Daftar Jenis, Potensi, dan Status Konservasi Iktiofauna Perairan Lahan Gambut Kubu Raya, Kalimantan Barat

Penulis

  • Junardi Junardi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia 78124
  • Riyandi Riyandi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia 78124

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v9i1.7115

Kata Kunci:

Anabantiformes, Iktiofauna, Osphronemidae, Perairan Gambut, Status Konservasi

Abstrak

Perairan gambut adalah salah satu habitat penting ikan yang sering diabaikan dan rentan terhadap gangguan seperti alih fungsi lahan, sementara itu juga merupakan habitat ikan yang memiliki nilai ekonomi dan konservasi penting, namun informasinya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendata jenis-jenis, potensi, dan status konservasi ikan di perairan gambut Kecamatan Rasau Jaya dan Sungai Ambawang di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Ikan dikoleksi menggunakan metode aktif dengan serokan dan pasif menggunakan bubu berbentuk payung. Parameter kualitas air juga diukur selama sampling dan dibandingkan dengan baku mutu air. Data ikan dianalisis secara deskriptif mencakup tipe makan, potensi, dan status konservasinya. Hasil penelitian mendapatkan 22 jenis ikan dari 13 famili dan 4 ordo. Ordo Anabantiformes ditemukan lebih banyak dari ordo lainnya. Famili dengan jumlah jenis lebih banyak adalah Osphronemidae. Sungai Ambawang memiliki jumlah jenis ikan lebih banyak dibandingkan Rasau Jaya. Ikan-ikan yang ditemukan umumnya berupa ikan omnivora yang memiliki potensi untuk konsumsi. Ikan dengan status konservasi resiko rendah lebih banyak ditemukan, walaupun status konservasi lainnya juga ditemukan. Sungai Ambawang memiliki ikan dengan status konservasi beragam sehingga perlu menjadi prioritas  pengelolaan habitat sehingga populasi ikannya tetap lestari.

Referensi

Adis, M. A., Baptista, Y., & Sitorus, F. (2024). Ikan-ikan Kubu Raya-FFOI Book Series Chapter 1. Pontianak: TFCA Kalimantan-Kehati.

Agamawan, L. P. I., Herjayanto, M., & Kurniadi, B. (2020). Keragaman Jenis Ikan pada Aliran Drainase Lahan Gambut Kabupaten Kubu Raya. Manfish Journal, 1(2), 96-100. https://doi.org/10.31573/manfish.v1i02.158

Akhrianti, I. & Gustomi, A. (2018). Identifikasi Keanekaragaman dan Potensi Jenis-Jenis Ikan Air Tawar Pulau Bangka. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 12(1), 74–80. https://doi.org/10.33019/akuatik.v12i1.694

Askary, M., & Astuti, H. P. (2022). Perikanan Budidaya untuk Pulihkan Ekosistem Gambut serta Revitalisasi Ekonomi Masyarakat. Jakarta: Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut. Jakarta.

Ath-thar, M. H. F., Soelistyowati, D. T., & Gustiono, R. (2014). Performa Reproduksi Ikan Sepat Siam (Trichopodus pectoralis Regan 1910) asal Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Jurnal Iktiologi Indonesia, 14(3), 201-210. https://doi.org/10.32491/jii.v14i3.81

BPS. (2023). Provinsi Kalimantan Barat Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Pontianak.

Conway, K. W., Kottelat, M., & Hui, T. H. (2011). Review of the Southeast Asian miniature cyprinid genus Sundadanio (Ostariophysi: Cyprinidae) with descriptions of seven new species from Indonesia and Malaysia. Ichthyological Exploration of Freshwaters, 22(3), 251-288.

Courtenay, W.R. & Williams, J.D. (2004). Snakheads (Pisces, Channidae)-A Biological Synopsis and Risk Assessment. Reston, VA: U.S. Geological Survey.

Giam, X., Koh, L. P., Tan, H. H., Miettinen, J., Tan, H. T. W., & Ng, P. K. L. (2012). Global extinctions of freshwater fishes follow peatland conversion in Sundaland. Frontiers in Ecology and the Environment, 10(9), 465–470. https://doi.org/10.2307/41811854

Hadiaty, R.K. (2005). Keanekaragaman Jenis Ikan di Suaq Balimbing dan Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Biologi Indonesia, 3(9), 379–388.

Harrison, M. E., Page, S. E., & Limin, S. H. (2009). The global impact of Indonesian forest fires. Biologist, 56(3), 156-163.

Haryono, H., & Tjakrawidjaja, A. H. (2000). Dampak Penambangan Gambut Terhadap Biodiversitas Ikan di Kabupaten Bengkalis, Riau. Berita Biologi, 5(3), 323-330.

Haryono, H., Gustiano, R., & Wahyudewantoro, G. (2023). Sustainable Development: The Case for Aquatic Biodiversity in Indonesia’s Peatland Areas. In G. Shukla, J. A. Bhat, S. Chakravarty, A. W. Almutairi, & M. Li, Floristic Diversity - Biology and Conservation (pp. 1-13). IntechOpen. https://doi.org/10.5772/intechopen.105919

Hasibuan, S., Awaluddin, A., & Zulharman. (2019). Budidaya Ikan di Lahan Rawa Gambut. Universitas Riau Press. Pekanbaru.

Inger, R. F., & Chin, K. P. (2002). The Fresh-water Fishes of North Borneo. Natural History Publications (Borneo). Kota Kinabalu.

Kartamihardia, E. S. (2002). Pengaruh Reklamasi Lahan Rawa Terhadap Penurunan Produksi dan Perubahan Komposisi Jenis Ikan pada Usaha Perikanan Beje di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 8(4), 1-5. https://doi.org/10.15578/jppi.8.4.2002.1-5

Kottelat, M., Whitten, A. J., Kartikasari, S., & Wirjoatmojo, S. (1993). Freshwater fishes of western Indonesia and Sulawesi. Periplus. Hong Kong.

Linke, H. (1991). Labyrinth Fish: The Bubble-Nest-Builders. Melle, Tetra Press. Germany.

MacKinnon, K., Hatta, G., Halim, H., & Mangalik, A. (2000). Ekologi Kalimantan. Prenhallindo. Jakarta.

Miettinen, J., Shi, C., & Liew, S. C. (2012). Two decades of destruction in Southeast asia's peat swamp forests. Frontiers in Ecology and the Environment, 10, 124-128. https://doi.org/10.1890/100236

Miettinen, J., Shi, C., & Liew, S. C. (2016). Land cover distribution in the peatlands of Peninsular Malaysia, Sumatra and Borneo in 2015 with changes since 1990. Global Ecology and Conservation, 6, 67-78. https://doi.org/10.1016/j.gecco.2016.02.004

Nash, K. L., Atminarso, D., Blythe, J., Chadijah, A., Astuti, S. S., Djoko Utomo, A., … Wibowo, A. (2025). The Sleeping Giant of Kalimantan: A Review of Fish and Fisheries of the Peatlands. Reviews in Fisheries Science & Aquaculture, 1–36. https://doi.org/10.1080/23308249.2025.2543806

Nurdawati, S., Asyari, H., & Prianto, E. (2007). Fauna Ikan di Perairan Rawa Gambut di Barito Selatan Kalimantan Tengah. Jurnal Iktiologi Indonesia, 7(2), 89-97. https://doi.org/10.32491/jii.v7i2.216

Paada, M. Y., Kadarini, T., Ginanjar, R., Johan, O., Zamroni, M., Musthofa, S. Z., Ardi, I., & Rahmawati, R. (2021). Keragaman jenis ikan hias dan kondisi perairan di kesatuan hidrologis gambut Sungai Mempawah-Sungai Duri, Kalimantan Barat. Jurnal Riset Akuakultur, 16(4), 245-253. https://doi.org/10.15578/jra.16.4.2021.245-253

Pasujati, V. W. A., & Setiawan, E. (2024). Pengendali Kualitas Air Akuarium Ikan Guppy berdasarkan Derajat Keasaman dan Zat Padat Terlarut menggunakan Fuzzy. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 8(2). https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/13290

Pemerintah Republik Indonesia. (2022). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lampiran VI: Baku mutu air nasional, Baku mutu air sungai dan sejenisnya.

Petr, T. (2000). Interaction Between Fish and Aquatic Macrophytes in Inland Waters: A Review. FAO. Rome.

Roberts, T. R. (1989). The Freshwater Fishes of Western Borneo. California Academy of Sciences. San Francisco.

Santoso, E. & Wahyudewantoro, G., (2019). Biodiversitas spesies ikan perairan gambut Arut-Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah’, Jurnal Iktiologi Indonesia, 19(2), 315–335. https://doi.org/10.32491/jii.v19i2.497

Sasmito, S. D., Taillardat, P., Adinugroho, W. C., Krisnawati, H., Novita, N., Fatoyinbo, L., Friess, D. A. et al. (2025). Half of land use carbon emissions in Southeast Asia can be mitigated through peat swamp forest and mangrove conservation and restoration. Nature Communications , 16(740). https://doi.org/10.1038/s41467-025-55892-0

Simanjuntak, C.P., Rahardjo, M.F. & Sukimin, S., (2006). Iktiofauna Rawa Banjiran Sungai Kampar Kiri. Jurnal Iktiologi Indonesia, 6(2), 99–109. https://doi.org/10.32491/jii.v6i2.226

Syakir, N., Aprilia A., Men, L.K., Fitrilawati & Setianto, (2024). Sosialisasi Pengolahan Air yang Berkelanjutan untuk Budidaya Ikan Lele Di Desa Cilayung. Dharmasantika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1): 20-25. https://doi.org/10.24198/saintika.v2i1.53011

Wahyudewantoro, G. (2010). Kajian Potensi Ikan di Lahan Gambut Tasik Betung, Riau. Bionatura: Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 12(2), 57-62.

Wibowo, A., Sloterdijk, H., & Ulrich, S. P. (2015). Identifying Sumatran Peat Swamp Fish Larvae Through DNA Barcoding, Evidence of Complete Life History Pattern. Procedia Chemistry, 14, 76-84. https://doi.org/10.1016/j.proche.2015.03.012

Yeliana, Sukmono, T., & Hamidah, A., (2017). Potensi dan Status Konservasi Iktiofaunda di Sungao Serkap Areal Restorasi Ekosistem Riau, Provinsi Riau. Repositori Universitas Jambi. Jambi.

Yunus, M. (2024). A critical review of peatland ecosystem services research in Indonesia: Uncovering knowledge gaps and research needs. Journal of the Bulgarian Geographical Society, 50, 169–190. https://doi.org/10.3897/jbgs.e117635

Zieritz, A., Gibbins, C., Cai, Y., Diba, F., Gan, L. X., Lopes-Lima, M., Mendoza, J. C. E., Morse, J. et al. (2024). Prioritising challenges and actions for freshwater conservation in a tropical biodiversity hotspot. Biological Conservation, 299, 110839. https://doi.org/10.1016/j.biocon.2024.110839

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-28

Cara Mengutip

Junardi, J., & Riyandi, R. (2025). Daftar Jenis, Potensi, dan Status Konservasi Iktiofauna Perairan Lahan Gambut Kubu Raya, Kalimantan Barat. Akuatiklestari, 9(1), 1-7. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v9i1.7115