purnomo, P.W., & Haeruddin. (2017). Analisis Kesesuaian Wisata Pantai Jodo Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 7(3): 235-243.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya. Kanisus. Jakarta. 257p.
Eriawati, H., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2019). Analisis Kesesuaian Kawasan Wisata Pantai di Pulau Terkulai Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatiklestari, 2(2): 38-51. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v2i2.2364
Karnanda, K., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2019). Analisis Kesesuaian Kawasan Perairan Pulau Bungin untuk Ekowisata Snorkeling di Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan. Jurnal Pengelolaan Perairan. 2(1): 1-10.
Masita, H.K., Femy, M.S., & Sri, N.H. (2013). Kesesuaian Wisata Pantai Berpasir Pulau Saronde Kecamatan Pondo Kepulauan Pondo. Kabupaten Gorontalo Utara.
Mizan, A., Lestari, F., & Susiana. (2018). Tingkat Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Pantai di Pulau Penjalin, Kabupaten Kepulauan Anambas. Jurnal Akuatiklestari. 2(1): 1-8. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v2i1.919
Saputra, E., Ulfah, F., & Kurniawan, D. (2018). Valuasi Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Pulau Nyamuk Kecamatan Siantan Timur Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau. Repository UMRAH.
Sukandarrumindi. (2009). Mari Kembali ke Laut: Mengenal Potensi Bahari yang Tak Habis Terkuras (dengan Studi Kasus). Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Umar, H. (2012). Metode Floating Object untuk Pengukuran Arus Menyusur Pantai. Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan. 10(2): 157-167.
Wanda. I.B.K., & Pangestuti. E. (2018). Pengaruh Pengembangan Komponen Destinasi Wisata terhadap Kepuasan Pengunjung (Survei pada Pengunjung Situs Trowulan). Jurnal Adnministrasi Bisnis. 55(3): 83-91.
Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konsevasi. Makalah seminar Sains Pada Dapertemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Insitut Pertanian Bogor (IPB). Bogor.
Yulianda, F., Fahrudin, A., Hutabarat, A.A., Harteti, S., & Kusharjani, K.S.H. (2010). Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut secara Terpadu. Pusdiklat Kehutanan, Departemen Kehutanan RI-SECEM-Korea International Cooperation Agency. Bogor.