Identifikasi Alat Tangkap Perikanan Ramah Lingkungan di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i2.5579Kata Kunci:
Eco-friendly, Environment, Fisheries, Fishing Gears, Materials, Marine SciencesAbstrak
Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo (PPSL) telah menjadi salah satu pelabuhan perikanan yang berkontribusi signifikan dalam sektor perikanan tangkap di wilayah Banda Aceh. Para nelayan mengandalkan berbagai alat penangkapan ikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tujuan utama penelitian ini mengidentifikasi alat tangkap perikanan eco-friendly berbasis Code of Conduct Responsible for Fisheries (CCRF) di PPSL, Banda Aceh. Penelitian dilakukan secara observasi dan wawancara kepada responden. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan, yaitu pukat cincin, pancing ulur, dan pancing rawai. Alat tangkap jenis pancing ulur dan pancing rawai menjadi prioritas layak beroperasi di PPSL dengan perolehan nilai tingkat keramahan lingkungan masing-masing sebesar 35 dan 33, sehingga kedua alat tangkap tersebut tergolong ke dalam kategori sangat eco-friendly. Sementara pukat cincin masuk ke dalam kategori alat tangkap kurang eco-friendly dengan nilai sebesar 26. Meskipun demikian, pukat cincin masih layak beroperasi di PPSL karena memenuhi kriteria CCRF dengan baik, tidak begitu mengancam lingkungan dan perikanan secara keberlanjutan.
Unduhan
Referensi
Aisyaroh, M., & Zainuri, M. (2021). Selektivitas Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse seine) Di Perairan Pasongsongan Sumenep. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 5(3): 603-616.
Aprilia, R.M., Mustaruddin, M., Wiyono, E.S., & Zulbainarni, N. (2013). Analisis efisiensi unit penangkapan pukat cincin di pelabuhan perikanan pantai lampulo Banda Aceh. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 4(1): 9-20.
Atmaja, S.B., Sadhotomo, B., & Nugroho, D. (2017). Overfishing pada perikanan pukat cincin semi industri di Laut Jawa dan Implikasi Pengelolaannya. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 3(1): 51-60.
Ayodhyoa, A.U. (1981). Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor, 97.
Badrudin, B., & Bahar, S. (2017). Catch rate fluctuations of skipjack and other tuna resources in the northern waters of Aceh. Indonesian Fisheries Research Journal, 3(1): 1-7.
Barata, A., Bahtiar, A., & Hartaty, H. (2016). Pengaruh perbedaan umpan dan waktu setting rawai tuna terhadap hasil tangkapan tuna di Samudera Hindia. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 17(2): 133-138.
Djamil, C., Hamzah, H., & Dali, F. (2022). Primary Productivity Needs For Fish Species Catched By Ring Seweets On Inka Mina Ship In Indonesian Fisheries Port Kwandang District. JURNAL AGRIKAN (Agribisnis Perikanan), 15(2): 867-874.
Dieterle, C. (2022). Global governance meets local land tenure: international codes of conduct for responsible land investments in Uganda. The Journal of Development Studies, 58(3): 582-598.
Food and Agriculture Organization of the United Nations. (1995). Code of Conduct for Responsible Fisheries. FAO.
Fauzi, A. (2010). Ekonomi Perikanan Teori, Kebijakan, dan Pengelolaan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Geng, X., & Li, Z. (2017). Study on fishing tools and methods of fishing in the East China Sea-A case study of fishing tools and fishing methods in Zhejiang fishing ground. 2nd International Conference on Advances in Management Engineering and Information Technology, 94-99.
Gordon, A.L. (2005). Oceanography of the Indonesian seas and their throughflow. Oceanography, 18 (SPL. ISS. 4): 15–27.
Hak, A., & Rifardi, Y.I.S. (2013). Kajian Kapasitas Asimilasi Perairan Sungai Rokan Desa Rantau Bais Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau. Jurnal Kajian Lingkungan Universitas Riau, 1(1): 1-15.
Muhajir, P., Mangubhai, S., Wilson, J., & Ardiwijaya, R. (2012). Marine Resource Use Monitoring in Misool Marine Protected Area, Raja Ampat, West Papua, 2006–2011. The nature conservancy, indo pacific division, Indonesia.
Mustaruddin, M., Baskoro, M.S., Kandi, O., & Nasruddin. (2017). Environmental and technical approach in the selection of fishing gear featured in WPP 571 Aceh. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research, 31(3): 44-53.
Nanlohy, A.C. (2013). Evaluasi alat tangkap ikan pelagis yang ramah lingkungan di Perairan Maluku dengan menggunakan prinsip CCRF (Code of Conduct for Responsible Fisheries). Jurnal Ilmu Hewani Tropika (Journal Of Tropical Animal Science), 2(1): 1-11.
Nazir, M. (2014). Metode Penelitian [Research Methods]. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurdin, E., & Yusfiandayani, R. (2016). Struktur ukuran, hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan tuna di Perairan Prigi, Jawa Timur. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 4(2): 67-73.
Rusmilyansari, R. (2012). Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori Status Penangkapan Ikan Yang Bertanggungjawab Di Perairan Tanah Laut. Fish Scientiae, 2(4): 143-153.
Satria, F., Sadiyah, L., Widodo, A.A., Wilcox, C., Ford, J.H., & Hardesty, B.D. (2018). Characterizing transhipment at-sea activities by longline and purse seine fisheries in response to recent policy changes in Indonesia. Marine Policy, 95: 8-13.
Sima, A.M. (2014). Identifikasi alat tangkap ikan ramah lingkungan di Desa bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai. [Disertasi]. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Solihin, A., & Wiryawan, B. (2015). Daerah Penangkapan Ikan. CV Nuansa Aulia. Bandung.
Suprapti, Y., Dhuha, R.S., & Munir, M. (2017). Perception of Cantrang Fishermen to the Minister of Marine and Fishery Regulation Number 2/2015. ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal), 5(1): 104-115.
Surbakti, J. A. (2022). Identifikasi Alat Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan di Wilayah Perairan Kabupaten Sabu Raijua. Jurnal Vokasi Ilmu-Ilmu Perikanan (JVIP), 1(2): 56-52.
Suwardjo, D., Haluan, J., Jaya, I., & Soen'an, H.P. (2010). Keselamatan kapal penangkap ikan, tinjauan dari aspek Regulasi Nasional dan Internasional. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 1(2): 1-13.
Syahputra, F., Pane, A.B., Lubis, E., & Iskandar, B.H. (2015). Kebutuhan Fasilitas Pokok Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo 15 Tahun Mendatang (Main Facility Necessity of Lampulo Coastal Fishing Port for 15 Years for the Future). Marine Fisheries: Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 6(1): 33-43.
Yustina, Y., Darmadi, D., Irianti, M., & Dahnilsyah, D. (2016). The perspectives of local wisdom in conservation and biodiversity management of fish species at Rangau River, Riau Province, Indonesia. International Journal of Educational Best Practices, 2(2): 48-54.
Zainuddin, M., Nelwan, A., Farhum, S.A., Hajar, M.A.I., & Kurnia, M. (2013). Characterizing Potential Fishing Zone of Skipjack Tuna during the Southeast Monsoon in the Bone Bay-Flores Sea Using Remotely Sensed Oceanographic Data. International Journal of Geosciences, 4(1A): 259-266. https://10.4236/ijg.2013.41A023
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Vicky Prajaputra, Nadia Isnaini, Adithya Zulfadli Miraza
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.