Prevalensi dan Keragaman Penyakit Karang di Perairan Kawasan Wisata Lagoi, Pulau Bintan

Authors

  • Arief Pratomo Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Rika Kurniawan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Nuri Khoiriah PT. Buana Megawisatama (BMW), Lagoi, Bintan, Indonesia 29154

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v9i1.7730

Keywords:

Terumbu Karang, Penyakit Karang, Prevalensi, Keragaman Penyakit Karang, Pulau Bintan

Abstract

Ekosistem terumbu karang rentan akan dampak dari luar, baik faktor alami maupun antrogenik. Salah satu faktor alami, baik dari sumber biotik ataupun abiotik, adalah penyakit hewan karang. Penyakit dapat menggangu fungsi normal hewan karang seperti pertumbuhan dan reproduksi. Kawasan Wisata Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, terdapat tempat wisata berbasis terumbu karang dengan aktifitas nelayan lokal dan jalur transportasi laut yang tinggi. Hal tersebut dapat memicu penyakit karang di dalam kawasan ini, namun informasi terkait ini terbatas. Karena itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat prevalensi penyakit karang di perairan kawasan ini. Penelitian dilakukan pada tanggal 29 April 2025 pada ekosistem terumbu karang di Perairan Kawasan Wisata Lagoi Bintan. Diambil data tutupan karang dan tanda penyakit karang dengan metode Underwater Photo Transect. Hasil pengamatan menunjukkan kondisi perairan (pH, DO, suhu, salinitas, dan kecerahan) dalam kisaran baku mutu dan kondisi tutupan karang hidup termasuk kategori sedang (38,47% - 49,25%). Penyakit karang yang ditemukan terdiri dari lima kategori penyakit karang dengan total 13 jenis penyakit, didominasi kategori Compromised Health (60,16%) dan Tissue discolouration (32,25%). Kejadian koloni karang terkena penyakit (tingkat prevalensi) antar lokasi berkisar antara 26,39% - 38,80%, tingkat prevalensi tertinggi di Perairan Pulau Rawa, sedangkan kelimpahan penyakit antar lokasi berkisar antara 15,60 – 34,64 penyakit m-2, dimana jenis penyakit Focal Bleaching-Spots, Pigmentation Response, Invertebrate Galls, dan Sediment Damage ditemukan di semua lokasi pengamatan. Berdasarkan pada uji Kruskall-Wallis, perbedaan prevalensi maupun kelimpahan penyakit antar lokasi, sangat signifikan (semua p ≤ 0.0001). Secara keseluruhan, tingkat prevalensi keragaman penyakit karang yang diamati mengindikasikan kerentanan ekosistem terumbu karang dalam kawasan ini. Meskipun demikian, penyakit karang tetap memerlukan perhatian ke depan dalam menjaga kesehatan terumbu karang dan keberlanjutannya di Perairan Kawasan Wisata Lagoi.

References

Aryamukti, G. G., Yandri, F., & Kurniawan, D. (2024). Prevalensi Penyakit Dan Gangguan Kesehatan Karang Di Perairan Pulau Tidung Besar Kepulauan Seribu. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 17(3), 213–225. https://doi.org/10.21107/jk.v17i3.23246

Beeden, R., Willis, B. L., Raymundo, L. J., Page, C. A., & Weil, E. (2008). Underwater cards for assessing coral health on Indo-Pacific reefs. Coral Reef Targeted Research and Capacity Building for Management Program: Currie Communications. The University of Queensland. Australia.

Drestalita, N. C., Wijaya, N., & Iqbal, N. M. (2021). Spatial assessment of socio-economic vulnerability to climate-related disasters at the local level: Study of coastal villages in Indramayu, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 916, 012035. https://doi.org/10.1088/1755-1315/916/1/012035

Gio, P. U., & Rosmaini, E. (2016). Belajar Olah Data dengan SPSS, Minitab, R, Microsoft, Excel, Eviews, Lisrel, Amos, dan SMARTPLS (Disertai Beberapa Contoh Perhitungan Manual). USU Press. Medan. http://usupress.usu.ac.id

Giyanto, Manuputty, A. E. W., Abrar, M., Siringoringo, R. M., Suharti, S. R., Wibowo, K., Edrus, I. N., Arbi, U. Y., Cappenberg, H. A. W., Sihaloho, H. F., Tuti, Y., & Zulfianita, D. (2014). Panduan Monitoring Kesehatan Terumbu Karang. In Coremap CTI LIPI (Issue 1). Jakarta.

Giyanto, Abrar, M., Hadi, T. A., Budiyanto, A., Muhammad Hafizt, Salatalohy, A., & Iswari, M. Y. (2017). Status terumbu Karang di Indonesia 2017 (Suharsono (ed.)). P2O-LIPI. Jakarta.

Haapkyla, J., Unsworth, R. K. F., Seymour, A. S., Jessica, M. T., Flavell, M., Willis, B. L., & Smith, D. J. (2009). Spatio-temporal coral disease dynamics in the Wakatobi Marine National Park, South-East Sulawesi, Indonesia. Diseases of Aquatic Organisms, 87(1–2), 105–115. https://doi.org/10.3354/dao02160

Hadi, T. A., Abrar, M., Giyanto, Prayudha, B., Johan, O., Budiyanto, A., Dzumalek, A. R., Alifanti, L. O., Sulha, S., & Suharsono. (2018). Status Terumbu Karang Indonesia 2018 (Issue November). Puslit Oseanografi – LIPI. Jakarta.

Isdianto, A., Luthfi, O. M., Asadi, M. A., Prasetyo, K. A. A., Marhaendra, Q. N. I., Fadhilah, R. K., Hairuddin, Q. B. A., Taufik, M. Z., Mahardita, R., Lelyemin, B. Y., Mahardika, B., Putri, Haykal, M. F., Andrimida, A., & Hardiyan, F. Z. (2014). Karakteristik Oseanografis dan Pengaruhnya terhadap Distribusi dan Tutupan Terumbu Karang di Wilayah Gugusan Pulau Pari, Kabupaten Kep.seribu, DKI Jakarta. Jurnal Bumi Indonesia, 3(2), 228514.

Johan, O. (2010). Penyebab, Dampak, dan Manajemen Penyakit Karang di Ekosistem Terumbu Karang. Media Akuakultur, 5(2), 144-152. https://doi.org/10.15578/ma.5.2.2010.144-152

Knoester, E. G., Klerks, N., Vroege-Kolkman, S. B., Murk, A. J., Sande, S. O., & Osinga, R. (2023). Coral predation and implications for restoration of Kenyan reefs: The effects of site selection, coral species and fisheries management. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 566(July), 151924. https://doi.org/10.1016/j.jembe.2023.151924

Kubomura, T., Wee, H. B., & Reimer, J. D. (2021). Investigating incidence and possible causes of pink and purple pigmentation response in hard coral genus Porites around Okinawajima Island, Japan. Regional Studies in Marine Science, 41, 101569. https://doi.org/10.1016/j.rsma.2020.101569

Kurniawan, D., Febrianto, T., & Hasnarika. (2019). Kondisi ekosistem terumbu karang di Perairan Teluk Sebong Kabupaten Bintan. Jurnal Pengelolaan Perairan, 2(2), 13–26. https://core.ac.uk/download/pdf/270260245.pdf

Kurniawan, D. (2025). Asosiasi Bulu Babi Pada Ekosistem Terumbu Karang Di Perairan Lagoi Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Pangaribuan, T.H., Soedarsono, P., & Ain, C. (2013). Hubungan Kandungan Nitrat dan Fosfat dengan Densitas Zooxanthellae pada Polip Karang Acropora sp. di Perairan Terumbu Karang Pulau Menjangan Kecil, Karimun Jawa. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 2(4), 136-145. https://doi.org/10.14710/marj.v2i4.4277

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran VIII, 8 Sekretariat Negara Republik Indonesia 483 (2021).

Putiamini, S., Mulyani, M., Patria, M.P., Soesilo, T. E. B., & Karsidi, A. (2022). Social vulnerability of coastal fish farming community to tidal (Rob) flooding: a case study from Indramayu, Indonesia. Journal of Coastal Conservation, 26, 7. https://doi.org/10.1007/s11852-022-00854-7

Raymundo, L. J., Couch, C. S., Bruckner, A. W., & Harvell, C. D. (2008). Coral Disease Handbook Guidelines for Assessment. Coral Reef Targeted Research and Capacity Building for Management Program: Currie Communications. The University of Queensland. Australia.

Rizqia, A., Sunarto, S., Agung, M. U. K., & Riyantini, I. (2022). Kondisi Tutupan Terumbu Karang Dan Tingkat Prevalensi Penyakit Serta Gangguan Kesehatan Pada Berbagai Lifeforms Karang Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Kelautan Nasional, 17(1), 47-58. https://doi.org/10.15578/jkn.v17i1.8547

Rizuandi, R., Kurniawan, D., Febrianto, T., & Muzammil, W. (2022). Identifikasi Jenis dan Prevalensi Penyakit Karang pada Terumbu Karang di Perairan Pengudang, Pulau Bintan. Journal of Marine Research, 11(3), 513-520. https://doi.org/10.14710/jmr.v11i3.34081

Rudianto, I., & Pamungkas, D. (2020). Spatial Exposure and Livelihood Vulnerability to Climate-Related Disasters in The North Coast of Tegal City, Indonesia. International Review for Spatial Planning and Sustainable Development, 8(3), 34-53. https://doi.org/10.14246/irspsd.8.3_34

Scaps, P., & Haapkyla, J. (2011). Focal white spots on Porites spp. from the north Andaman Sea, Western Thailand and the Wakatobi Marine National Park, Indonesia. Galaxea, Journal of Coral Reef Studies, 13(1), 3–4. https://doi.org/10.3755/galaxea.13.3

Suhana, M. P., Nurjaya, I. W., & Natih, N. M. N. (2018). Karakteristik gelombang laut pantai timur Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2005-2014. Dinamika Maritim, 6(2), 16–19.

van der Schoot, R. J., & Hoeksema, B. W. (2025). Coral-associated invertebrates as indicators of reef health in the Caribbean. Ecological Indicators, 178(April), 114015. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2025.114015

Venn, A. A., Tambutte, E., Crovetto, L., & Tambutte, S. (2025). pH regulation in coral photosymbiosis and calcification: a compartmental perspective. New Phytologist, 247(2), 487–503. https://doi.org/10.1111/nph.70200

Weber, M., De Beer, D., Lott, C., Polerecky, L., Kohls, K., Abed, R. M. M., Ferdelman, T. G., & Fabricius, K. E. (2012). Mechanisms of damage to corals exposed to sedimentation. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 109(24). https://doi.org/10.1073/pnas.1100715109

Yunus, B. H., Wijayanti, D. P., & Sabdono, A. (2013). Transplantasi Karang Acropora aspera dengan Metode Tali di Perairan Teluk Awur, Jepara. Buletin Oseanografi Marina, 2(3), 22-28. https://doi.org/10.14710/buloma.v2i3.6947

Published

2025-10-28

How to Cite

Pratomo, A., Kurniawan, R., & Khoiriah, N. (2025). Prevalensi dan Keragaman Penyakit Karang di Perairan Kawasan Wisata Lagoi, Pulau Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 9(1), 23-32. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v9i1.7730