Konsentrasi Logam Timbel (Pb) pada Ikan Lele Budidaya di Kolong Bekas Tambang Bauksit Pulau Bintan

Authors

  • Zefri Khalik Kurniadi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Ismi Dwi Yulianti Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Luthvi Nurwulandari Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Dwita Dwita Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Tri Apriadi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i1.6250

Keywords:

Budidaya, Lele, Hati, Ginjal, Pb

Abstract

Pulau Bintan yang memiliki banyak bekas lahan penambangan bauksit yang berpotensi untuk budidaya ikan salah satunya di Senggarang. Data mengenai kandungan logam yang terkandung dalam ikan budidaya kolong bauksit masih minim dilakukan, padahal budidaya ikan dengan keramba jaring apung sudah marak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam Timbel (Pb) pada hati, ginjal, dan daging ikan lele yang dibudidaya di perairan kolong bekas tambang bauksit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2023 dengan mengambil sampel pada awal, pertengahan, dan akhir siklus. Analisis kandungan Timbel (Pb) pada hati, ginjal dan daging ikan lele menggunakan acuan SNI 7387:2009. Hasil analisis AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) kandungan Timbel (Pb) pada masing masing sampel yaitu hati berkisar 0,016 - 0,023 mg/kg, ginjal 0,014 - 0,021 mg/kg dan daging sebesar 0,024 - 0,025 mg/kg. Konsentrasi logam pada hati, ginjal, dan daging ikan lele mengalami peningkatan mulai pada fase awal hingga akhir siklus panen. Meskipun demikian berdasarkan hasil perhitungan kadar logam Timbel pada daging ikan lele masih di bawah ambang batas yang telah diatur sesuai dengan SNI 7387: 2009 yaitu 0,3 mg/kg (untuk ikan dan hasil olahannya).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anindhita, M.A., Rusmalina, S., & Soeprapto, H. (2015). Analisis Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan Lele (Clarias sp.) yang Dibudidayakan di Kota Pekalongan. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 28(2): 210-215.

Apriliana, A.A., Sulmartiwi, L., & Lutfiyah, L. (2021). Histopathological profile of kidney and liver organs of mullet fish (Liza subviridis) exposed by lead (Pb) and mercury (Hg) in Estuaria Lampon Banyuwangi, East Java. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 718(1): 012084. https://doi.org/10.1088/1755-1315/718/1/012084

Ashari, I.H., Apriadi, T., & Melani, W.R. (2019). Survival Rate and Growth of Economical Fishes in Tailing Ponds of Bauxite Post-mining in Senggarang, Tanjungpinang City. Omni-Akuatika. 15(2): 84-91. http://dx.doi.org/10.20884/1.oa.2019.15.2.728

Castro-González, M.I., & Méndez-Armenta, M. (2008). Heavy metals: Implications associated to fish consumption. Environmental Toxicology and Pharmacology. 26(3): 263-271. https://doi.org/10.1016/j.etap.2008.06.001

Darmono, L.H. (2001). Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia Press.

FAO. (2015). Report of the APFIC/FAO regional consultation: improving the contribution of culture-based fisheries and fisheryenhancements in inland waters to blue growth, 25-27 Mei 2015. RAP Publication 2015/08. p.52.

Hidayah, A.M., Purwanto, P., & Soeprobowati, T.R. (2014). Biokonsentrasi Faktor Logam Berat Pb, Cd, Cr dan Cu pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn.) di Karamba Danau Rawa Pening. Bioma: Berkala Ilmiah Biologi. 16(1): 1-9. https://doi.org/10.14710/bioma.16.1.1-9

Ismarti, S. (2016). Pencemaran Logam Berat di Perairan dan Efeknya pada Kesehatan Manusia. Opini. 1(4): 1-11

Murtiani, L. (2003). Analisis Kadar Timbal (Pb) pada Ekstrak Kerang Darah (Anadara granosa L) di Muara Sungai Tambak Oso Sedati-Sidoarjo. [Skripsi]. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.

Nuraeni, A., Samosir, A., & Sulistiono, S. (2021). Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) pada Hati Ikan Patin (Pangasius djambal) di Waduk Saguling, Jawa Barat. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 12(2): 113-123.

Putra, R.D., & Apriadi, T. (2018). Studi Kontaminasi Logam Berat (Pb dan Cr) Pasca Pertambangan Bauksit sebagai Potensi Lokasi Kegiatan Budidaya Perikanan. Jurnal Intek Akuakultur. 2(1): 1-15. https://doi.org/10.31629/intek.v2i1.273

Saputra, A. (2009). Bioakumulasi Logam Berat pada Ikan Patin yang Dibudidayakan di Perairan Waduk Cirata dan Laboratorium. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

SNI. (2009). Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. SNI, 7387(2009). 15-17.

Van der Oost, R., Beyer, J., & Vermeulen, N. P. (2003). Fish bioaccumulation and biomarkers in environmental risk assessment: a review. Environmental Toxicology and Pharmacology. 13(2): 57-149.

Widowati, W., Sastiono, A., & Jusuf, R. (2008). Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Penerbit Andi. Yogyakarta. 206 p.

Zulfikar, A. (2015). Analisis Kandungan Logam pada Limbah Tailing (Red Mud) Tambang Bauksit. Artikel Ilmiah Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Published

2023-11-20

How to Cite

Kurniadi, Z. K., Yulianti, I. D., Nurwulandari, L., Dwita, D., & Apriadi, T. (2023). Konsentrasi Logam Timbel (Pb) pada Ikan Lele Budidaya di Kolong Bekas Tambang Bauksit Pulau Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 7(1), 60–65. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i1.6250