Tingkat Keberhasilan Transplantasi Karang Acropora millepora (Ehrenberg, 1834) di Perairan Banyan Tree Lagoi, Bintan
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v1i2.2293Kata Kunci:
Acropora millepora, Transplantasi karang, Pertumbuhan karangAbstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran fragmen yang berbeda terhadap pertumbuhan karang Acropora millepora dengan teknik transplantasi untuk mendapatkan ukuran fragmen optimal. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai Februari tahun 2018 di Perairan Banyan Tree Lagoi Kabupaten Bintan. Media tranplantasi yang digunakan adalah balok persegi panjang dalam bentuk bagan persegi empat. Ukuran Fragmen karang Acropora millepora diberi 5 perlakuan yaitu 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm, 10 cm, dengan 5 kali pengulangan. Pertumbuhan mutlak pada fragmen 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm dan 10 cm sebesar 0,63 cm, 0,93 cm, 1,47cm, 2,10 cm dan 1,10 cm. Laju pertumbuhan pada fragmen 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm, dan 10 cm sebesar 0,21cm, 0,31cm, 0,49 cm, 0,70 cm, 0,36 cm. Analisis data dengan uji One-Way ANOVA menunjukkan pertumbuhan mutlak tinggi dan laju pertumbuhan tinggi karang Acropora millepora terdapat pengaruh yang nyata terhadap perlakuan ukuran fragmen yang berbeda (p<0,05). dan dilanjutkan dengan Duncan didapatkan terdapat ukuran 8 cm memiliki nilai perbedaan terbesar dengan kelompok lainnya dan sebagai kelompok pertumbuhan tercepat selama penelitian.Tingkat kelangsungan hidup pada masing-masing fragmen memiliki tingkat kelangsungan hidup yang sama sebesar 60%. Fragmen optimal karang Acropora millepora dicapai oleh ukuran tinggi 8 cm dengan pola pertumbuhan vertikal dan sebagai pertumbuhan karang yang efisien dan efektif dalam pemanfaatan secara berkelanjutan.
Unduhan
Referensi
Anggara, S.P. (2016). Kondisi Terumbu Karang di Sekitaran Perairan Banyan Tree Bintan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Universitas Riau.
Arifin, Z. & Luthfi, O.M. (2016). Studi Pertumbuhan dan Survival Rate pada Transplantasi Karang Acropora Sp. di Pantai Kondang Merak Kabupaten Malang. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan VI, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya Malang: 556-561.
Attala, T.M., Hanafy, M.H., & Aamer, M. (2011). Growth Rates of The Two reef-Building Species, Acropora humilis and Millepora platyphylla at Hurghada, Red Sea, Egypt. Egypt Journal Aquatic and Fisheries, 15(2): 1-15.
Endo, S., Prasetyo, R., Nishihira, M., & Onaka, S., (2006). Experimental Coral Transplantation in The Moat of Kuta Beach, Bali Island, Indonesia. Ocean Exposition Commemorative Park, Management Foundation and Meio University : 1-5.
Hermanto, B. (2015). Pertumbuhan Fragmen Acropora formosa pada Ukuran Yang Berbeda Dengan Metode Transplantasi di Perairan Selat Lembeh. Jurnal Ilmiah Platax, 3(2): 90-100.
Johan, O., Hadie, W., Saputra, A., Haryadi, J., & Listyanto, N. (2007). Budi Daya Karang Hias Mendukung Perdagangan Karang Hias yang Berkesinambungan. Jurnal Riset Akuakultur, 2(3): 415-424.
Kambey, D.A. (2013). The Growth of Hard Coral (Acropora sp.) Tranplants in Coral Reef of Malalayang Waters, North Sulawesi, Indonesia. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4): 196-203.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut.
Kurniawan, D. (2011). Studi Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Goniopora stokesii (Blainville, 1830) Menggunakan Teknologi Biorock. Universitas Hasanuddin.
Kurniawan, D. (2014). Kajian Laju Pertumbuhan Tahunan dan Distribusi Karang Goniopora stokesi (Milne Edwards and Haime, 1851) di Perairan Pulau Laelae dan Pulau Barranglompo. Universitas Hasanuddin.
Kurniawan, D., Jompa, J., & Haris, A. (2017). Pertumbuhan Tahunan Karang Goniopora stokesi di Perairan Kota Makassar Hubungannya dengan Faktor Cuaca. Jurnal Akuatiklestari, 1(1): 7-14.
Natasasmita, D., Wijayanti, D.P., & Suryono, C.A. (2014). Pengaruh Perbedaan Tegangan Listrik (Volt) dan Ukuran Awal Fragmen pada Transplantasi Biorock terhadap Pertumbuhan Karang (Acropora cerealis) di Pantai Pemuteran, Bali. Journal of Marine Research, 3(19): 1-11.
Pillay, R.M., Willis, B., & Terashima, H. (2005). Trends in the Density of Zooxanthellae in Acropora millepora (Ehrenberg, 1834) at the Palm Island Group, Great Barrier Reef, Australia. Symbiosis, 38(1): 210-226.
Prastiwi, D.I., Soedharma, D., & Subhan, B. (2012). Pertumbuhan Karang Lunak Lobophytum strictum Hasil Transplantasi pada Sistem Resirkulasi dengan Kondisi Cahaya Berbeda. Bonorowo Wetlands, 2(1): 31-39.
Rauf, K.P., Supriharyono, & Purnomo, P.W. (2015). Kelimpahan Zooxanthellae pada Acropora sp. Berdasarkan Kedalaman Perairan dan Naungan yang Berbeda di Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta. Diponegoro Journal of Maquares : Management of Aquatic Resources, 4(1): 46-54.
Rudi, E. (2008). Kajian Rekrutmen Karang Scleractinia di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Diversitas, 9(1): 39-43.
Santoso, A.D., & Kardono. (2008). Tekonologi Konservasi dan Rehabilitasi Terumbu Karang. Jurnal Teknologi Lingkungan, 9(3): 121-226.
Thamrin, Hafiz, M., & Mulyadi, A. (2004). Pengaruh Kekeruhan Terhadap Densitas Zooxanthellae pada Karang Scleractinia Acropora aspera di Perairan Pulau Mursala dan Pulau Poncan Sibolga, Sumatera Utara. Ilmu Kelautan, 9(2): 82-85.
Tioho, H., & Karauwan, M.A.J. (2014). Transplantation of coral fragment, Acropora formosa (Scleractinia). Aquatic Science & Management, Edisi Khusus (2): 1-7.
Wijaya, C.K., Komala, R., & Giyanto. (2017). Condition, Diversity, and Growth Forms of Coral in Kayu Angin Genteng Island, Seribu Islands. Bioma, 13(2): 108-118.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2018 Mulyadi, Tri Apriadi, Dedy Kurniawan
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.