Analisis Risiko Banjir Rob dan Kerentanan Pesisir di Kabupaten Kepulauan Anambas
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v9i1.7698Keywords:
Banjir Rob, Kerentanan Pesisir, Risiko Bencana, Adaptasi, AnambasAbstract
Studi difokuskan pada evaluasi risiko banjir rob serta tingkat kerentanan pesisir di Kabupaten Kepulauan Anambas, khususnya di Kecamatan Palmatak dan Kute Siantan. Kajian bertujuan menganalisis tingkat kerentanan dan risiko banjir rob melalui pendekatan integratif yang mencakup aspek sosial, fisik, ekonomi, dan lingkungan, serta menyusun indeks komposit kerentanan sebagai acuan dalam perencanaan mitigasi berbasis komunitas dan strategi adaptasi multipihak. Dilakukan pada 12 desa dengan menggunakan pendekatan pemetaan sosial dan analisis spasial. Data primer diperoleh melalui survei lapangan, kuesioner, dan wawancara, sedangkan data sekunder bersumber dari BPS, BNPB, dan peta Digital Elevation Model (DEM). Analisis risiko dilakukan melalui penerapan pendekatan penilaian risiko berbasis Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana, dengan mempertimbangkan aspek ancaman, kerentanan, dan kapasitas wilayah. Hasil kajian menunjukkan bahwa banjir rob merupakan ancaman paling dominan dengan skenario terburuk berupa kenaikan muka laut hingga 5–6 meter di atas kondisi normal. Kerentanan sosial tertinggi ditemukan di Desa Tebang (53,02%) dan Ladan (52,75%), sementara kerentanan fisik terbesar tercatat di Desa Piabung dan Putik (100%). Kerentanan ekonomi relatif rendah (0–10%), sedangkan kerentanan lingkungan tertinggi (100%) terdapat di Teluk Bayur, Batu Ampar, Belibak, dan Langir. Secara komposit, indeks kerentanan tertinggi berada di Desa Tebang dan Ladan (57%). Kontribusi penelitian ini terletak pada penyajian peta kerentanan terintegrasi yang menggabungkan aspek sosial, fisik, ekonomi, dan lingkungan di kawasan pulau kecil. Hasil kajian ini dapat dijadikan dasar dalam perencanaan mitigasi berbasis masyarakat serta penyusunan strategi adaptasi multipihak, termasuk pelibatan sektor swasta melalui program CSR, guna memperkuat ketahanan masyarakat pesisir terhadap ancaman banjir rob.
References
Arisanty, D., Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Hastuti, K. P., & Angriani, P. (2021). Social Vulnerability of Land Fires in Banjarbaru: Presented at the 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020), Banjarmasin, Indonesia. Banjarmasin, Indonesia. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210222.042
BNPB. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (Biro Hukum, Organisasi dan Kerja Sama). Retrieved from https://jdih.bnpb.go.id/dokumen/Peraturan/perka-nomor-2-tahun-2012
BNPB. (2022). Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2018. Pusdatinkom BNPB. Jakarta
Mardiatno, D., Handayani, T., Susanto, D., Faida, L. R. W., Kusumasari, B., & Malawani, M. N. (2020). Earthquake vulnerability mapping in the at-risk Opak Fault, Sengon Village, Central Java, Indonesia. E3S Web of Conferences, 200, 01002. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202020001002
Mustafa, Nirfalini Aulia, D., & Faisal Pane, I. (2022). Disaster-Prone Settlement Arrangement in Kampung Baru, Semadam Subdistrict, Southeast Aceh Regency. International Journal of Education and Social Science Research, 05(02), 321–339. https://doi.org/10.37500/IJESSR.2022.5220
Noor, N. M., & Abdul Maulud, K. N. (2022). Coastal Vulnerability: A Brief Review on Integrated Assessment in Southeast Asia. Journal of Marine Science and Engineering, 10(5), 595. https://doi.org/10.3390/jmse10050595
Putiamini, S., Mulyani, M., Patria, M. P., Soesilo, T. E. B., & Karsidi, A. (2022). Social vulnerability of coastal fish farming community to tidal (Rob) flooding: A case study from Indramayu, Indonesia. Journal of Coastal Conservation, 26, 7. https://doi.org/10.1007/s11852-022-00854-7
Ramadhani, F. N., & Cahyadini, S. (2023). Pendekatan Resiliensi Terhadap Bencana dalam Pengembangan Kawasan Permukiman Atas Air Balikpapan. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 11(5), G165–G170. https://doi.org/10.12962/j23373520.v11i5.99570
Sukmawati, A. (2020). Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Di Desa Kembang Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan. Tata Kota Dan Daerah, 12(1), 15–28. https://doi.org/10.21776/ub.takoda.2020.012.01.2
Taufan Maulana, A., & Andriansyah, A. (2024). Mitigasi Bencana di Indonesia. COMSERVA: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 3(10), 3996–4012. https://doi.org/10.59141/comserva.v3i10.1213
Widiastutik, R., & Bukhori, I. (2018). Kajian Risiko Bencana Longsor Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 14(2), 109. https://doi.org/10.14710/pwk.v14i2.19258
Zuardin, Z. (2016). Banjir Rob: Potensi Kerentanan Lingkungan serta Penanggulangannya. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 1(2), 58–66. https://doi.org/10.29080/alard.v1i2.116
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Chandra Joei Koenawan, Andi Zulfikar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.




