Laju Pertumbuhan dan Biomassa Daun Lamun Thalassia hemprichii di Perairan Tanjung Pisau Desa Penaga Kabupaten Bintan

Penulis

  • R. Nina Haryati Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Andi Zulfikar Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Winny Retna Melani Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4060

Kata Kunci:

Biomassa, Laju Pertumbuhan, Thalassia hemprichii, Perairan Tanjung Pisau, Bintan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan biomassa daun lamun Thalassia hemprichii di Perairan Tanjung Pisau Desa Penaga Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-September 2021. Penentuan titik sampling menggunakan metode Random Sampling menggunakan Software Visual Sampling Plan. Area penelitian di bagi menjadi 40 titik yang tersebar secara acak di sepanjang perairan. Pengamatan laju pertumbuhan daun lamun dilakukan selama 60 hari dengan interval waktu 15 hari sekali. Kualitas perairan fisika dan kimia yang diukur meliputi suhu, kecerahan, kecepatan arus, substrat dasar, DO, pH, salinitas serta kandungan bahan organik di Perairan Tanjung Pisau diketahui masih memenuhi baku mutu. Laju pertumbuhan daun terendah terdapat pada titik 18 yaitu 1,01 mm/hari dan laju pertumbuhan daun tertinggi terdapat pada titik 2 yaitu 2,93 mm/hari. Rata-rata laju pertumbuhan selama 60 hari yaitu 1,77 mm/hari. Nilai rata-rata biomassa 60 hari daun lamun yaitu 255,9 gbk/m2. Nilai rata-rata selisih per hari biomassa daun lamun yaitu 0,03 gbk/m2. Dari hasil analisis korelasi dan ANOVA dapat diketahui bahwa yang memengaruhi laju pertumbuhan daun lamun Thalassia hemprichii yaitu suhu, kecepatan arus, dan DO dengan tingkat hubungan sedang serta terdapat perbedaan pertumbuhan daun lamun Thalassia hemprichii pada pengamatan hari ke 60.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Amiyati, N.D. (2015). Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Thalassia hemprichii pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Desa Sebong Pereh, Bintan. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Asmiarti, Hamid. A., & Arami. H. (2018). Pertumbuhan, Produksi, dan Biomassa Daun Thalassia hemprichii di Perairan Tanjung Batu Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan. 3(4): 327-335.

Asriana & Yuliana, (2012). Produktivitas Perairan. Bumi Aksara: Jakarta.

Dahuri, R., Jacub, P.G., Satpa., & M.J, Sitepu. (2003). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Dewi, R.F. (2012). Pengelolaan Ekosistem Lamun Kawasan Wisata Pantai Sanur Kota Denpasar Provinsi Bali. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fernando, R., Melani, W.R., & Kurniawan, D. (2019). Pengaruh Laju Sedimentasi Terhadap Kerapatan Lamun di Perairan Beloreng Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari. 3(1): 10-17. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v3i1.936

Haryati, R.N. & Kurniawan, D. (2021). Kondisi Ekosistem Padang Lamun di Perairan Tanjung Pisau Kabupaten Bintan. Jurnal PENA Akuatik. 20 (1) : 62-71.

Hendra. (2011). Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Lamun Halophilaovalis, Syringodium isoetifolium dan Halodule uninervis pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Barranglompo. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Kristina, K., Lestari, F., & Nugraha, A.H. (2021). Produksi Serasah dan Laju Dekomposisi Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata di Perairan Malang Rapat, Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari. 4(2): 58-70. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i2.2468

McKenzie, L.J., (2003). Guidelines for The Rapid Assessment and Mapping of Tropical Seagrass Habitats. The State of Queensland. Department of Primary Industries. 40 : 47-56.

Metekohy, A.E. (2016). Strategi Pengelolaan Ekosistem Lamun di Perairan Pantau Kampung Holtekamp Distrik Muara Tami Kota Jayapura Provinsi Papua. The Journal of Fisheries Development. 3(1): 1– 10.

Mustaromin, E., Apriadi, T., & Kurniawan, D. (2019). Transplantasi Lamun Enhalus acoroides Menggunakan Metode Berbeda di Perairan Sebong Pereh Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari. 3(1): 23-30. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v3i1.954

Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021. Tentang Baku Mutu Air Laut. Sekretariat Negara. Jakarta.

Rahmawati, S., Irawan A., Supriyadi, I.H., & Azkab, M.H. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun. COREMAP CTI LIPI. Jakarta.

Sari, R.M., Kurniawan, D., & Sabriyati, D. (2021) Kerapatan dan Pola Sebaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat di Perairan Pengujan Kabupaten Bintan. Journal of Marine Research. 10(4): 527-534. https://doi.org/10.14710/jmr.v10i4.31679

Supriharyono, M.S. (2007). Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati Di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Yulianti, N. (2015). Pertumbuhan Dan Produksi Biomassa Daun Enhalus Acoroides Pada Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Desa Sebong Pereh, Bintan. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Zurba, N. (2018). Pengenalan Padang Lamun Suatu Ekosistem Yang Terlupakan. Edisi VIII. Unimal Press. Sulawesi.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-05-31

Cara Mengutip

Haryati, R. N., Zulfikar, A., & Melani, W. R. (2022). Laju Pertumbuhan dan Biomassa Daun Lamun Thalassia hemprichii di Perairan Tanjung Pisau Desa Penaga Kabupaten Bintan . Akuatiklestari, 5(2), 111–121. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4060