Biodiversitas Zooplankton di Perairan Barek Motor, Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau

Authors

  • Zulfi Ardiansyah Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Tri Apriadi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Wahyu Muzammil Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i.4104

Keywords:

Biodiversitas, Zooplankton, Kijang, Bintan

Abstract

Potensi sumberdaya laut yang terdapat di Perairan Barek Motor, Kota Kijang cukup banyak, salah satunya adalah ikan. Keberadaan ikan tersebut mengindikasikan bahwa masih tersedia paan alami yaitu plankton (fitloplankton dan zooplankton). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis zooplankton, keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi zooplankton di Perairan Barek Motor, Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.  Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis zooplankton dan keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi zooplankton di Perairan Barek Motor, Kijang Kota, Kecbamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Pengambilan sampel zooplankton dilakukan di 30 titik acak. Sampel zooplankton diambil menggunakan plankton net dengan metode statis. Identifikasi dan pencacahan zooplankton menggunakan metode sensus.  Parameter yang dihitung yaitu kelimpahan, indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi. Hasil penelitian menunjukan kelimpahan zooplankton di Perairan Barek Motor sebesar 2,533 individu/L. Zooplankton yang dijumpai sebanyak 6 genera yang terdiri dari 3 kelas. Kelas Crustacea sebanyak 1 genera terdiri dari Nauplius sp. Kelas Hexanauplia sebanyak 3 genera yang terdiri dari Tropocyclops, Calanus sp, dan Oithona sp. Kelas Maxillopoda sebanyak 2 genera terdiri dari Tortanus sp, dan Cyclopoida sp. Komposisi kelas Crustacea sebanyak 75%, kelas Hexanauplia 4%, dan kelas Maxillopoda 21%. Nilai indeks keanekaragaman (H’) zooplankton adalah 0,8964, tergolong dalam kategori rendah. Indeks dominasi memperlihatkan nilai 0,5821, termasuk kategori sedang, dan indeks keseragaman dengan nilai 0,4607 termasuk dalam kategori rendah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arinardi, O.H., Sutomo, A.B., Yusuf, S.A., Trimaningsih, E.A., & Riyono, S.H. (1997). Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. P2O-LIPI: Jakarta.

Baird. (2019). Ices Identification Leaflets for Plankton. International Council for The Exploration Of The Sea. No. 188

Basmi, H. (2000). Plankton Sebagai Indikator Kualitas Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB: Bogor.

Clark, D.R., Aazem, K.V., & Hays, G.C. (2001). Zooplankton abundance and community structure over a 4000 km transect in the northeast Atlantic. J. of Plankton Research, 23(4): 365-37.

Davis, C.C. (1955). The Marine and Fresh-Water Plankton. Michigan State University Press: United States of America.

Dewiyanti, Diasari, G.A., Irawan, B. & Moehammadi, M. (2015). Kepadatan dan keanekaragaman plankton di perairan Mangetan Kanal Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur dari daerah hulu, daerah tengah dan daerah hilir Bulan Maret 2014." J. Ilmiah Biologi, 3(1): 37-46.

Duya, N., & Noveria, R. (2019). Jenis-Jenis Crustacea Di Cagar Alam Teluk Klowe Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius: Yogyakarta.

Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara: Jakarta.

Fisesa, E.D., Setyobudiandi, I., & Krisanti, M. (2014). Kondisi perairan dan struktur komunitas makrozoobentos di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Depik, 3(1): 1-9.

Hadi, S., & Radjawane, I. (2009). Arus Laut. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Hakim, L., Giarsyah, S.N.A., & Fahlevy, K. (2015). Pengukuran Parameter Fisik Oseanografi di Teluk Kiluan, Lampung. Institut Pertanian Bogor. Bogor. https://himiteka.lk.ipb.ac.id/2015/12/31/pengukuran-parameter-fisikoseanografi-di-teluk-kiluan-lampung/.

Hegner R.W., & Engemann, J.G. (1968). Invertebrate Zoology. Macmillan Publishing Co., Inc. United State of America.

Hidayat, D., Elvyra, R., & Fitmawati. (2015). Keanekaragaman Plankton di Danau Simbad Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jom FMIPA, 2(1): 115-129.

Jaschnov, W.A. (1970). Distribution of Calanus species in the seas of the Northern Hemisphere. Int Rev Gesamten Hydrobiol, 55: 197–212.

Kalangi, P.N., Mandagi, A., Masengi, K.W., Luasunaung, A., Pangalila, F.P., & Iwata, M. (2013). Sebaran Suhu dan Salinitas di Teluk Manado. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 9(2): 70–75. https://doi.org/10.35800/jpkt.9.2.2013.4179

Krebs, C. (1972). Ecology; The Experimental Analysis of Distribution and Abudance. Second ed., Harper & Row, Publisher, Inc, 1-45 p., ISBN: 06-043770-7.

Mainassy, C.M. (2017). Pengaruh Parameter Fisika dan Kimia terhadap Kehadiran Ikan Lompa (Thryssa baelama Forsskal) di Perairan Pantai Apui Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Perikanan UGM, 19(2): 61-66

Magurran, A.E. (1988). Ecological Diversity and Its Measurement. Chapman and Hall: USA

Muarif, M. (2016). Karakteristik Suhu Perairan di Kolam Budidaya Perikanan. Jurnal Mina Sains, 2(2): 96-101. https://doi.org/10.30997/jms.v2i2.444

Mukhtasor. (2007). Pencemaran Pesisir dan Laut. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.

Nontji, A. (2002). Laut Nusantara. Djambatan: Jakarta

Nyabakken, J.W. (1992). Biologi laut Suatu Pendekatan Biologis. Gramedia; Jakarta

Odum, E.P. (1993). Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Tjahjono Samingan.UGM Press. Yogyakarta. 697 hal. Omori, I and T. Ikeda. 1976. Method in Marine Zooplankton Ecology. John Willey and Son. New York. 271 p.

Ohtsuka, S., & Reid, J.W. (1998). Filogeni dan Zoogeografi Genus Copepoda Planktonik Tortanus (Calanoida: Tortanidae), dengan pembentukan Subgenus Baru dan Deskripsi Dua Spesies Baru. Jurnal Biologi Crustacea, 18(4): 774-807.

Pratono, B.A., Ambariyanto, & Zainuri, M. (2005). Struktur komunitas zooplankton di muara Sungai Serang, Jakarta. J. Ilmu Kelautan, 10(2): 90-97.

Puspita, L. (2017). Struktur Komunitas Plankton di Perairan Pesisir Bukit Piatu – Kijang, Kabupaten Bintan. Simbiosa, 6(2): 85-94.

Raza’i, T.S. (2017). Identification and Density of Zooplankton as Natural Food Sources of Fish in The Waters Kampung Gisi, Tembeling, District of Bintan. Intek Akuakultur, 1(1): 27-36.

Romimohtarto, K. (2004). Meroplankton Laut: Larva Hewan Laut yang Menjadi Plankton. Djambatan: Jakarta.

Simatupang, C.M., Surbakti, H., & Agussalam, A. (2016). Analisis Data Arus di Perairan Muara Sungai Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal Januari, 8(1): 15-24.

Suthers, I.M. & Rissik, D. (2009). Plankton (a Guide to Their Ecology and Monitoring for Water Quality). CSIRO Publising: Australia.

Wibowo, A. Wiryanto A.B., & Sutomo. (2004). Zooplankton diversity, abundance, and distribution in Digul waters, Arafura Sea, Papua. BioSMART, 6 (1): 51- 56.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi FPIK IPB. Bogor.

Published

2023-04-28

How to Cite

Ardiansyah, Z., Apriadi, T., & Muzammil, W. (2023). Biodiversitas Zooplankton di Perairan Barek Motor, Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Jurnal Akuatiklestari, 6, 133–142. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i.4104