Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Lamun di Kawasan Konservasi Perairan Wilayah Timur Pulau Bintan
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i2.5612Kata Kunci:
seagrass, Effectiveness Management, METT ScoreAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat efektifitas pengelolaan konservasi sumberdaya lamun di Perairan Wilayah Timur Pulau Bintan. Akhir-akhir ini ditemukan sejumlah masalah pada kondisi lamun di perairan kawasan konservasi Bintan. Sebagai habitat laut yang berperan penting bagi kehidupan sumberdaya perairan dan masyarakat, ekosistem lamun perlu dikelola dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif, yakni dengan melakukan survei menggunakan kuisioner dan FGD. Metode analisis efektifitas menggunakan pendekatan METT atau Management Effectiveness Tracking Tools dengan variabel yang diukur yaitu aspek konteks, perencanaan, inputs, proses, output dan outcome. Hasil penelitian menunjukkan tingkat efektifitas pengelolaan konservasi sumberdaya lamun di Perairan Wilayah Timur Pulau Bintan masuk dalam kategori kurang efektif dengan nilai skor METT 62,59% atau dengan nilai total efektifitas 87 dari 139 nilai maksimum. Berdasarkan elemen yang diukur yang masuk dalam kategori kurang efektif adalah elemen konteks (61,54%), perencanaan (57,14%), proses (56%), output (60,61%). Elemen yang dinilai sudah efektif adalah elemen input (71,43%) dan outcome (74,07%).
Unduhan
Referensi
Adi, W., Nugraha, A. H., Dasmasela, Y. H., Ramli, A., Sondak, C. F. A., Mirah, N. D., & Sjafrie. (2019). Struktur Komunitas Lamun di Malangrapat, Bintan. Enggano, 4(2), 148–159.
Hockings, M., Stolton, S., & Leverington, F. (2006). Evaluating effectiveness?: a framework for assessing management effectiveness of protected areas, 2nd edition. In Evaluating effectiveness?: a framework for assessing management effectiveness of protected areas, 2nd edition. https://doi.org/10.2305/iucn.ch.2006.pag.14.en
Indriani, ., Wahyudi, A. J., & Yona, D. (2017). Cadangan Karbon di Area Padang Lamun Pesisir Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Oseanologi Dan Limnologi Di Indonesia, 2(3), 1. https://doi.org/10.14203/oldi.2017.v2i3.99
Karlina, I., Kurniawan, F., & Idris, F. (2018). Pressures and status of seagrass ecosystem in the coastal areas of North Bintan, Indonesia. E3S Web of Conferences, 47, 1–6. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20184704008
KemenLH, D. K. S. A. dan E. (2017). Pedoman Penilaian Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia. Retrieved from http://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/Pedoman_Penilaian_Efektivitas_Pengelolaan_KK_di_Indonesia.pdf
KKP RI. (2012). Kepdirjen KP3K Nomor 44/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Evaluasi E-KKP3K. Retrieved from http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/viewdownload/26-keputusan-dirjen/585-sk-dirjen-kp3k-no-44-kp3k-2012-tentang-pedoman-teknis-evaluasi-efektivitas-pengelolaan-kawasan-konservasi-perairan-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil
Lukman, K. M., Uchiyama, Y., Quevedo, J. M. D., & Kohsaka, R. (2020). Local awareness as an instrument for management and conservation of seagrass ecosystem: Case of Berau Regency, Indonesia. Ocean and Coastal Management, (September), 105451. https://doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2020.105451
Mulyadi, A., Yoswaty, D., & Ilahi, I. (2017). Ekowisata Bahari Di Kawasan Konservasi Lamun. Berkala Perikanan Terubuk, 45(1), 95–111.
Musdalifa, M. (2014). Hubungan Kondisi Padang Lamun Dengan Sampah Laut di Pulau Barranglompo. Universitas Hasanudin.
Nugraha, A. H., Ramadhani, P., Karlina, I., Susiana, & Febrianto, T. (2021). Sebaran Jenis dan Tutupan Lamun di Perairan Pulau Bintan. 6(2), 323–332. Retrieved from https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jurnalenggano/article/view/12272/pdf
Nugraha, A. H., Srimariana, E. S., Jaya, I., & Kawaroe, M. (2019). Struktur ekosistem lamun di Desa Teluk Bakau, pesisir bintan timur- Indonesia. Depik, 8(2), 87–96. https://doi.org/10.13170/depik.8.2.13
Orth, R. J., Carruthers, T. J. B., Dennison, W. C., Duarte, C. M., Fourqurean, J. W., Heck, K. L., … Williams, S. L. (2006). A global crisis for seagrass ecosystems. BioScience, 56(12), 987–996. https://doi.org/10.1641/0006-3568(2006)56[987:AGCFSE]2.0.CO;2
Papenbrock, J. (2012). Highlights in Seagrasses’ Phylogeny, Physiology, and Metabolism: What Makes Them Special? ISRN Botany, 2012, 1–15. https://doi.org/10.5402/2012/103892
Putri, P. I., Lestari, F., & Susiana. (2018). Potensi Sumberdaya Lamun sebagai Pencadangan Kawasan Konservasi di Perairan Beloreng, Tembeling, Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 2(1), 14–21. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v2i1.2348
R.C, P., & N.A, M. (2003). Seagrass Ecosystem Seagrass.
Rahmawati, S. (2011). Ancaman terhadap Komunitas Padang Lamun. Oseana, 36(2), 49–58.
Shilland, R., Grimsditch, G., Ahmed, M., Bandeira, S., Kennedy, H., Potouroglou, M., & Huxham, M. (2021). A question of standards: Adapting carbon and other PES markets to work for community seagrass conservation. Marine Policy, 129. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2021.104574
Short, F. T., & Coles, R. G. (2006). Global Seagrass Research Methods. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. Retrieved from http://www.agrifs.ir/sites/default/files/Global Seagrass Research Methods%2C Volume 33 %7BF.T. Short%7D %5B9780444508911%5D %28Elsevier Science - 2001%29.pdf
Stolton, S, Dudley, N., & Hockings, M. (2021). METT 4 Handbook: A guide to using the Management Effectiveness Tracking Tool (METT).
Stolton, Sue, & Dudley, N. (2016). METT Handbook: A guide to using the Management Effectiveness Tool (METT). In Wwf-Uk.
UN WCMC. (2014). Biodiversity Seagrass. Retrieved December 28, 2022, from https://biodiversitya-z.org/content/seagrass
UNEP. (2020). Out of the Blue the Value of Seagrasses.
Unsworth, R. K. F., McKenzie, L. J., Collier, C. J., Cullen-Unsworth, L. C., Duarte, C. M., Eklöf, J. S., … Nordlund, L. M. (2019). Global challenges for seagrass conservation. Ambio, 48(8), 801–815. https://doi.org/10.1007/s13280-018-1115-y
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Sayyidah Nur Habibah, Rudi Febriamansyah, Mahdi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.