Pertumbuhan Tahunan Karang Goniopora stokesi di Perairan Kota Makassar Hubungannya dengan Faktor Cuaca

Penulis

  • Dedy Kurniawan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v1i1.274

Kata Kunci:

Pertumbuhan, Karang, Goniopora Stokesi, Makassar

Abstrak

Pertumbuhan karang masif sangat tergantung pada lingkungannya. Analisis pertumbuhan tahunan karang masif telah digunakan sebagai salah satu data untuk mengetahui perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju pertumbuhan tahunan karang Goniopora stokesi di Perairan Kota Makassar (Pulau Laelae dan Pulau Barranglompo), serta hubungan laju pertumbuhan tahunan karang dengan faktor cuaca (curah hujan, suhu udara dan lama penyinaran matahari). Sampel karang Goniopora stokesi diambil sebanyak 3 koloni di daerah yang relatif sama (reef flat) dengan jarak berdekatan, diameter berkisar ± 150 mm. Sampel karang dipotong sesuai posisi axial growth dengan ketebalan ± 5 mm, selanjutnya diekspose di bawah sinar-X. Film hasil sinar-X digunakan untuk menentukan pertumbuhan tahunan, melalui kombinasi HD dan LD bands-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan karang Goniopora stokesi di Pulau Laelae berkisar antara 8,28 ± 0,56 mm, 11,37 ± 0,27 mm dan Pulau Barranglompo berkisar antara 9,17 ± 1,19 mm, 15,87 ± 2,49 mm. Secara umum, laju pertumbuhan tahunan karang Goniopora stokesi di Perairan Kota Makassar berkisar antara  9,72 ± 1,16 mm tahun-1, 12,47 ± 2,67 mm tahun-1. Curah hujan merupakan faktor cuaca yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laju pertumbuhan karang, sedangkan suhu udara dan lama penyinaran matahari tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laju pertumbuhan karang di Perairan Kota Makassar.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Arifin, T., Triyono, Yulius, Dillenia, I. & Hasanah, N.N. (2010). Laporan Akhir : Optimalisasi Pengelolaan Kawasan Terumbu Karang di Pulau-pulau Kecil Kota Makassar. PPPSLP-BPPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan. 76p.

Buddemeier, R.W. and Kinzie III, R.A. (1976). Coral Growth. Oceanography Marine Biology Annual Review. 14. 183-225.

Buddemeier, R.W., Kleypas, J.A. and Aronson, R.B. (2004). Coral Reefs and Global Climate Change: Potential Contributions of Climate Change to Stresses on Coral Reef Ecosystems. Pew Center on Global Climate Change. Arlington.

Guntur. (2011). Ekologi Karang pada Terumbu Buatan. Ghalia Indonesia. Bogor.

Heron, S., Morgan, J., Eakin, M. and Skirving, W. (2005). Hurricanes and their Effects on Coral Reefs. Status of Caribbean Coral Reefs after Bleaching and Hurricanes in 2005.

Insafitri dan Nugraha, W.A. (2006). Laju Pertumbuhan Karang Porites lutea. Jurnal Ilmu Kelautan. Maret 2006. Vol. 11 (1) : 50-53. ISSN : 0853-7291.

Knowlton, N. (2001). Who are the Players on Coral Reefs and does it matter? The Importance of Coral Taxonomy for Coral Reef Management. Bulletin of Marine Science, Vol 69, No.2. 305-308.

Kordi, K.M.G.H. (2010). Ekosistem Terumbu Karang: Potensi, Fungsi dan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta.

Kurniawan, D. (2011). Studi Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Goniopora stokesii (Blainville, 1830) Menggunakan Teknologi Biorock. Universitas Hasanuddin.

Kurniawan, D. (2014). Kajian Laju Pertumbuhan Tahunan dan Distribusi Karang Goniopora stokesi (Milne Edwards and Haime, 1851) di Perairan Pulau Laelae dan Pulau Barranglompo. Universitas Hasanuddin.

Nugraha, W.A. (2008). Laju Pertumbuhan Karang Porites lutea di Karimunjawa dan Bangkalan, Indonesia. Embryo Vol.5 No.1. Juni 2008. ISSN 0216-0188.

Nybakken, J.W. (1988). Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Alih bahasa: Eidman dkk,. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rani, C., Jompa, J. dan Amiruddin. (2004). Pertumbuhan Tahunan Karang Keras Porites lutea di Kepulauan Spermonde: Hubungannya dengan Suhu dan Curah Hujan. Torani, Vol. 14(4) Desember 2004: 195-203. ISSN : 0853-4489.

Suharsono. (1996). Jenis-Jenis Karang yang Umum Dijumpai di Perairan Indonesia. LIPI. Jakarta.

Suharsono. (1999). Condition of Coral Reef Resources in Indonesia. P3O-LIPI. Indonesia.

Supriharyono. (2004). Pengaruh Industri PT. Pupuk Kaltim Tbk Terhadap Laju Pertumbuhan Karang Massive di Perairan Bontang Kuala, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol.3 No.1 April 2004: 27-36.

Suprihayono. (2009). Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati: Di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Susintowati. (2010). Pola Pertumbuhan Karang Hermatipik Tipe Massive Goniastrea sp di Pantai Pulo Merah pada Fase Eksplorasi Emas Blok Tumpangpitu. Jurnal Ilmiah Progressif, Vol. 7 No.21, Desember 2010: 60-73.

Tomascik, T., Mah, A.J., Nontji, A. and Moosa, M.K.. (1997). The Ecology of the Indonesian Seas. Part One. Periplus Editions (HK) Ltd. Republic of Singapore. 642 pp. ISBN: 962-593-078-7.

Veron, J.E.N. (2000). Corals of the World, Vol 3. (ed. M. Stafford-Smith). Townsville, Australia; Australian Institute of Marine Science. 348-379.

Walker, E.L.L. (2005). The Role of Weather and Climate Processes in Coral Growth. Dissertation. Departement of Meteorology. The University of Reading.

Westmacott, S., Teleki, K., Wells, S. dan West, J.. (2000). Pengelolaan Terumbu Karang Yang Telah Memutih dan Rusak Kritis. IUCN. Gland, Switzerland and Cambridge, UK.vii+36 pp. ISBN: 2-8317-0569-X.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-11-30

Cara Mengutip

Kurniawan, D. (2017). Pertumbuhan Tahunan Karang Goniopora stokesi di Perairan Kota Makassar Hubungannya dengan Faktor Cuaca. Akuatiklestari, 1(1), 7–13. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v1i1.274