KETERAMPILAN PROSES SAINS AWAL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI PADA MATAKULIAH BIOLOGI UMUM
DOI:
https://doi.org/10.31629/ph.v2i2.844Keywords:
Keterampilan proses sains, biologi, kemampuan awal, studi deskriptifAbstract
ABSTRACT. The study aims to describe the prior science process skills of biology education students in general biology courses. The data in this study were obtained through a science process skill test instrument. Science process skills have several indicators, namely: observing, experiments planning, communicating, classifying, predicting, applying concepts, asking questions, formulating hypotheses, and interpreting data. The results of the analysis show that the average score of student’s prior science process skills is 43. The results indicate that the prior science process skills of biology education students belongs to the very less category. The highest indicator is the interpreting data skill (score 75) with sufficient category. While the lowest indicator is the ability to predict (score 11.67). this includes very poor categories. It is necessary to design a learning process that is completed with learning tools, assessments and activities that can facilitate to develop science process skill of biology education student.
ABSTRACT. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan proses sains awal mahasiswa pendidikan biologi pada matakuliah biologi umum. Data pada penelitian ini diperoleh melalui instrumen tes keterampilan proses sains. Indikator keterampilan proses sains yang diukur meliputi beberapa indikator yaitu: keterampilan mengamati, merencanakan percobaan, berkomunikasi, mengklasifikasi, memprediksi, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, dan menginterpretasi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan KPS awal mahasiswa pendidikan biologi adalah 43. Hasil ini menunjukkan bahwa KPS awal mahasiswa pendidikan biologi termasuk pada kategori sangat kurang. Keterampilan menginterpretasi data merupakan indikator KPS dengan skor tertinggi yaitu 75 yang termasuk kategori cukup. Sedangkan indikator terendah adalah kemampuan memprediksi dengan skor 11,67 termasuk kategori sangat kurang. Berdasarkan hasil ini maka perlu didesain sebuah proses pembelajaran yang dilengkapi dengan perangkat pembelajaran, asesmen serta kegiatan yang dapat membantu mengembangkan KPS mahasiswa pendidikan biologi.
References
Ambarsari, W., & Santosa, S. (2013). Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, 5, 81–95.
Rusmiyati, A., & Yulianto, A. (2009). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dengan Menerapkan Model Problem Based-Instruction, 5, 75–78.
Rustaman, N.Y. et.al. (2003). Kemampuan Proses Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Rustaman, N. Y., Universitas, F., & Indonesia, P. (2005). Perkembangan penelitian pembelajaran berbasis inkuiri dalam pendidikan sains, 22–23.
Rustaman, N.Y. et.al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Common TextBook JICA Edisi Revisi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Wahyudi, L. E., & Supardi, Z. A. I. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains, 02(02), 62–65.
Wullan, A.R. (2018). Menggunakan Asesmen Kinerja untuk Pembelajaran Sains dan Penelitian. Bandung: UPI Press