Edukasi dan Pengenalan Biota Laut Endemik dan Terancam Punah di Kepulauan Riau pada Siswa SMA Negeri 3 Kota Batam

Authors

  • Khairul Hafsar Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Khairunnisa Khairunnisa Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Tetty Tetty Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Wahyudin Wahyudin Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Haidawati Haidawati Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.31629/pkmmar.v5i1.4583

Keywords:

Marine biotas, Education, Endemic, Riau Islands, Community service.

Abstract

Riau Islands is one of the provinces in Indonesia that has high marine diversity. One of the marine biotas that is endemic in the Kepulauan Riau Province is the “gonggong” snail (Laevistrombus sp.) which one of the tourism and culinary icon of the Riau Islands. Endemic and endangered marine biota have a very important role in the ecosystem. The purpose of community service to provide education and introduction to endemic and endangered marine biota in the Riau Archipelago, especially for SMA Negeri 3 Batam students. Community service activities were carried out in several stages, namely preparation, pre test, presentation of material using power point and video media, quiz competitions, and post test. Based on the average correct and incorrect answers in the pre and post test, it was a significant increase in the average correct answer of students (48% to 68%), the average number of students' incorrect answers (52% to 32%). Education and introduction of endemic and endangered marine biota in the Riau Islands using lecture methods, quiz, and learn from books were effectively carried out by increasing student’s knowledge.

References

Akhyary, E., Bekti, H., Sinaga, O., & Buchori, A. (2019). Analisis sumber daya dalam implementasi kebijakan transportasi laut wilayah perba-tasan Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 7, 12-29.

Arbi, U.Y. (2016). Populasi dan sebaran jenis moluska dilindungi di perairan Selat Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 1(2), 9-13.

Arifin, Z., Yulianda, F., & Imran, Z. (2019). Analisis keanekaragaman biota laut sebagai daya tarik wisata. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(2), 335-346.

Aristides, Y., Purnomo, A., & Samekto, F.A. (2016). Perlindungan satwa langka di Indonesia dari perspektif convention on international trade in endangered species of flora and fauna (cites). Diponegoro Law Journal, 5(4), 1-13.

Baransano, H.K. & Mangimbulude, J.C. (2011). Eksploitasi dan konservasi sumber daya hayati laut dan pesisir di Indonesia. Jurnal Biologi Papua, 3(1), 39-45.

Christanto, J. (2014). Ruang lingkup konservasi sumber daya alam dan lingkungan. Konservasi Sumber Daya Alam, 1-29.

Effendy, I. (2016). Pengaruh pemberian pre-test dan post-test terhadap hasil belajar mata diklat HDW.DEV.100.2.A pada Siswa SMK Negeri 2 Lubuk Basung. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(2), 81-88.

Hafsar, K., Khairunnisa, & Nugraha, A. H. (2022). Pengenalan jasa ekosistem pesisir di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kabupaten Bintan. Jurnal Panrita Abdi, 6(3), 539-547.

Ismail, Melani, W.R., & Apriadi, T. (2018). Tingkat kesuburan perairan di perairan Kampung Madong, Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatik Lestari, 2(1), 9-13.

Mirza, A.C., Anggraini, R.A.R., & Soetijono, I.R. (2017). Implementasi pengelolaan sumber daya laut nasional terhadap kebijakan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. E-Journal Lentera Hukum, 4(2), 79. https://doi.org/10.19184/ejlh.v4i2.4758.

Musalamah, S., Ramadhan, M.A., & Saefudin, A. (2021). Pelatihan optimalisasi Microsoft Office untuk mendukung kinerja tenaga pendidik di sekolah. Jurnal Panrita Abdi, 5(4), 528-535.

Rosady, V., Astuty, S., & Prihadi, D. (2016). Kelimpahan dan kondisi habitat siput gonggong (Strombus turturella) di pesisir Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan Unpad, 7(2). https://doi.org/10.13140/rg.2.2.24040.26882.

Samedi. (2015). Konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 2(2), 1-28.

Saroyo, S., Siahaan, P., Langoy, M., & Koneri, R. (2019). Pendidikan konservasi satwa endemik sulawesi bagi siswa sekolah dasar di Kelurahan Batuputih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin, 1(3), 26. https://doi.org/10.35799/vivabio.1.3.2019.26743.

Setiawan, H. (2013). Ancaman terhadap populasi kima (Tridacna sp.) dan upaya konservasinya di Taman Nasional Taka Bonerate. Info Teknis Eboni, 10(2), 137-147.

Syafril, K.A.S.K. & Sujarwanto, S. (2020). Pengembangan pelayaran perintis pada perintis pulau-pulau terisolir di Kepulauan Riau. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 17(2), 43-53. https://doi.org/10.25104/transla.v17i2.1411.

Ubaidillah, R., Marwoto, R.M., Hadiaty, R.K., Fahmi, Wowor, D., Mumpuni, Pratiwi, R., Tjakrawidjaja A.H., Mudjiono, Hartati, S.T., Heryanto, Riyanto A., & Mujiono N. (2013). Biota perairan terancam punah di Indonesia: Prioritas perlindungan. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 198 hlm.

Viruly, L., Andarwulan, N., Suhartono, M.T., & Nurilmala, M. (2019). Protein histon pada siput gonggong Bintan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(1), 89-102.

Wibowo, A. (2012). Marine Environmental vulnerability of each province in Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 4(1), 145-162. https://doi.org/10.29244/jitkt.v4i1.7817.

Downloads

Published

2022-08-17

Issue

Section

Articles