Analisis Karakteristik Fisika Kimia Sedimen Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Pesisir Cimandiri, Jawa Barat

Authors

  • Siti Aisyah Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16911
  • Aiman Ibrahim Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16911
  • Triyanto Triyanto Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16911

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4290

Keywords:

Fisika Kimia, Kecepatan Arus, Pasir, Rawa Pesisir Cimandiri, Sedimen

Abstract

Meningkatnya aktivitas manusia di sepanjang aliran sungai telah memberi pengaruh terhadap ekosistem muara. Muara Sungai Cimandiri yang terletak di Teluk Palabuhanratu memberikan masukan sedimen yang cukup besar ke perairan teluk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisika-kimia sedimen daerah aliran sungai dan pesisir Cimandiri. Penelitian dilakukan pada bulan September dan November 2020 di alur sungai, muara, dan rawa pesisir Cimandiri. Parameter fisika kimia yang diamati meliputi turbiditas, total padatan tersuspensi (TSS), kedalaman air, kecepatan arus, fraksi sedimen, bahan organik total, dan total nitrogen (TN). Sampel sedimen diambil menggunakan Ekman Grab dan dianalisis lebih lanjut di laboratorium, sedangkan parameter lainnya diukur secara insitu. Hasil analisis menunjukkan kecepatan arus maksimum sebesar 6,0 cm/det diperoleh di ruas sungai (St. S02) dan arus minimum 1,2 cm/det di ruas rawa pesisir (St. RP02). Nilai TSS dan turbiditas di ruas muara cenderung lebih tinggi dibandingkan ruas alur sungai dan rawa pesisir. Material sedimen secara keseluruhan terdiri dari beberapa ukuran yaitu: ukuran >1,70 mm (kerikil); ukuran 0,09 mm s.d 1,70 mm (pasir); dan ukuran <0,09 mm (lempung). Sedimen pada ruas sungai didominasi oleh kerikil dan pasir, ruas rawa pesisir didominasi oleh pasir dan lempung, serta di ruas muara didominasi oleh jenis lumpur. Kandungan nitrogen dan bahan organik cenderung lebih tinggi di ruas muara sungai dan sebagian rawa pesisir.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ardi. (2002). Pemanfaatan Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan Pesisir. Institut Pertanian Bogor.

Bahri, A.F. (2006). Analisis kandungan nitrat dan fosfat pada sedimen mangrove yang termanfaatkan di Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. Studi kasus pemanfaatan ekosistem mangrove dan wilayah pesisir oleh masyarakat di Desa Bulucindea Kec. Bungoro Kab. Pangkep. Asosiasi Konservator Lingkungan, Makassar.

Balai Pusat Data dan Informasi Sumber Daya Air (BPDISDA). (2017). Buku Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. [Online] http://psda.jabarprov.go.id. [Retrieved on 17 Mei 2021]

Effendi. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta, 257p.

Hanifah, M. Z. N. (2007). Kualitas Fisika-Kimia Sedimen Serta Hubungannya Terhadap Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Estuari Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Institut Pertanian Bogor, 95 p.

Hartoko, A., Suryanti, & Febrianti, D. A. (2013). Biomassa karbon vegetasi mangrove melalui analisa data lapangan dan citra satelit geoeye di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa. Journal Of Management Of Aquatic Resources, 2(2), 28–37.

Hendromi, Jumarang, M. I. & Putra, Y. S. (2015). Analisis karakteristik fisik sedimen pesisir Pantai Sebala Kabupaten Natuna. PRISMA FISIKA, III(01), 21–28.

Husnayati, H., Arthana I. W. & Wiryatno, J. (2015). Struktur komunitas makrozoobentos pada tiga muara sungai sebagai bioindikator kualitas perairan di Pesisir Pantai Ampenan dan Pantai Tanjung Karang Kota Mataram Lombok. ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 7(2), 116–25.

http://ina-sealevelmonitoring.big.go.id/ipasut/data/residu/month/1

Lekatompessy, S. T. A & Tutuhatunewa, A. (2010). Kajian konstruksi model peredam gelombang dengan menggunakan mangrove di Pesosor Lateri-Kota Ambon. ARIKA, 04(1), 51–60.

Nugroho, S. H. & Basit, A. (2014). Sebaran sedimen berdasarkan analisis ukuran butir di Teluk Weda, Maluku Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 6(1), 229–240.

Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia, Jakarta, 459 p.

Satriadi, A. (2004). Analisa Pengaruh Faktor Oseanografi Terhadap Distribusi Sedimen di Muara Sungai Grindulu Kabupaten Pacitan Jawa Timur, Universitas Diponegoro.

Sutanto, R. (2005). Dasar - Dasar Ilmu Tanah: Konsep dan Kenyataan. Kanisius, Yogyakarta, 36 p.

Triyanto. (2020). Penyusunan Strategi Penataan Ruang Terpadu di Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Pesisir untuk Menjaga Keberlanjutan Ekosistem Pesisir Sungai Cimandiri Jawa Barat. Pusat Penelitian Limnologi – LIPI, 55 p.

Taqwa, R. N, Muskananfola, M. R. & Ruswahyuni. (2014). Studi hubungan substrat dasar dan kandungan bahan organik dalam sedimen dengan kelimpahan hewan makrozoobentos di Muara Sungai Sayung Kabupaten Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(1), 125-133.

Yuwono, N. W. (2004). Nilai Kesuburan Tanah Mangrove di Kepulauan Seribu. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Published

2022-05-28

How to Cite

Aisyah, S. ., Ibrahim, A., & Triyanto, T. (2022). Analisis Karakteristik Fisika Kimia Sedimen Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Pesisir Cimandiri, Jawa Barat. Jurnal Akuatiklestari, 5(2), 73–79. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4290