Eksistensi Bacillariophyceae dan Chlorophyceae di Perairan Sei Timun Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v1i2.2287Kata Kunci:
Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Perairan Sei Timun, TanjungpinangAbstrak
Penelitian mengenai eksistensi Bacillariophyceae dan Chlorophyceae dilakukan di Perairan Sei Timun, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Eksistensi Bacillariophyceae dan Chlorophyceae di Perairan Sei Timun. Penelitian ini dilakukan dengan metode Random Sampling sebanyak 30 titik pengamatan di Perairan Sei Timun. Analisis data fitoplankton menggunakan indeks similaritas Bray-Curtis. Analisis kualitas air menggunakan indeks similaritas Canberra. Hasil penelitian menunjukan kelimpahan rata-rata fitoplantkon di Perairan Sei Timun mencapai 21299,4 sel/L. Kelimpahan rata-rata tertinggi pada kelas Bacillariophyceae yaitu genera Pleurosigma sp. sebesar 1701,4 sel/L dan kelimpahan rata-rata terendah yaitu pada genera Rhizoselenia sp. sebesar 799,1 sel/L, sedangkan kelimpahan rata-rata tertinggi pada kelas Chlorophyceae yaitu pada genera Mougeotia sp. sebesar 4276,6 sel/L dan kelimpahan rata-rata terendah yaitu pada genera Micrasterias sp. sebesar 302,2 sel/L. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberadaan fitoplankton kelas Bacillariophyceae sebanyak 4 genera dan Chlorophyceae sebanyak 8 genera di Perairan Sei Timun.
Unduhan
Referensi
Ambarwati, Saifullah, & Mustahal. (2014). Identifikasi Fitoplankton dari Perairan Waduk Nadra Krenceng Kota Cilegon Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 4(4): 283-291.
Azizah, D. (2017). Kajian Kualitas Lingkungan Perairan Teluk Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Dinamika Maritim, 6(1): 47-53.
Basmi, J. (1999). Planktonologi: Bioekologi Plankton Algae. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB Bogor. 110p.
Fauzia, A.Z., Suhartini, & Sudarsono. (2016). Kualitas Perairan di Sungai Bedog, Yogyakarta Berdasarkan Keanekaragaman Plankton. Jurnal Biologi, 5(6): 50-61.
Hariyadi, S., Adiwilaga, E.M., Pratono, T., Hardjoamidjojo, S., & Damar, A. (2010). Produktivitas Primer Estuari Sungai Cisadane Pada Musim Kemarau. Limnotek, 17(1): 49-57.
Kerbs, C. J. (2004). Ecological Methodology. Menlo Park, California: Benjamin/ Cummings.
Lestari, F. (2018). Pollution Charges and Assimilation Capacity in Tanjungpinang Bay Area, Riau Islands Province, Indonesia. Asian Journal of Water, Environment and Pollution, 15(1): 1-7.
Nybakken. (1992). Biologi Laut. PT GRAMEDIA. Jakarta. 459p.
Odum, E.P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Terjemahan : Samingan, T., Srigandono. Fundamentals Of Ecology. Third Edition. Gadjah Mada Univerity Press. Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Rahman, E.C., Masyamsir, dan Rizal, A. (2016). Kajian Variabel Kualitas Air dan Hubungannya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Waduk Darma Jawa Barat. Jurnal Perikanan Kelautan, 7(1): 93-102.
Syafriani, R., & Apriadi, T. (2017). Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan Estuari Sei Terusan, Kota Tanjungpinang. Limnotek, 24(2): 74-82.
Usman, M.S., Kusen, J.D., & Rimper, J.R.T.S.L. (2013). Struktur Komunitas Plankton di Perairan Pulau Bangka Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 1(2): 51-57.
Yuliana, Adiwilaga, E.M., Harris, & E., Pratiwi. (2012). Hubungan Antara Kelimpahan Fitoplankton dengan Parameter Fisik-Kimiawi Perairan di Teluk Jakarta. Jurnal Akuatika, 3(2): 169-179.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2018 Ilham Haryoko, Winny Retna Melani, Tri Apriadi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.