Karakteristik Ekologi Ekosistem Mangrove di Perairan Estuari Sei Carang Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i1.5534Keywords:
Karakteristik Ekologi, Kerapatan, Ekosistem Mangrove, Estuari Sei CarangAbstract
Kawasan Perairan Estuari Sei Carang memiliki ekosistem mangrove yang merupakan habitat penting bagi biota yang ada didalamnya serta memiliki peranan sebagai pelindung kawasan pesisir dari hempasan angin, arus dan ombak dari laut, serta berperan juga sebagai benteng dari pengaruh banjir dari daratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ekologi ekosistem mangrove di Perairan Estuari Sei Carang Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2021 yang berlokasi di Perairan Estuari Sei Carang. Lokasi pengamatan ditentukan menggunakan metode survey dengan pemilihan titik sampling menggunakan purposive sampling. Karakteristik ekologi ekosistem mangrove yang diamati yaitu sebaran jenis, kerapatan, persentase tutupan serta parameter perairan meliputi suhu, pH, salinitas, DO, substrat, dan tipe pasang surut. Beberapa jenis mangrove yang dijumpai pada Perairan Estuari Sei Carang diantaranya Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora lamarckii, Bruguiera gymnorrihiza, Bruguiera sexangula, Sonneratia alba, Xylocarpus granatum, Ceriops tagal, Lumnitzera littorea dan Avicennia marina Rata-rata kerapatan serta persentase tutupan mangrove di Perairan Sei Carang berada pada kategori padat yang menunjukkan bahwa kerapatan serta persentase tutupan masuk ke dalam kriteria sedang dan hal ini menunjukkan kondisi mangrove masih dalam keadaan baik. Berdasarkan hasil analisis data kerapatan dan persentase tutupan mangrove stasiun 1 memiliki nilai yang paling tinggi dengan nilai kerapatan 4467 ind/Ha dan persentase tutupan sebesar 82,8%.
Downloads
References
Alongi, D.M. (2009). The Energetics of Mangrove Forests. Springer. Dordrecht, 216 pp.
Bengen, DG. (2004). Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut dan Konsep Pengelolaannya. Bogor (ID): PKSPL IPB.
Dahuri, R. (2003). Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Darmawan, I.W.E., & Pramudji. (2014). Panduan Monitoring Status Ekosistem Mangrove. Jakarta. COREMAP CTI LIPI 2014. 35p.
Hafsar, K. (2018). Kondisi Ekosistem Mangrove di Perairan Sei Carang Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatiklestari, 1(2): 8-12. https://doi.org/10.31629/.v1i2.2288
Jenning, S.B., Brown, N.D., & Sheil, D. (1999). Assessing forest canopies and understorey illumination: canopy closure, canopy cover and other measures. Forestry: An International Journal of Forest Research, 72(1): 59–74. https://doi.org/10.1093/forestry/72.1.59
Karimah. (2017). Peran Ekosistem Hutan Mangrove Sebagai Habitat Untuk Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis. 17(2): 51-58.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 201 tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove.
Korhonen, L., Korhonen, K.T., Rautiainen, M., & Stenberg, P. (2006). Estimation of forest canopy cover: a comparison of fi eld measurement techniques. Silva Fennica, 40(4): 577–588. https://doi.org/10.14214/sf.315
Kusmana, C. (1997). Ekologi dan Sumberdaya Ekosistem Mangrove. Pelatihan Pengolahan Hutan Mangrove Lestari Angkatan I. PKSPL dan Dirjen Pemda. Bogor.
Lestari, F. (2014). Komposisi Jenis dan Sebaran Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Jurnal Dinamika Maritim, IV(1) : 68-75. ISSN: 2086-8049.
Putri, M., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2021). Tingkat Regenerasi Ekosistem Mangrove Berdasarkan Kerapatan Seedling, Sapling Dan Pohon Di Perairan Sei Jang Kota Tanjungpinang. Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan, 3(1): 1-8. https://doi.org/10.47685/barakuda45.v3i1.115
Rachmawani, D. (2016). Degradasi dan Alternatif Remediasi Ekosistem Mangrove di Binalatung Kota Tarakan. [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Randa, G., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2020). Production and decomposition of mangrove litter in Jang River Estuary, Bukit Bestari District, Tanjungpinang City. Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan, 11(1): 34-43. https://doi.org/10.35316/jsapi.v11i1.631
Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal Oseana, 30(3): 21-26
Susiana. (2015). Analisis Kualitas Air Ekosistem Mangrove di Estuari Perancak, Bali. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 8(1): 42-49. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.8.1.42-49
Yolanda, O.A.P., Melani, W.R., & Muzammil, W. (2020). Karakteristik Sedimen pada Perairan Sei Carang, Kota Tanjungpinang. Habitus Aquatica, 1(2): 11–20.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Rahima Zakia, Febrianti Lestari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.