Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Pulau Dompak Kepulauan Riau

Authors

  • Pangga Kurnia Dialam Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Febrianti Lestari Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Susiana Susiana Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i1.4638

Keywords:

Kerusakan, Kondisi, Ekosistem Mangrove, Pulau Dompak

Abstract

Pulau Dompak merupakan pulau yang terletak di sebelah selatan Kota Tanjungpinang. Wilayah pesisir Pulau Dompak di sepanjang pantainya terdapat ekosistem mangrove dengan jenis mangrove yang cukup beragam. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang unik dan sangat produktif di perairan laut. Ekosistem mangrove mempunyai berbagai sumber daya alam yang melimpah dan beranekaragam. Ekosistem mangrove merupakan pelindung dan sekaligus sumber nutrien bagi organisme yang hidup di tengahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kerapatan dan tutupan kanopi ekosistem mangrove di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.  Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2022 yang berlokasi di Pulau Dompak. Penentuan stasiun pengamatan menggunakan metode survey langsung di lapangan dengan 5 stasiun berdasarkan keberadaan ekosistem mangrove. Penentuan titik pengambilan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan jenis mangrove yang ditemukan pada Pulau Dompak terdapat 7 jenis diantaranya Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Xylocarpus granatum, Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Lumnitzera littorea dan Nypa fruticans. Dengan nilai kerapatan dan tutupan pada stasiun 1 sebesar 2.600 ind/ha dan 81,1%, pada stasiun 2 sebesar 4.567 ind/ha dan 84,2%, stasiun 3 sebesar 1.133 ind/ha dan 63,1%, stasiun 4 sebesar 4.967 ind/ha dan 81,6%, serta stasiun 5 sebesar 2.500 ind/ha dan 76,5%. Tingkat kerusakan ekosistem mangrove di Pulau Dompak masih kecil, dikarenakan kondisi ekosistem masih dalam keadaan sedang dan baik.

References

Akbar, N., Marus, I., Haji, I., Abdullah, S., Umalekhoa, S., Ibrahim, F.S., Ahmad, M., Ibrahim, A., Kahar, A., & Tahir, I. (2017). Struktur Komunitas Hutan Mangrove di Teluk Dodinga, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Jurnal Enggano. 2(1): 78–89. https://doi.org/10.31186/jenggano.2.1.78-89

Bengen, D.G. (2004). Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Cetakan Ketiga. Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dahuri, R. (2003). Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., & Sitepu, M.J. (2004). Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Dan Lautan Secara Terpadu. Cetakan Keempat. Padya Paramita. Jakarta.

Dharmawan, I.W.E., & Pramudji. (2014). Panduan Monitoring Status Ekosistem Mangrove. COREMAP-CTI Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta. 35 pp.

Edo, E., Susiana, S., Suhana, M.P., & Rochmady, R. (2021). Condition of mangrove in the waters of Pangkil Village, Teluk Bintan District, Bintan Regency. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 6(1): 1-8. https://doi.org/10.29239/j.akuatikisle.6.1.1-8

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan. Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Kanisius. Yogyakarta.

Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Gemilang, W.A., & Kusumah, G. (2021). Status Indeks Pencemaran Kawasan Mangrove Bedasarkan Penilaian Fisika – Kimia di Pesisir Kecamatan Brebes Jawa Tengah. EnviroScienteae, 13(2): 171-180. https://dx.doi.org/10.20527/es.v13i2.3919

Giesen, W., Wulffraat, S., Zieren, M., & Scholten, L. (2006). Mangrove Guidebook for Southeast Asia. FAO and Wetlands International. Bangkok.

Heriyanto, N.M., & Subiandono, E. 2012. Komposisi dan Struktur Tegakan, Biomasa, dan Potensi Kandungan Karbon Hutan Mangrove di Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 9(1): 23-32. https://doi.org/10.20886/jphka.2012.9.1.023-032

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 201 tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove.

Kusmana, Wilarso, C., Hilwan, S., Pamoengkas, I., Wibowo, P., Tiryana, C., Triswanto, T., & Hamzah, A.Y. (2005). Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 41 hlm

Lahabu, Y., Schaduw, J.N.W., & Windarto, A.B. (2015). Kondisi Ekologi Mangrove di Pulau Mantehage Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 3(2): 41–52. https://doi.org/10.35800/jplt.3.2.2015.10851

Lestari, F. (2013). Identifikasi Kondisi Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Pulau Dmpak Tanjungpinang. Agriplus. 23(02): 2013.

Lestari, F. (2014). Komposisi jenis dan sebaran ekosistem mangrove di kawasan pesisir Kota. Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Jurnal Dinamika Maritim. 4(1): 68-75.

Mauludin, R.Z., Azizah, R., Pribadi, R. & Suryono. (2018). Komposisi dan Tutupan Kanopi Mangrove di Kawasan Ujung Piring Kabupaten Jepara. Buletin Oseanografi Marina. 7(1): 29-36. https://doi.org/10.14710/buloma.v7i1.19039

Noor, Y.R., Khazali, M., & Suryadiputra, I.N.N. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor. II ed., Wetlands Internasional Indonesia Programme. Bogor.

Parmadi JC, E.H., Dewiyanti, I., & Karina, S. (2006). Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove di Kawasan Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(1): 82-95.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lampiran VII.

Putri, M., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2021). Tingkat Regenerasi Ekosistem Mangrove Berdasarkan Kerapatan Seedling, Sapling Dan Pohon di Perairan Sei Jang Kota Tanjungpinang. Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan. 3(1): 1-8. https://doi.org/10.47685/barakuda45.v3i1.115

Randa, G., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2020). Production and decomposition of mangrove litter in Jang River Estuary, Bukit Bestari District, Tanjungpinang City. Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan. 11(1): 34-43. https://doi.org/10.35316/jsapi.v11i1.631

Rizaldi, H., Lestari, F., & Susiana, S. (2020). The level of damage to the mangrove ecosystem in the Sei Jang Estuary Area, Bukit Bestari District, Tanjungpinang City, Riau Islands, Indonesia. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 4(2): 47-51. https://doi.org/10.29239/j.akuatikisle.4.2.47-51

Susiana. (2015). Analisis Kualitas Air Ekosistem Mangrove di Estuari Perancak, Bali. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan. 8(1): 42-49. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.8.1.42-49

Susiana, S., & Suhana, M.P. (2019). Mangrove damage level in the waters of Berakit Village, Bintan Island, Indonesia. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. 3(2): 73-79. https://doi.org/10.29239/j.akuatikisle.3.2.73-79

Zakia, R., & Lestari, F. (2022). Karakteristik Ekologi Ekosistem Mangrove di Perairan Estuari Sei Carang Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Jurnal Akuatiklestari. 6(1): 62-68. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i1.5534

Published

2023-11-20

How to Cite

Dialam, P. K., Lestari, F., & Susiana, S. (2023). Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Pulau Dompak Kepulauan Riau. Jurnal Akuatiklestari, 7(1), 82-89. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i1.4638