Identifikasi Keanekaragaman Jenis dan Frekuensi Kemunculan Penyu pada Ekosistem Terumbu Karang di Teluk Majene

Authors

  • Andi Arham Atjo Perikanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat, Majene, Indonesia 91413
  • Rahmi Nur Perikanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Sulawesi Barat, Majene, Indonesia 91413
  • Muhammad Rais Abidin Geologi, Fakultas Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia 90222

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i2.4883

Keywords:

Jenis, Frekuensi, Penyu, Teluk Majene, Karang

Abstract

Permasalahan bidang pengelolaan ruang laut masih banyak yang perlu diangkat dan diperbaiki demi terwujudnya bangsa Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satu permasalahan yang masih perlu pembenahan dan pengembangan adalah terkait upaya konservasi penyu di wilayah Indonesia. Teluk Majene terletak di tengah Kota Majene yang tentunya akan sangat mempengaruhi keberadaan ekosistem di laut termasuk biota penyu. Keberadaan penyu di ekosistem terumbu karang sering terlihat di daerah tersebut oleh nelayan dan para wisatawan lokal, namun pada kenyataannya belum ada sama sekali penelitian-penelitian yang menyentuh mengenai spesies tersebut padahal penyu merupakan spesies yang dilindungi. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk melakukan penelitian dasar sebagai langkah awal untuk konservasi penyu di Teluk Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan frekuensi kehadiran penyu di Kawasan Teluk Majene. Metode penelitian mencakup studi pendahuluan, survey awal, penentuan titik stasiun, pengambilan data lapangan yang meliputi tutupan komunitas karang, jenis dan frekuensi kemunculan. Dari data yang sudah didapatkan maka selanjutnya adalah analisis data. Hasil yang didapatkan adalah terdapat dua spesies penyu yang ditemukan di Teluk Majene. Penyu tersebut adalah dari jenis Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata). Sedangkan untuk frekuensi kemunculan penyu yang diamati di Teluk Majene berkisar 50% sampai 100%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adnyana, W. (2016). Bio-Ekologi Penyu Laut di Indonesia. Seminar Nasional dan Workshop Sea Turtle Conservation. Jogjakarta 4 Juni 2016.

Azkab, M.H. (1999). Penyu Hijau, Chelonia mydas L. Yang Senang Melahap Lamun Hijau Segar. Oseana, 24(2): 13-20.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat. (2011). Identifikasi dan Penilaian Calon Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Polewali Mandar. Provinsi Sulawesi Barat.

English, S., Wilkinson, C., & Baker, V. (1994). Survey Manual for Tropical Marine Resources. ASEAN – Australia Marine Science Project Living Coastal Resources. Australia.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2001). Kriteria Baku Kerusakan Terumbu karang. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 4 tahun 2001.

Muhtar, Sara, L., & Asriyana. (2019). Pendugaan dan Pemetaan Habitat Pakan Alami Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Perairan Wawonii Barat, Konawe Kepulauan. Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan, 3(1): 14-21. http://dx.doi.org/10.33772/jspi.v2n2.

Srimulyaningsih, R., Priyono, A., & Rachmawati, E. (2010). Potensi Penyu Hijau (Chelonia mydas L.) dan Pemanfaatannya Sebagai Daya Tarik Wisata di Kawasan Pantai Sidangkerta, Kabupaten Tasikmalaya. Media Konservasi, 15(1): 21-25.

Wibowo, E.T. (2007). Rencana Perlindungan Habitat Penyu Hijau (Chelonia mydas) (Kasus Kepulauan Derawan). [Tesis]. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Downloads

Published

2023-05-28

How to Cite

Atjo, A. A., Nur, R., & Abidin, M. R. (2023). Identifikasi Keanekaragaman Jenis dan Frekuensi Kemunculan Penyu pada Ekosistem Terumbu Karang di Teluk Majene. Jurnal Akuatiklestari, 6(2), 226–231. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i2.4883