Kelimpahan Bivalvia pada Ekosistem Padang Lamun di Bintan Utara
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v8i1.6737Keywords:
Keanekaragaman, Kepadatan, Bintan, Bivalvia, LamunAbstract
Perairan Bintan Utara memiliki sebaran ekosistem lamun cukup luas dengan kondisi yang baik, serta jenis komposisi substrat pada lamun juga berbeda-beda, sehingga cocok menjadi habitat bagi bivalvia sebagai tempat mencari makan, berkembang biak, memijah dan berlindung. Hubungan bivalvia dengan lamun memiliki dampak terhadap siklus makanan, mempengaruhi keberadaan dan komposisi bivalvia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur tutupan lamun, identifikasi, dan kepadatan jenis bivalvia yang berasosiasi dalam ekosistem padang lamun di perairan Bintan Utara. Penelitian dilakukan di perairan Bintan Utara pada bulan September hingga Oktober 2022 (Tanjunguban Utara, Pantai Pengudang dan Pantai Bakau Terang). Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu GPS, transek kuadrat 50x50cm, roll meter, jangka sorong/penggaris, multitester, hand refractometer, pH meter, alat tulis, Kamera dan boots karet. Metode sampling menggunakan 3 transek dengan panjang 100m kearah laut dengan jarak antar transek yaitu 50m, dengan transek 50x50cm dimulai dari titik 0 sampai 100m dengan jarak antar frame kuadrat yaitu 10m. Analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu tutupan lamun, identifikasi bivalvia dan kepadatan bivalvia. Terdapat 7 jenis lamun yang ditemukan dari ketiga stasiun penelitian yaitu: Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halodule pinifolia dan Syringodium isoetifolium. Tutupan lamun tertinggi diperoleh di perairan Pantai Pengudang sebesar 48,3% dikategorikan tutupan lamun yang sedang. Ditemukan sebanyak 21 jenis bivalvia yang berada dari ketiga lokasi penelitian. Adapun jenis bivalvia yang banyak ditemukan yaitu Gafrarium pectinatum. Kepadatan bivalvia tertinggi terdapat di perairan Pantai Bakau Terang sebesar 16,24 ind/m2. Jenis bivalvia dengan kepadatan tertinggi yaitu Gafrarium pectinatum sebesar 8,24 ind/m2.
Downloads
References
Aji, L.P., Widyastuti, A., & Capriati, A. (2018). Struktur Komunitas Moluska di Padang Lamun Perairan Kepulauan Padaido dan Aimando Kabupaten Biak Numfor, Papua. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 3(3): 219. https://doi.org/10.14203/oldi.2018.v3i3.184
Akhrianti, I., Bengen, D.G., & Setyobudiandi, I. (2014). Spatial Distribution and Habitat Preference of Bivalvia in the Coastal Waters of Simpang Pesak Sub District, East Belitung District. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 6(1): 171-186. https://doi.org/10.29244/jitkt.v6i1.8639
Annisa, A., Febrianto, T., & Nugraha, A.H. (2024). Struktur Komunitas Bivalvia pada Ekosistem Lamun dengan Tutupan Berbeda di Perairan Pulau Bintan. Buletin Oseanografi Marina. 13(1): 41-51. https://doi.org/10.14710/buloma.v13i1.52048
Armanda, R., Karlina, I., & Putra, R.D. (2016). Hubungan Kerapatan Lamun terhadap Kelimpahan Bivalvia di Perairan Pantai Sakera Kecamatan Bintan Utara Kabupaten Bintan. Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. 12 halaman.
Cappenberg, H.A.W. (2017). Inventarisasi dan sebaran moluska di terumbu karang perairan Pulau Bacan, Provinsi Maluku Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 9(1): 265-280.
Hasikin, N., Idris, F., & Nugraha, A.H. (2024). Asosiasi Kuda Laut (Hippocampus sp.) Pada Ekosistem Lamun di Pesisir Utara Pulau Bintan. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 15(2): 149-159. https://doi.org/10.24319/jtpk.15.149-159
Hati, N., Karlina, I., Angraeni, R., Nugraha, A.H., Idris, F., & Hidayati, J.R. (2022). Asosiasi Siput Gonggong (Strombus sp.) pada Ekosistem Lamun Di Pesisir Timur Pulau Bintan. Jurnal Kelautan Tropis. 25(2): 141-148. https://doi.org/10.14710/jkt.v25i2.13414
Idris, F., Karlina, I., Herandarudewi, S.M.C., & Nugraha, A.H. (2020). Short communication: Dugong’s presence confirmation in Bintan Island based on local ecological knowledge. AACL Bioflux. 13(2): 651-656.
Inayati, W., & Farid, A. (2020). Analisis Beban Masuk Nutrien terhadap Kelimpahan Klorofil-A saat Pagi Hari di Sungai Bancaran Kabupaten Bangkalan. Juvenil. 1(3): 406-416. https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i3.8690
Kamaludin, A.N.A., Wagey, B.T., Sondak, C.F.A., Angkouw, E.D., Kawung, N. J., & Kondoy, K.I.F. (2022). Status dan Kondisi Padang Lamun di Perairan Pulau Paniki Desa Kulu Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 10(3): 190-202. https://doi.org/10.35800/jplt.10.3.2022.55014
Kepmen LH No. 200 Tahun 2004. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun. Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 16.
Mariani, M., Melani, W.R., & Lestari, F. (2019). Hubungan Bivalvia dan Lamun di Perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Relationship of Bivalves and Seagrasses in the Teluk Bakau Village, Bintan. Jurnal Akuatiklestari. 2(2): 31-37. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v2i2.994
Ningtasya, T.V., Adibrata, S., & Gustomi, A. (2020). Analisis Perubahan Struktur Komuntas Lamun di Perairan Pantai Tanjung Kerasak Desa Pasir Putih Kabupaten Bangka Selatan. Aquatic Science, Jurnal Ilmu Perairan. 2(1): 1-10.
Novitasari, A. (2018). Jenis dan Kondisi Lamun Hubungannya dengan Aktivitas Antropogenik yang Berbeda di Pulau Barrang Lompo. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Nugraha, A.H., Ramadhani, P., Karlina, I., Susiana, & Febrianto, T. (2021). Sebaran Jenis dan Tutupan Lamun di Perairan Pulau Bintan. Enggano. 6(2): 323-332.
Ode, I. (2017). Kepadatan dan Pola Distribusi Kerang Kima (Tridacnidae) di Perairan Teluk Nitanghahai Desa Morella Maluku Tengah. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan. 10(2): 1. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.10.2.1-6
Peraturan Pemerintah No 22. 2021. Tentang Baku Mutu air laut. Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1(078487A), 483. http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/
Putri, R.A., Haryono, T., & Kuntjoro, S. (2011). Keanekaragaman Bivalvia dan Peranannya sebagai Bioindikator Logam Berat Kromium ( Cr ) di Perairan Kenjeran , Kecamatan Bulak Kota Surabaya. Lentera Bio. 1(2): 87-91.
Rahmawati, S., Irawan, A., Supriyadi, I.H., & Azkab, M.H. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun. CRITC COREMAP CTI LIPI. Jakarta. 45 halaman
Rizkya, S. (2012). Studi Kelimpahan Gastropoda (Lambis spp.) pada Daerah Makroalga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES). 1(1): 26-32. https://doi.org/10.14710/marj.v1i1.231
Rombe, K.H., Surachmat, A., & Rahayu, E.S. (2022). Keanekaragaman Makrobentos Di Pulau Kelapa Dua Taman Nasional Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Berkala Perikanan Terubuk. 50(2): 1552-1558.
Sari, D.P., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2018). Hubungan Kerapatan Lamun Dengan Kepadatan Bivalvia Di Perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Repository UMRAH.
Septiana, N.I. (2017). Keanekaragaman Moluska (Bivalvia dan Gastropoda) di Pantai Pasir Putih Kabupaten Lampung Selatan. [Skripsi]. UIN Raden Intan. Lampung.
Supriyadi, I.H., Rositasari, R., & Iswari, M.Y. (2018). Dampak Perubahan Pengunaan Lahan Lamun di Perairan Timur Pulau Bintan Kepulauan Riau. Segara. 8(2): 65-150.
Susanti, D., Zen, L.W., & Lestari, F. (2015). Struktur Komunitas dan Valuasi Ekonomi Ekosistem Padang Lamun di Kawasan Konservasi Perairan Daerah Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan. Repository UMRAH. 1-14.
Syakur, A. (2020). Jenis-Jenis Lamun di Perairan Ponnori Kecamatan Larompong Selatan Kabupaten Luwu. Jurnal Biogenerasi. 5(1): 57-67. https://e-journal.my.id/biogenerasi/article/view/337
Tasabaramo, I.A., Riska, Makatipu, P.C., Nugraha, A.H., & Adimu, H.E. (2021). Studi Komunitas Padang Lamun di Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik. 5(4): 429-438. https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.187
Ulmaula, Z., Purnawan, S., & Sarong, M.A. (2016). Keanekaragaman Gastropoda dan Bivalvia Bedasarkan Karateristik Sedimen daerah intertidal Kawasan Pantai Ujong Pancu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(1): 124-134.
Wiratama, I.G.N.M. (2021). Metode Transplantasi Padang Lamun. Jurnal Ecocentrism. 1(1): 9-16. https://doi.org/10.36733/jeco.v1i1.1747
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rommy Hidayat, Aditya Hikmat Nugraha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.