Pengaruh Sumber Air Berbeda dan Tanpa Perlakuan Terhadap Kelulushidupan Jangka Pendek Larva Litopanaeus vannamei

Penulis

  • Ela Juwita Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Sumbawa Besar, NTB, Indonesia 84316
  • Neri Kautsari Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Sumbawa Besar, NTB, Indonesia 84316
  • Frederich Bensianus L Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Sumbawa Besar, NTB, Indonesia 84316
  • Andi Hayatuddin Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Sumbawa Besar, NTB, Indonesia 84316

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i2.3236

Kata Kunci:

Vannamei, Salinitas, Larva, Kelulushidupan

Abstrak

Udang vannamei merupakan jenis udang telah dibudiayakan di tambak dan bahkan di perairan darat (perairan tawar). Berbagai penelitian telah dilakukan terhadap keberlangsungan hidup udang vannamei terutama kaitannya dengan salinitas, namun belum ada informasi terkait kelulushidupan udang vannamei yang dipelihara pada berbagai sumber air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelulushidupan larva udang vannamei post larva 12 yang dipelihara pada berbagai sumber air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pada penelitian ini terdapat tiga perlakuan yaitu pemeliharaan larva pada air yang bersumber dari laut, sumur dan dari muara. Masing-masing perlakuan terdapat tiga kali ulangan. Setiap wadah diisi dengan air media (sesuai perlakuan) sebanyak 2 L.Larva dimasukkan ke dalam wadah setelah 15 menit dilakukan aklimatisasi. Jumlah larva pada setiap wadah adalah 50 individu (25 individu/L). Salinitas air laut adalah 19 ppt sedangkan salinitas air tawar dan air muara yang digunakan sebagai media pemeliharaan adalah 0 ppt. Pengamatan tingkat kematian dilakukan setiap 12 jam dan dilakukan selama 3 hari atau 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva yang dipelihara di media air tawar mengalami kematian total (100%) setelah 12 jam, sedangkan larva yang dipelihara pada media air muara mengalami kematian total (100%) setelah 24 jam.  Larva yang dipelihara di air laut tidak mengalami kematian hingga hari ke-tiga atau dapat dikatakan bahwa larva yang dipelihara di air laut memiliki tingkat kelulushidupan 100%.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Castille, F.L., & Lawrence, A.L. (1981). The effect of salinity on the osmotic, sodium andchloride concentrations in the hemolymph of euryhaline shrimp of the genusPenaeus. Comp. Biochem. Physiol. A 68: 75–80.

Cawthorne, D.F., Beard, T., Davenport, J., & Wickins, J.F. (1983). Responses of juvenile Penaeus monodon Fabricius to natural and artificial sea waters of low salinity. Aquaculture. 32: 165–174

Gao W, Tian L, Huang T., Yao M., Hu W., & Xu Q. (2016). Effect of salinity on the growth performance, osmolarity and metabolism-related gene expression in white shrimp Litopenaeusvannamei. Aquaculture Reports. 4 : 125–129

Kumulu, M., & Jones, D.A. (1995). Salinity tolerance of hatchery-reared postlarvae of Penaeus indicus H. Milne Edwards originating from India. Aquaculture. 130: 287–296

Laramore, S., Laramore, C.R., & Scarpa, J. (2001). Effect of low salinity on growth andsurvival of postlarvae and Juvenile Litopenaeus vannamei. J. World Aquacult.Soc. 32(4): 385–392.

Li, E.C., Chen, L.Q., Zeng, C., Chen, X.M., Yu, N., Lai, Q.M., & Qin, J.G. (2007). Growth,body composition, respiration and ambient ammonia nitrogen tolerance of thejuvenile white shrimp, Litopenaeus vannamei, at different salinities. Aquaculture. 265: 385–390.

Li, E.C., Chen, L.Q., Zeng, C., Yu, N., Xiong, Z.Q., Chen, X.F., & Qin, J.G. (2008).Comparison of digestive and antioxidang enzymes activities, haemolymphoxyhemocyanin contents and hepatopancreas histological of white shrimp,Litopenaeus vannamei, at various salinities. Aquaculture. 274: 80–86.

Mair, J.McD. (1980). Salinity and water-type preferences of four species of postlarval shrimp (Penaeus) from west Mexico. J. Exp. Mar. Biol. Ecol. 45: 69–82.

McGraw, W.J., Davis, D.A., Teichert-Coddington, D., & Rouse, D.B. (2002). Acclimation of Litopenaeus vannamei post larvae to low salinity: influence of age, salinity endpoint and rate of salinity reduction. J. World Aquac. Soc. 33(1): 78–84.

Ogle, J.T., Beaugez, K., & Lotz, J.M.S. (1992). Effects of salinity on survival and growth ofpostlarval Penaeus vannamei. Source Gult Res. Rep. 8(4): 415–422.

Olin, P.G., & Fast, A.W. (1992). Penaeid PL harvest, transport, acclimation and stocking. In: Fast, A.W., Lester, L.J. (Eds.), Marine Shrimp Culture: Principles and Practices. Elsevier, Amsterdam, pp. 301 – 320.

Samocha, T.M., Lawrence, A.L., & Poose, D. (1998). Growth and survival of juvenilePenaeus vannamei in low salinity water in a semi-closed recirculating system.Isr. J. Aquacult. Barnidgeh. 50(2): 55–59.

Silva, E., Calazans, N., Soares, M., Soares, R., & Peixoto, S. (2010). Effect of salinity onsurvival growth, food consumption and haemolymph osmolality of the pinkshrimp Farfantepenaeus subtilis. Aquaculture. 306: 352–356.

Saoud, I.P., Davis, A., & Rouse, D.B. (2003). Suitability studies of inland well waters for Litopenaeus vannamei culture. Aquaculture. 217: 373–383.

Rosas, C., Ocampo, L., Gaxiola, G., Sanchez, A., & Soto, L.A. (1999). Effect of salinity on survival, growth, and oxygen consumption of postlarvae (PL10 – PL21) of Litopenaeus setiferus. J. Crustac. Biol. 19(2): 244–251.

Roy, L.A., Davis, D.A., Saoud, I.P., & Henry, R.P. (2007). Branchial carbonic anhydraseactivity and ninhydrin positive substances in the Pacific white shrimp,Litopenaeus vannamei, acclimated to low and high salinities. Comp. Biochem.Physiol. A 147: 404–411.

Tsuzuki, M.Y., Cavalli, R.O., & Bianchini, A. (2000). The effects of temperature, age, and acclimation to salinity on the survival of Farfantepenaeus paulensis postlarvae. J. World Aquac. Soc. 31(3): 459–468.

Zhou, J., Fang, W., Yang, X., Zhou, S., Hu, L., Li, X., Qi, X., Su, H., & Xie, L. (2012). A nonluminescent and highly virulent Vibrio harveyi strain is associated with “bacterial white tail disease†of Litopenaeus vannamei shrimp. PLoS One. 7(2): e29961. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0029961

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-05-30

Cara Mengutip

Juwita, E., Kautsari, N., Bensianus L, F. ., & Hayatuddin, A. . (2021). Pengaruh Sumber Air Berbeda dan Tanpa Perlakuan Terhadap Kelulushidupan Jangka Pendek Larva Litopanaeus vannamei . Akuatiklestari, 4(2), 42–46. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i2.3236