TRANSPLANTASI KARANG SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TERUMBU KARANG DI KAMPUNG BARU, LAGOI, BINTAN
DOI:
https://doi.org/10.31629/jme.v3i2.3500Kata Kunci:
Konservasi, Transplantasi Karang, Kampung Baru, Lagoi, Kabupaten BintanAbstrak
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang rentan terhadap kerusakan. Berbagai aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan dan perubahan iklim global telah menyebabkan kondisi ekosistem terumbu karang mengalami kerusakan, sehingga kondisi tutupan karang hidup yang baik semakin menurun, sementara yang mengalami kerusakan semakin meningkat. Untuk menjaga kondisi dan kelestarian ekosistem terumbu karang di Perairan Desa Sebong Lagoi agar tidak menurun, maka diperlukan suatu upaya konservasi terumbu karang. Salah satu upaya konservasi yang dapat dilakukan yaitu kegiatan transplantasi karang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini adalah diharapkan kelompok masyarakat Kampung Baru, Desa Sebong Lagoi mampu melakukan kegiatan transplantasi karang, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga perawatan. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan pengenalan dan pelatihan kegiatan tranplantasi karang kepada kelompok masyarakat Kampung Baru, Desa Sebong Lagoi mulai dari kegiatan persiapan dalam memilih lokasi dan peralatan yang dibutuhkan, pelaksanaan kegiatan transplantasi yaitu pemilihan induk dan metode transplantasi karang, serta pendampingan sehingga mampu mengaplikasikan kegiatan transplantasi dan perawatan transplantasi karang. Kegiatan ini mendapat respon positif dan antusias dari Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat Kampung Baru Desa Sebong Lagoi terkait kegiatan pengabdian tersebut, serta kegiatan pengabdian dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan secara tatap muka dengan masyarakat, namun dengan memperhatikan protokol Covid-19.
Unduhan
Referensi
Anggara, S.P. 2017. Kondisi Terumbu Karang di Sekitar Perairan Banyan Tree Bintan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Skripsi. Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 80p.
Edwards AJ, Clark S. 1998. Coral transplantation: a useful management tool or misguided meddling?. Marine Pollution Bulletin. 37:474–487.
Erwan TS. 2016. Kondisi Terumbu Karang dan Struktur Komunitas Karang Pantai Kelapa Tujuh Kota Cilegon Provinsi Banten. Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016. UNPAD. Jatinangor.
Grimsditch GD, Salm RV. 2006. Coral Reef Resilience and Resistance to Bleaching. IUCN, Gland, Switzerland. 52p.
Hoegh-Guldberg O, Bruno JF. 2010. The impact of climate change on the world’s marine ecosystems. Science. 328: 1523 – 1528.
Kurniawan D. 2011. Studi Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Goniopora stokesii (Blainville, 1830) Menggunakan Teknologi Biorock. Skripsi. FIKP UNHAS. Makassar. 74p.
Kurniawan D. 2014. Kajian Laju Pertumbuhan Tahunan dan Distribusi Karang Goniopora stokesi (Milne Edwards and Haime, 1851) di Perairan Pulau Laelae dan Pulau Barranglompo. Tesis. Pascasarjana UNHAS. Makassar. 127p.
Kurniawan D, Jompa J, Haris A. 2017. Pertumbuhan Tahunan Karang Goniopora stokesi di Perairan Kota Makassar Hubungannya dengan Faktor Cuaca. Jurnal Akuatiklestari. 1(1) : 8 – 15.
Kurniawan D, Febrianto T, Hasnarika. 2019. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Teluk Sebong Kabupaten Bintan. Jurnal Pengelolaan Perairan. 2(2): 13-26.
Kurniawan D, Jompa J, Haris A. 2020. Environmental Factor Relationship To Coral Growth of Goniopora stokesi in Waters of Laelae Island And Barranglompo Island. Ecotone. 1(2). 66-76.
Mulyadi, Apriadi T, Kurniawan D. 2018. Tingkat Keberhasilan Transplantasi Karang Acropora millepora (Ehrenberg, 1834) di Perairan Banyan Tree Lagoi, Bintan. Jurnal Akuatiklestari. 1(2): 24-31. https://doi.org/10.31629/.v1i2.2293
Pratchett MS, Hoey AS, David A, Feary DA, Bauman AG, Burt JA, Riegl BM. 2013. Functional composition of Chaetodon butterfly fishes at a peripheral and extreme coral reef location, the Persian Gulf. Marine Pollution Bulletin. 72: 333 – 341.
Rani C, Tahir A, Jompa J, Faisal A, Yusuf S, Werorilangi S, Arniati. 2017. Keberhasilan Rehabilitasi Terumbu Karang Akibat Peristiwa Bleaching Tahun 2016 dengan Teknik Transplantasi. Spermonde. 3(1): 13-19.
Sadili D, Sarmintohadi, Ramli I, Rasdiana H, Sari RP, Miasto Y, Prabowo, Monintja M, Tery N, Annisa S. 2015. Pedoman Rehabilitasi Terumbu Karang (Scleractinia). Dit. KKHL-KKP RI. Jakarta. 88p.
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. PT Gramedia Pustaka. Jakarta. 246p.