Kajian Penggunaan Lahan dan Kondisi Topografi di Sub DAS Karang Mumus, Kota Samarinda

Authors

  • Mislan Mislan Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75119
  • Nanda Khoirunisa Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75119
  • Rahmiati Rahmiati Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75119
  • Djayus Djayus Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75119
  • Supriyanto Supriyanto Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75119

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i2.6397

Keywords:

Daerah Aliran Sungai (DAS), Sungai Karang Mumus, Penggunaan Lahan, Topografi

Abstract

Kualitas Sungai Karang Mumus yang menjadi sumber keberlangsungan hidup penduduk Kota Samarinda semakin menurun. Pengalihfungsian lahan dan peningkatan pembangunan menjadi faktor utama berubahnya kondisi fisik Sungai Karang Mumus. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan dan kondisi topografi di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus. Pengidentifikasian perubahan tutupan lahan menggunakan metode supervised classification pada citra Landsat 8 OLI/TIRS pada Tahun 2018 dan Tahun 2020. Wilayah Sub DAS Karang Mumus memiliki variasi ketinggian 0 hingga 255 mdpl dengan mayoritas keadan kontur landai dan datar. Secara geologis, Formasi Aluvium, Formasi Balikpapan, Formasi Kampung Baru, dan Formasi Pulau Balang mendominasi di wilayah penelitian dengan lapisan batu pasir kuarsa yang saling beririsan dan kandungan batu bara yang tersisip pada semua formasi kecuali pada Formasi Aluvium. Tanah jenis podsolik merah kuning menjadi yang paling dominan dan rentan terhadap erosi. Analisis menunjukkan bahwa beberapa penggunaan lahan yang mengalami peningkatan adalah semak/belukar, hutan tanaman, dan pertanian lahan kering yang dicampur dengan semak. Sedangkan, penggunaan lahan untuk sawah, pertambangan, lahan terbuka, dan perkebunan mengalami penurunan. Perubahan ini mempengaruhi koefisien aliran limpasan dan kapasitas resapan air di Sub DAS Karang Mumus, meningkatkan potensi bencana banjir. Reboisasi (afforestation dan reforestation) diidentifikasi sebagai solusi untuk melestarikan daerah aliran sungai tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

BNPB. (2023). RBI - Risiko Bencana Indonesia "Memahami Risiko Sistematik di Indonesia". BNPB.

Bosch, J.M., & Hewlett, J.D. (1982). A Review of Catchment Experiment to Determine the Effect of Vegetation Changes on Water Yield and Evapotranspiration. Journal of Hydrology. 55: 3-23.

Chander, G., Markham, B.L., & Helder, D.L. (2009). Summary of current radiometric calibration coefficients for Landsat MSS, TM, ETM+, and EO-1 ALI sensors. Remote Sensing of Environment. 113(5): 893-903. https://doi.org/10.1016/j.rse.2009.01.007

Daramusseng, A., & Syamsir, S. (2021). Studi Kualitas Air Sungai Karang Mumus Ditinjau dari Parameter Escherichia coli Untuk Keperluan Higiene Sanitasi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 20(1): 1-6. https://doi.org/10.14710/jkli.20.1.1-6

Darwin, Syahrul, & Basri, H. (2021). Analisis Karakteristik Hidrologi DAS Krueng Aceh, Provinsi Aceh (Studi Kasus Sub DAS Krueng Jreu dan Sub DAS Krueng Khea). Rona Teknik Pertanian. 14(1): 58-72.

Dharma, I.G.A., Waspodo, R.S.B., & Pandjaitan, N. (2021). Analisis Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Debit Sungai (Studi Kasus: Sub DAS Cikeas). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 6(2): 121-132. https://doi.org/10.29244/jsil.6.2.121-132

Diansyukma, A., Saraswati, S.P., & Yuliansyah, A.T. (2021). Analysis of the Carrying Capacity and the Total Maximum Daily Loads of the Karang Mumus Sub-watershed in Samarinda City Using the WASP Method. Journal of the Civil Engineering Forum. 7(2). https://doi.org/10.22146/jcef.62826

Ekadinata, A., Dewi, S., Hadi, D.P., Nugroho, D.K., & Johana, F. (2008). Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam. World Agroforestry Centre.

Fauzi, R.G.N., Utomo, D.H., & Taryana, D. (2018). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Debit Puncak di Sub DAS Penggung Kabupaten Jember. Jurnal Pendidikan Geografi. 23(1): 50-61.

Hibbert, A.R. (1983). Water Yield Improvement Potential by Vegetation Management on Western Rangelands. Water Resource Bulletin. 19(3).

Kiersch, G.A. (2001). Development of engineering geology in western United States. Engineering Geology. 59 (2001) 1±49, 59, 1-49.

Miardini, A., Gunawan, T., & Murti, S.H. (2016). Kajian Degradasi Lahan sebagai Dasar Pengendalian Banjir di DAS Juwana. Majalah Geografi Indonesia. 30(2): 134-141

Mislan, Sudaryanto, Ayub, S.O., & Hadiati, D.S. (2018). Penyusunan Aksi Restorasi Sub DAS Karang Mumus dalam Perspektif Ketahanan Air. Seminar Nasional Geografi UMS IX Surakarta.

Muhammad, A.M., Rombang, J.A., & Saroinsong, F.B. (2016). Identifikasi Jenis Tutupan Lahan di Kawasan KPHP Poigar dengan Metode Maximum Likelihood Cocos, 7(2).

Nugroho, S.P., Tarigan, S.D., & Hidayat, Y. (2018). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Debit Aliran di Sub DAS Cicatih. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). 8(2): 258-263. https://doi.org/10.29244/jpsl.8.2.258-263

Nurul, M., Prasiamratri, N., Elvira, W.V., Safitri, W., & Prabowo, R. (2021). Kondisi Tutupan Lahan di Kabupaten Tangerang Berdasarkan Indeks Vegetasi. Jurnal Geosains dan Remote Sensing. 2(1): 1-7. https://doi.org/10.23960/jgrs.2021.v2i1.39

Paimin, Pramono, I.B., Purwanto, & Indrawati, D.R. (2012). Sistem Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (P3KR).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum, (2017). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/112092/permenkes-no-32-tahun-2017

Pramaningsih, V., Suprayogi, S., & Purnama, I.L.S. (2020). Pollution Load Capacity Analysis of BOD, COD, and TSS in Karang Mumus River, Samarinda. Indonesian Journal of Chemistry. 20(3). https://doi.org/10.22146/ijc.44296

Pramaningsih, V., Suprayogi, S., & Setyawan Purnama, I.L. (2017). Kajian Persebaran Spasial Kualitas Air Sungai Karang Mumus, Samarinda, Kalimantan Timur. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). 7(3): 211-218. https://doi.org/10.29244/jpsl.7.3.211-218

Pudjiharta, A. (2008). Pengaruh Pengelolaan Hutan Pada Hidrologi. Info Hutan. V(2): 141-150.

Ramadhani, E., Suprayogi, S., & Hadi, M.P. (2021). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Limpasan Menggunakan Multidata Iklim Satelit di Sub DAS Samin. Media Komunikasi Geografi. 22(1). https://doi.org/10.23887/mkg.v22i1.30589

Rosyidie, A. (2013). Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 24(3): 241 - 249.

Salleh, D., Junaidi, N.H., & Rameli, N. (2013). Towards Integrated Urban Water Managemet in Malaysia Konferensi Antar Universiti Se Borneo-Kalimantan Ke-7,

Sampurno, R.M., & Thoriq, A. (2016). Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Operational Land Imager (OLI) di Kabupaten Sumedang. Jurnal Teknotan. 10(2): 61-70.

Septiani, R., Citra, I.P.A., & Nugraha, A.S.A. (2019). Perbandingan Metode Supervised Classification dan Unsupervised Classification terhadap Penutup Lahan di Kabupaten Buleleng. Jurnal Geografi. 16(2): 90-96. https://doi.org/10.15294/jg.v16i2.19777

Sukmara, R.B., Wu, R.-S., & Ariyaningsih. (2017). Analysis of Flood Discharge Reduction in Karang Mumus River, Samarinda City, Indonesia. Environmental Resources Sustainable Development Seminar. Taiwan.

Sundari, Y. S. (2021). Evaluasi Banjir Akibat Pengaruh Biofisik Pada Alur Sungai Karang Mumus di Kota Samarinda. Kurva S: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Sipil. 9(3): 161-165. https://doi.org/10.31293/teknikd

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, (2004). https://jdih.esdm.go.id/peraturan/UU-7-2004.pdf

Yousefia, S., Mirzaeeb, S., Tazehc, M., Pourghasemia, H., & Karimid, H. (2015). Comparison of Different Algorithms for Land Use Mapping in Dry Climate using Satellite Images: A Case Study of the Central Regions of Iran. Desert. 20(1): 1-10.

Published

2024-07-03

How to Cite

Mislan, M., Khoirunisa, N., Rahmiati, R., Djayus, D., & Supriyanto, S. (2024). Kajian Penggunaan Lahan dan Kondisi Topografi di Sub DAS Karang Mumus, Kota Samarinda. Jurnal Akuatiklestari, 7(2), 107–115. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i2.6397