Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Perairan Kelam Pagi Kelurahan Dompak, Kepulauan Riau
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i.5171Keywords:
(AMBI) A Marine Biotic Index, Dompak, Bioindikator, Makrozoobentos, Kualitas PerairanAbstract
Makrozoobentos adalah organisme yang peka terhadap perubahan lingkungan perairan yang ditempatinya, sehingga sering dijadikan sebagai salah satu indikator biologis kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi parameter fisika dan kimia perairan di Perairan Kelam Pagi, struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Kelam Pagi, serta mengetahui kualitas perairan di Perairan Kelam Pagi berdasarkan indikator biologis makrozoobentos. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022 yang berlokasi di Perairan Kelam Pagi Kelurahan Dompak. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode survey dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, yang terdiri dari 40 titik. Pengambilan sampel makrozoobentos menggunakan transek kuadran berukuran 1x1 m. Hasil pengukuran parameter perairan di semua stasiun masih berada pada ambang batas baku mutu PP Republik Indonesia No 22 Tahun 2021 Lampiran VIII. Kelimpahan makrozoobentos tertinggi terdapat pada kelas Gastropoda, sedangkan kelimpahan terendah ialah kelas Sipunculidea. Kategori indeks keanekaragaman (H’) di Perairan Kelam Pagi dikategorikan “sedangâ€Â. Kategori keseragaman (E) dikategorikan “tinggi†kategori indeks dominansi (C) dikategorikan “rendahâ€Â. Kualitas perairan berdasarkan indikator biologis makrozoobentos berdasarkan indeks AMBI bahwa perairan di Kelam Pagi termasuk dalam kategori “sedikit tercemarâ€Â.
Downloads
References
Afrianita, R., Edwin, T., & Alawiyah, A. (2017). Analisis Intrusi Air Laut dengan Pengukuran Total Dissolved Solids (TDS) Air Sumur Gali di Kecamatan Padang Utara. Jurnal Teknik Lingkungan, 14(1): 62-72.
Akbar, R.M.R.R., Melani, W.R., & Apriadi, T. (2020). Indeks Pencemaran Muara Sungai Jodoh, Kota Batam. Journal of Marine Research, 9(2): 119-130. https://doi.org/10.14710/jmr.v9i2.26613
Aulia, P.R., Supratman, O., & Gustom, A. (2020). Struktur Komunitas Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Di Sungai Upang Desa Tanah Bawah Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka. Jurnal Aquatic Science, 2(1): 17-29.
Bengen, D.G. (2000). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumber daya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB. Bogor. 58 Halaman.
Borja, A., Franco, J., & Perez, V. (2000). A Marine Biotic Index to Establish the Ecological Quality of Soft-Bottom Benthos Within European Estuarine and Coastal Environments. Marine Pollution Bulletin, 40(12): 114-200.
Brower, J.E., & Zar, J.H. (1990). Field and Laboratory Methods for General Ecology. Third Editon. Dubuque, Lowa: C. Brown Publisher.
Carpenter, K.E., & Niem, V.H. (1998). The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Volume 1 : Seaweeds, corals, bivalves and gastropods. FAO Species Identification Guide for Fishery Purposes. Rome.
Dwitawati, D., Ani, S., & Joko, W. (2015). Biomonitoring Kualitas Air Sungai Gandong dengan bioindikator makroinvertebrata sebagai bahan petunjuk praktikum pada pokok bahasan pencemaran lingkungan SMP Kelas VII. Jurnal Florea. 2(1):41–46.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. Kanisius. Yogyakarta. 257 Halaman.
Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. 198 Halaman.
Fadilla, N.R. (2021). Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Di Desa Pengujan Kabupaten Bintan. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. 96 Halaman.
Fuzhoh, F.M. 2016. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Secara Berkelanjutan Di Kelam Pagi, Kelurahan Dompak, Kepulauan Riau. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Hasniar, R., Melani, W. R. ., & Apriadi, T. (2018). Status Perairan Kampung Madong, Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatiklestari, 2(1): 29-35. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v2i1.2350
Jumiah, 2019. Keanekaragaman dan Kepadatan Gastropoda Di Perairan Kampung Kelam Pagi Kelurahan Dompak Kota Tanjungpinang. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Krebs, C.J. (2014). Ecological Methodology. Third Edition. Addison-Wesley Educational Publishers, Inc.
Nontji, A. (2007). Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta. 159 Halaman.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Peruntukkan Baku Mutu Air Laut.
Putra, P.S., & Nugroho, S.H. (2017). Distribusi Sedimen Permukaan Dasar Laut Perairan Sumbanusa Tenggara Timur. OLDI (Oseanologi dan Limnologi di Indonesia), 2(3): 49-63.
Putra, R.A., Melani, W.R., & Suryanti, A. (2020). Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Senggarang Besar Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatiklestari, 4(1): 20-27. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i1.2486
Prasetia, R.R. (2017). Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan Kampung Baru Kecamatan. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Rosdatina, Y., Apriadi, T., & Melani, W.R. (2019). Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 3(2): 309-317.
Zulkifli, H., Hanafiah, Z., & Puspitawati, D.A. (2009). Struktur dan Fungsi Komunitas Makrozoobentos di Perairan Sungai Musi Kota Palembang: Telaah Indikator Pencemaran Air. Prosiding Seminar Nasional Biologi. Medan. pp: 586-595.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nico Marcelino, Tri Apriadi, Winny Retna Melani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.