Indeks Antropogenik Mangrove di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau

Authors

  • Sutran Sutran Magister Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Ani Suryanti Magister Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Andi Zulfikar Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i1.6236

Keywords:

Spasial, Environmental Risk Surface (ERS), Tekanan Antropogenik, Wilayah Pesisir, Mangrove

Abstract

Faktor antropogenik (aktivitas manusia) langsung ataupun tidak langsung menjadi salah satu penyebab utama terjadinya degradasi ekosistem mangrove. Pertumbuhan jumlah penduduk dan mengingkatnya kegiatan di wilayah pesisir menyebabkan terjadinya tekanan terhadap ekosistem mangrove baik langsung ataupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks risiko antropogenik kawasan mangrove di Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilakukan di Kota Tanjungpinang pada wilayah Kelurahan Dompak, Kelurahan Kampung Bugis dan Kelurahan Senggarang. Penelitian dilakukan dengan teknik penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Aktivitas antropogenik diidentifikasi menggunakan data citra satelit (google earth) yang diverifikasi dengan survei lapangan melalui observasi langsung. Analisis indeks antropogenik menggunakan model Environmental Risk Surface (ERS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kota Tanjungpinang, sumber tekanan antropogenik terdiri dari area permukiman, industri galangan kapal, jalan dan dermaga. Indeks risiko antropogenik sangat tinggi berada pada wilayah Kampung Bugis (pesisir selatan, sekitar Sungai Terusan dan sekitar Jembatan Gugus Sungai Carang), Kelurahan Dompak (wilayah sekitar Jembatan Dompak dan sekitar Jembatan Dompak Lama), dan Kelurahan Senggarang (wilayah sekitar Kampung Senggarang dan Tanjung Sebauk).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anugrah, S., Sutran, S., Faisal, L.M., Andrinal, A., Agrianty, R., Zulfikar, A., & Apdillah, D. (2022). Analisis Keselarasan Integrasi RZWP3K dan RTRW Provinsi Kepulauan Riau (Kasus: Lingkungan Pesisir Pulau Bintan). Journal of Marine Research. 11(3): 455-466. https://doi.org/10.14710/jmr.v11i3.31691

BPS Kepulauan Riau. (2023). Provinsi Kepulauan Riau Dalam Angka 2023. BPS Kepulauan Riau. Tanjungpinang. 780p.

Brown, B. (2007). Resilience Thinking Applied to the Mangroves of Indonesia. IUCN & Mangrove Action Project. Yogyakarta, Indonesia. 53p.

Budiman, S., Prayoga, I. R., Karim, Z.A., & Junriana, J. (2023). Fungsi Koordinasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang dalam Pengawasan Hutan Mangrove di Kota Tanjungpinang. Governance: Jurnal Ilmu Pemerintahan. 11(1): 1-15. https://doi.org/10.33558/governance.v11i1.5891

Chen, B., Xiao, X., Li, X., Pan, L., Doughty, R., Ma, J., ... & Giri, C. (2017). A mangrove forest map of China in 2015: Analysis of time series Landsat 7/8 and Sentinel-1A imagery in Google Earth Engine cloud computing platform. ISPRS Journal of Photogrammetry and Remote Sensing. 131: 104-120. https://doi.org/10.1016/j.isprsjprs.2017.07.011

DasGupta, R., & Shaw, R. (2013). Cumulative impacts of human interventions and climate change on mangrove ecosystems of South and Southeast Asia: an overview. Journal of Ecosystems. 2013(379429): 1-15. https://doi.org/10.1155/2013/379429

Dewi, C.C., Pavitasari, A.E., & Pribadi, D.O. (2023). Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. 25(1): 7-18. https://doi.org/10.29244/jitl.25.1.7-18

Eddy, S., Mulyana, A., Ridho, M.R., & Iskandar, I. (2016). Dampak Aktivitas Antropogenik Terhadap Degradasi Hutan Mangrove di Indonesia. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan. 2(2): 292-306. https://doi.org/10.31219/osf.io/xd9cb

Kesavan, S., Xavier, K.M., Deshmukhe, G., Jaiswar, A.K., Bhusan, S., & Shukla, S.P. (2021). Anthropogenic pressure on mangrove ecosystems: Quantification and source identification of surficial and trapped debris. Science of the Total Environment. 794: 148677. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.148677

Lestari, F. (2014). Komposisi jenis dan sebaran ekosistem mangrove di kawasan pesisir Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Jurnal Dinamika Maritim. 4(1): 68-75.

McPherson, G., Simpson, J., Marconett, D., Peper, P., & Aguaron, E. (2008). Urban Forestry and Climate Change. (from http://www.fs.fed.us/ccrc/topics/urban-forests/)

Schill, S., & Raber, G. (2009). Protected Area Tools (PAT) for ArcGIS 9.3 Version 3.0: User Manual and Tutorial. The Inter-American Biodiversity Information Network (IABIN) and The World Bank Development Grant Facility (DGF). 75p.

Winarno, S., Effendi, H., & Damar, A. (2016). Tingkat Kerusakan dan Estimasi Nilai Klaim Kerusakan Ekosistem Mangrove di Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 8(1): 115-128. https://doi.org/10.29244/jitkt.v8i1.12500

Published

2023-11-09

How to Cite

Sutran, S., Suryanti, A., & Zulfikar, A. (2023). Indeks Antropogenik Mangrove di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Akuatiklestari, 7(1), 44–51. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v7i1.6236