Makrozoobentos Muara Bojong Salawe: Mengungkap Komposisi Genus dan Hubungannya dengan Ekosistem Perairan

Authors

  • Lady Ayu Sri Wijayanti Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia 45363
  • Heti Herawati Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia 45363
  • Asep Sahidin Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia 45363
  • Gilar Budi Pratama Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia 45363
  • Tri Annisa Maharani Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia 45363
  • Adinda Tri Harlina Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia 45363
  • Elviana Dian Mustika Sari Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia 45363
  • Resyh Indy Fortuna Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia 45363
  • Tito Aria Nugraha Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Mochamad Ramdhan Firdaus Pusat Penelitian Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Jakarta, Indonesia, 14430

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v8i2.6968

Keywords:

Dissolved Oxygen, Makrozoobentos, Muara Bojong Salawe, Principal Component Analysis (PCA), Salinitas

Abstract

Makrozoobentos berperan penting dalam siklus nutrisi perairan dan menjadi indikator kesehatan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Muara Bojong Salawe dan kemudian mengkaji kaitannya dengan kondisi lingkungan. Untuk pertama kalinya, penelitian ini dilakukan di Muara Bojong Salawe, Pangandaran, guna memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2024, dengan membagi 4 stasiun penelitian. Stasiun I terletak di jalur pelayaran kapal nelayan dengan substrat pecahan karang berpasir. Stasiun II di daerah padat mangrove dengan substrat berlumpur. Stasiun III berada di area bersandar kapal nelayan dengan substrat berpasir. Stasiun IV dekat restoran/pemukiman dengan substrat lumpur berpasir. Sampel makrozoobentos diambil dengan menggunakan metode plot 1 x 1 m dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Parameter lingkungan yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH, Dissolved Oxygen (DO), dan rona lingkungan. Analisis yang dilakukan meliputi indeks ekologi (kelimpahan, keragaman, dominansi, dan kemerataan) dan analisis statistik (analisis klastering dan Principal Component Analysis/PCA). Hasil penelitian mencatat bahwa parameter lingkungan di keempat stasiun mencakup suhu perairan berkisar antara 28,8°C-29,7°C, salinitas berkisar antara 19-21 ppt, pH berkisar antara 7,2-7,9, dan Dissolved oxygen (DO) berkisar antara 5,8-7,4 mg L-1. Indeks ekologi yang mencakup kepadatan total dan nilai dominansi makrozoobentos tertinggi ditemukan pada Stasiun II (200 individu/m²; 0,33). Namun, sebaliknya, indeks keragaman dan kemerataan terendah, tercatat pada Stasiun II (1,46; 0,54). Ditemukan empat genus makrozoobentos dengan kepadatan tertinggi yaitu Cerithium, Pagurus, Faunus, dan Cerithideopsilla. Hasil analisis PCA menunjukan bahwa faktor salinitas dan DO menjadi faktor yang paling memengaruhi struktur komunitas makrozoobentos di lokasi penelitian.

References

Aini, H.R., Suryanto, A., & Hendrarto, B. (2016). Hubungan Tekstur Sedimen dengan Mangrove di Desa Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Diponegoro Journal Of Maquares. 5(4): 209–215.

Amini-Yekta, F., Shokri, M.R., Maghsoudlou, A., & Rajabi-Maham, H. (2019). Shell Morphology of Marine Gastropod Cerithium Caeruleum is Influenced By Variation in Environmental Condition Across The Northern Persian Gulf And The Gulf of Oman. Regional Studies in Marine Science. 25: 100478. https://doi.org/10.1016/j.rsma.2018.100478

Barbier, E.B., Hacker, S.D., Kennedy, C., Koch, E.W., Stier, A.C., & Silliman, B.R. (2011). The Value of Estuarine And Coastal Ecosystem Services. Ecological Monographs. 81(2): 169–193. https://doi.org/10.1890/10-1510.1

Bijleveld, A.I., de la Barra, P., Danielson-Owczynsky, H., et al. (2025). SIBES: Long-term and large-scale monitoring of intertidal macrozoobenthos and sediment in the Dutch Wadden Sea. Scientific Data. 12: 239. https://doi.org/10.1038/s41597-025-04540-9

Bismark, M. (2011). Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk Survei Keragaman Jenis pada Kawasan Konservasi. In Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

Booi, S., Mishi, S., & Andersen, O. (2022). Ecosystem Services: A Systematic Review of Provisioning and Cultural Ecosystem Services in Estuaries. Sustainability (Switzerland). 14(12): 1–29. https://doi.org/10.3390/su14127252

Chevalier, S., Beauchard, O., Teaca, A., Begun, T., Vandenbulcke, L., Soetaert, K., and Grégoire, M. (2025). From benthic functional biodiversity to the mapping of ecosystem functions: a case study over the Black Sea northwestern shelf. EGU General Assembly 2025, Vienna, Austria, 27 Apr–2 May 2025, EGU25-12826. https://doi.org/10.5194/egusphere-egu25-12826, 2025.

Choirudin, I.R., Supardjo, M.N., & Muskananfola, M.R. (2014). Studi Hubungan Kandungan Bahan Organik Sedimen dengan Kelimpahan Makrozoobenthos di Muara Sungai Wedung Kabupaten Demak. Diponegoro Journal Of Maquares. 3(3): 168–176.

Day Jr, J.W. & Hall, C.A.S., Kemp, W.M., & Yáñez-Arancibia, A. (1990). Estuarine Ecology. Wiley-Blackwel. Canada. https://doi.org/10.2307/1351438.

Denadai, M.R., Amaral, A.C.Z., & Turra, A. (2004). Biology of A Tropical Intertidal Population of Cerithium atratum (Born, 1778) (Mollusca, Gastropoda). Journal of Natural History. 38(13): 1695–1710. https://doi.org/10.1080/0022293031000156330

Eleftheriou, A., & Mcintyre, A. (2005). Methods for the Study of Marine Benthos: Third Edition. Blackwell Science Ltd. https://doi.org/10.1002/9780470995129

Firdaus, M.R., Fitriya, N., Avianto, P., Prayitno, H.B., & Wahyudi, A.J. (2020). Plankton Community in the Western Waters of North-Sumatera During the Onset Monsoon of Asian Winter. Marine Research in Indonesia. 45(1): 1–12. https://doi.org/10.14203/mri.v45i1.565

Firdaus, M.R., Rachman, A., Sianturi, O.R., Wulandari, D.A., Meirinawati, H., Intan, M.D.B., & Endrotjahyo, E. (2021). Kelimpahan Dinoflagellata Bentik Berbahaya di Habitat Lamun dan Makroalga di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Indonesia. OLDI (Oseanologi Dan Limnologi Di Indonesia). 6(3): 191-204. https://doi.org/10.14203/oldi.2021.v6i3.382

Firdaus, M.R., Thoha, H., Rachman, A., Fitriya, N., Sianturi, O.R., Intan, M.D., Prayitno, H.B., Lastrini, S., Bayhaqi, A., & Nasution, A.K. (2023). Study of plankton in Jakarta Bay and surrounding Java Sea: a comparison of community and water quality. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1271: 012040. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1271/1/012040

Firdaus, M.R., Rachman, A., Fitriya, N., Wijayanti, L.A., Rozirwan, R., Purwandana, A., Prayitno, H.B., Alfiansyah, Y.R., Sianturi, O.R., & Sugeha, H.Y. (2024). Vertical and Horizontal Variability of Chlorophyll-a and Its Relationship with Environmental Parameters in the Waters of Sangihe and Talaud Islands, North Sulawesi, Indonesia. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences. 19(1): 119-132. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.29.1.119-132

Harahap, A. (2022). The Diversity Of Macrozoobenthos River Aek Buru District Labuhan Batu Utara. International Journal of Science, Technology & Management. 3(1): 292-298. https://doi.org/10.46729/ijstm.v3i1.456

Hidayani, M.T. (2015). Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Indikator Biologi Kualitas Perairan Sungai Tallo, Kota Makassar. Jurnal Agrokompleks. 4(9): 90–96.

Hilwan, I., Mulyana, D., & Pananjung, W.G. (2012). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (Samanea saman Merr.) di Lahan Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika. 4(1): 6–10.

Horn, S., de la Vega, C., Asmus, R.M., Schwemmer, P., Enners, L., Garthe, S., Haslob, H., Binder, K., & Asmus, H. (2019). Impact of birds on intertidal food webs assessed with ecological network analysis. Estuarine, Coastal and Shelf Science. Estuarine, Coastal and Shelf Science. 219: 107-119. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2019.01.023.

Irmawan, R.N., Zulkifli, H., & Hendri, M. (2010). Struktur Komunitas Makrozoobentos di Estuaria Kuala Sugihan Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal. 01: 53–58.

Isman, M.S.M., Werorilangi, S., Isyrini, R., Rastina, Faizal, A., Tahir, A., & Burhanuddin, A.I. (2018). Komunitas Makrozoobentos pada Kondisi Mangrove Berbeda: Hubungannya dengan Karakteristik Kimia-Fisika Sedimen. Torani: Journal of Fisheries and Marine Sciences (JFMarSci). 1(2): 40–47.

Lemaitre, R., & Watabe, H. (2005). Pagurus ikedai (Crustacea: Anomura: Paguridae), a New Hermit Crab Species of the Bernhardus Group from Japanese Waters. Zootaxa. 819: 1–12. https://doi.org/10.11646/zootaxa.819.1.1

Lestari, A. (2020). Kelimpahan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Taman Wisata Alam Pantai Pananjung, Pangandaran, Jawa Barat. Parenial Jurnal Pendidikan Biologi dan Biologi. 1(1). https://doi.org/10.55171/perennial.v1i1.677

Nurfajrin, A.R., & Rosada, K.K. (2018). Keanekaragaman Hayati Makrozoobenthos di Kawasan Mangrove Bulaksetra dan Batukaras, Pangandaran, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 4(2): 248–253. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m040226

Odum, E.P. (1988). Dasar-dasar Ekologi (Diterjemahkan dari Fundamental of Ecology oleh T. Samingan (ed.)). Gadjah Mada University Press.

Pratiwi, D., Oktavia, D., Sumiarsa, D., & Sunardi, S. (2023). Influences of Zonation on Water Fertility and Structure Communities Of Phytoplankton And Benthos In Batukaras Mangrove Forest, Pangandaran District, Indonesia. Biodiversitas. 24(9): 4978–4988. https://doi.org/10.13057/biodiv/d240941

Putri, A.M.S., Suryanti, S., & Widyorini, N. (2016). Hubungan Tekstur Sedimen dengan Kandungan Bahan Organik dan Kelimpahan Makrozoobenthos di Muara Sungai Banjir Kanal Timur Semarang. Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology. 12(1). 75-80. https://doi.org/10.14710/ijfst.12.1.75-80

Ramadhan, B., Minsas, S., & Sofiana, M.S.J. (2024). Struktur Komunitas Makrozoobentos di Setapuk Besar Kalimantan Barat. Jurnal Akuatiklestari. 7(2): 116-121. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i2.5025

Rahman, F.N., Tambaru, R., Lanuru, M., Lanafie, Y.A., & Samawi, M.F. (2023). Macrozoobenthos Diversity As a Bioindicator of Water Quality Around the Center Point of Indonesia (Cpi). Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE. 9(1): 1–9. https://doi.org/10.20956/jiks.v9i1.19960

Retnaningdyah, C., Febriansyah, S.C., & Hakim, L. (2022). Evaluation of The Quality of Mangrove Ecosystems Using Macrozoobenthos as Bioindicators In The Southern Coast of East Java, Indonesia. Biodiversitas. 23(12): 6480–6491. https://doi.org/10.13057/biodiv/d231247

Rosyadi, H.I., & Ali, M. (2020). Biomonitoring Makrozoobentos sebagai Indikator Kualitas Air Sungai. Jurnal Envirotek. 12(1): 11–18.

Rugebregt, M. J., Arfah, H., & Pattipeilohy, F. (2020). Correlation between macroalgae diversity and water quality in Southwest Maluku waters. Marine Research in Indonesia. 45(1): 25–32. https://doi.org/10.14203/mri.v45i1.573

Safitri, A., Melani, W.R., & Muzammil, W. (2021). Komunitas Makrozoobentos dan Kaitannya dengan Kualitas Air Aliran Sungai Senggarang, Kota Tanjungpinang. Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal. 8(2): 103-108. https://doi.org/10.29103/aa.v8i2.4782

Sahidin, A., Hamdani, H., Zahidah, Herawati, H., Octavina, C., & Syawal, M.S. (2021). Diversity, Distribution and Decreasing Factor of Intertidal Invertebrate Communities in the Pangandaran Turism, Indonesia. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies. 9(1): 357–364. https://doi.org/10.22271/fish.2021.v9.i1e.2421

Sahidin, A., Zahidah, Hamdani, H., Riyantini, I., & Sewiko, R. (2018). The Biodiversity of Gastropods In Karapyak Rocky Shores, Pangandaran Region, West Java Province, Indonesia. Omni-Akuatika. 14(2): 79–85. http://dx.doi.org/10.20884/1.oa.2018.14.2.547

Sarong, M.A., MD, A., Saputrie, M., & Wardiah. (2017). Preferensi substrat dan kepadatan populasi Faunus Ater di perairan ekosistem mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah. 131–135. http://jurnal.unsyiah.ac.id/SNP-Unsyiah/article/view/6931

Sartika, M., Kurniawan, D., & Zahid, A. (2024). Diversitas Bivalvia di Perairan Senggarang Besar Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatiklestari. 7(2): 156-163. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i2.7039

Sipayung, R.H., & Poedjirahajoe, E. (2021). Pengaruh Karakteristik Habitat Mangrove terhadap Kepadatan Kepiting (Scylla serrata). Jurnal Tambora. 5(2): 21–30.

Sucipto, A., Thaha, M.A., Hatta, M.P., & Mahmuddin, F. (2024). Sebaran Salinitas dan Temperatur Secara Horzontal di Muara Sungai Palu. Rekonstruksi Tadulako: Civil Engineering Journal on Research and Development. 5(2): 111–116.

Sugie, K., Fujiwara, A., Nishino, S., Kameyama, S., & Harada, N. (2020). Impacts of Temperature, CO2, and Salinity on Phytoplankton Community Composition in the Western Arctic Ocean. Frontiers in Marine Science. 6: 821. https://doi.org/10.3389/fmars.2019.00821

Tahir, R.B. (2021). Analisis Sebaran Kadar Oksigen (O2) dan Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) dengan Menggunakan Data In Situ Dan Citra Satelit Landsat 8. Jurnal Informasi, Sains dan Teknologi. 4(2). 44–51. https://doi.org/10.55606/isaintek.v4i2.2

Tan, S.Y., Li, Z., & Cheng, S. (2017). Ecological Interaction between Submerged Macrophytes and Zoobenthos. SDRP Journal of Earth Science and Environmental Studies. 2(2): 173-182. https://doi.org/10.15436/JESES.2.2.2

Tomassetti, P., Gennaro, P., Lattanzi, L., Mercatali, I., Persia, E., Vani, D., & Porrello, S. (2016). Benthic Community Response to Sediment Organic Enrichment by Mediterranean Fish Farms: Case studies. Aquacultur. 450: 262–272. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2015.07.019

Tonk, L., & Rozemeijer, M. J. C. (2019). Ecology of the brown crab (Cancer pagurus): and production potential for passive fisheries in Dutch offshore wind farms. (Wageningen Marine Research report; No. C064/19A). Wageningen Marine Research. https://doi.org/10.18174/496176

Valle-Levinson, A. (2010). Definition and Classification of Estuaries. Contemporary Issues in Estuarine Physics. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511676567

Wijayanti, L.A.S., Fitriya, N., Firdaus, M.R., Satriyo, T.B., Djumanto, Setiawan, R.Y., Nurdin, N., Helmi, M., & Zainuddin, M. (2020). Deep Sea Phytoplankton Community Of The Sangihe-Talaud Islands Waters. AACL Bioflux. 13(5): 3212–3223.

Wijayanti L.A.S., Fitriya N., Thoha H., Sobaruddin D.P., Saputro P.D., Surahman, Raharjo, W., Arochim, & Firdaus M.R. (2025). Plankton community in the waters north of Moyo Island, Sumbawa Regency, Indonesia. AACL Bioflux. 18(1): 351-363.

Yanti, M., Susiana, S., & Kurniawan, D. (2022). Struktur Komunitas Gastropoda dan Bivalvia di Ekosistem Mangrove Perairan Desa Pangkil Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari. 5(2): 102-110. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4063

Published

2025-05-30

How to Cite

Wijayanti, L. A. S., Herawati, H., Sahidin, A., Pratama, G. B., Maharani, T. A., Harlina, A. T., Sari, E. D. M., Fortuna, R. I., Nugraha, T. A., & Firdaus, M. R. (2025). Makrozoobentos Muara Bojong Salawe: Mengungkap Komposisi Genus dan Hubungannya dengan Ekosistem Perairan. Jurnal Akuatiklestari, 8(2), 152-162. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v8i2.6968