Analisis Kesesuaian Budidaya Rumput Laut Kapphapycus alvarezii di Kecamatan Moro dan Sugi Besar Kabupaten Karimun
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i2.6825Keywords:
Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii, Analisis Kesesuaian, Kabupaten Karimun, Kepulauan RiauAbstract
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki garis pantai yang meluas hingga mencapai 8.561,33 kilometer, memberikan potensi besar dalam sumber daya kelautan dan perikanan, terutama di sektor maritim. Salah satu komoditas pangan off farm yang menjanjikan untuk dikembangkan adalah rumput laut. Budidaya rumput laut menjadi peluang penghidupan berkelanjutan bagi 3,28% buruh dan nelayan di Kepri. Kabupaten Karimun telah mengembangkan industri pengolahan rumput laut dalam skala kecil khususnya jenis Kappaphycus alvarezii. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kesesuaian budidaya rumput laut Kapphapycus alvarezii di Kecamatan Moro dan Sugi Besar Kabupaten Karimun. Analisis kesesuaian menggunakan Pendekatan spasial dan Sistem Informasi Geografis (GIS) menggunakan metode Multi Criteria Analysis (MCA). Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya tujuh parameter dengan gradien skor yang memiliki signifikansi dalam area kajian. Dua parameter utama, yaitu DO dan salinitas, menunjukkan tingkat kesesuaian yang tinggi, berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Kendala terbesar terletak pada tinggi gelombang dan posfat yang memiliki skor kurang sesuai, serta TSS yang tidak sesuai. Tingginya kekeruhan (TSS) di lokasi penelitian disebabkan oleh kedekatan dengan daratan Sumatera yang memiliki sungai-sungai besar. Kesesuaian juga didukung dengan kondisi eksisting lokasi, dukungan pemerintah dan sosial ekonomi masyarakat lokal. Karena itu pengembangan budidaya rumput laut yang efektif dan efisien dan berkelanjutan layak dipertimbangkan.
Downloads
References
CMEMS. (2024). Global Ocean Data Product. [Online]. https://data.marine.copernicus.eu/product .
Ditjenkanbud Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. (2008). Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. 41p.
DKP Kepri. (2021). Rencana Strategis Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Kepri Tahun 2021-2026. DKP Kepri. Tanjungpinang. 95p.
DKP Kepri. (2023). Pemetaan Spasial Kesesuaian Perairan untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Provinsi Kepulauan Riau. DKP Kepulauan Riau- PT. Riau Geo Citra Consultan. Tanjungpinang. 109 p
Fadli, F., Pambudy, R., & Harianti, H. (2017). Analisis Daya Saing Agribisnis Rumput Laut di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Agribisnis Indonesia. 5(2): 111-124. https://doi.org/10.29244/jai.2017.5.2.111-124
Hayashi, L., Santos, A.A., Faria, G.S.M., Nunes, B.G., Souza, M.S., Fonseca, A.L.D., Barreto, P.L.M., Oliveira, E.C. & Bouzon, Z.L. (2011). Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Areschougiaceae) Cultivated in Subtropical Waters in Southern Brazil. J. Appl. Phycol. 23: 337–343. https://doi.org/10.1007/s10811-010-9543-5
Hikmah, H. (2015). Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Komoditas Rumput Laut E. Cottonii untuk Peningkatan Nilai Tambah di Sentra Kawasan Industrialisasi. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 5(1): 27-36. http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v5i1.1013
Howarth, R.W., Anderson, D.B., Cloern, J.E., Elfring, C., Hopkinson, C.S., Lapointe, B., Malone, T., Marcus, N., McGlathery, K., Sharpley, A.N., & Walker, D. (2000). Nutrient pollution of coastal rivers, bays, and seas. Issues in Ecology. 7: 1–15.
Ismail, K., Setiawan, T., Lestari, F., & Habibah, S.N. (2023). The Food Accessibility of Fishermen’s Households in Small and Outermost Islands with Social Network Analysis. Journal of Marine and Island Cultures. 12(1): https://doi.org/10.21463/jmic.2023.12.1.08
Khodijah. 2014. Sustainable livelihoods of fishermen households headed by women (case study in Riau Islands Province of Indonesia). Asian Social Science. 10(9): 187–196. https://doi.org/10.5539/ass.v10n9p187
Khodijah, I., Lestari, F., Setiawan, T., Habibah, S.N., Zulfikar, A., & Lumbantoruan, L.H. (2023). The Institutional Social Role for Maritim Village’s Food Stability. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science. 1148 (012033). https://doi.org/10.1088/1755-1315/1148/1/012033
Ismail, K., Vitasari, & Habibah, S.N. (2023). Aset-aset Penghidupan Berkelanjutan Masyarakat Pesisir. PT. Tahta Media Group. Jawa Tengah.
Lee, S., Wolberg, G., & Shin, S.Y. (1997). Scattered data interpolation with multilevel b-splines. IEEE Transactions on Visualization and Computer Graphics. 3(3): 228-244. https://doi.org/10.1109/2945.620490
Mira, M. (2012). Insentif Ekonomi Terhadap Usaha Aquaculture. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 13(2): 235-246. https://dx.doi.org/10.23917/jep.v13i2.171
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
QGIS.org. (2024). QGIS Geographic Information System. Open Source Geospatial Foundation Project. http://qgis.org.
R Core Team. (2023). _R: A Language and Environment for Statistical Computing_. R Foundation for Statistical Computing, Vienna, Austria. https://www.R-project.org/.
Rorrer, G.L., & Cheney, D.P. (2004). Bioprocess engineering of cell and tissue cultures for marine seaweeds. Aquaculture Engineering. 32: 11–41. https://doi.org/10.1016/j.aquaeng.2004.03.007
Sarjito. S., Ammaria, H., Helmi, M., Prayitno, S. B., Nurdin, N., Setiawan, R. Y., Wetchayont, P., & Wirasatriya, A. (2022). Identification of Potential Locations for Kappaphycyus alvarezii Cultivation for Optimization of Seaweed Production Based on Geographic Information Systems in Spermonde Archipelago Waters, South Sulawesi, Indonesia. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences. 27(3): 253-266. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.27.3.253-266
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 La Ode M Faisal, Muzahar, Andi Zulfikar, Khodijah Ismail
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.