Kelayakan Finansial dan Jaringan Sosial pada Keramba Jaring Apung, Haranggaol, Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara

Authors

  • Prima Gandhi Manajemen Agribisnis, Sekolah Vokasi dan Sekretaris Pusat Studi Bencana, IPB University, Bogor, Indonesia 16128
  • Dahri Tanjung Manajemen Agribisnis, Sekolah Vokasi, IPB University, Bogor, Indonesia 16128

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4249

Keywords:

Kelayakan Finansial, Jaringan Sosial, SDGs, Danau Toba, Pembudidaya

Abstract

Penetapan kawasan Danau Toba sebagai tujuan wisata utama super prioritas membuat Gubernur Sumatera Utara mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 188.4/213/KPTS/2017 tentang daya tampung beban pencemaran dan daya dukung Danau Toba untuk budidaya perikanan yaitu sebesar 10.000 ton per tahun dari 60.000 ton ikan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial dan jaringan sosial pembudidaya keramba jaring apung di Haranggaol Perairan Danau Toba. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Februari 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara finansial keramba jaring apung masih layak dibudidayakan dan terdapat tiga jaringan sosial pada pembudidaya keramba jaring apung di Haranggaol Danau Toba. Budidaya keramba jaring apung di Haranggaol merupakan praktik mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke 8 dan 14.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anas, Jubaedah, & Sudino. (2017). Kualitas Air dan Beban Limbah Karamba Jaring Apung di Waduk Jatiluhur Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 11(1), 35 -47.

Anhar, T. F., Widigdo, B., & Sutrisno, D. (2020). Kesesuaian budidaya keramba jaring apung (KJA) ikan kerapu di perairan Teluk Sabang Pulau Weh, Aceh. Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 9(2), 210-219.

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Eriyanto. (2014). Analisis Jaringan Komunikasi Strategi Baru dalam Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Fauzi, A., & Anna, S. (2005). Pemodelan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gerakan Penyelamatan Danau Toba (Germada Toba). (2014). Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Harefa, W., Hendrik, & Darwis. (2021). Perbandingan Pendapatan Pemilik Keramba Jaring Apung (KJA) Ikan Nila dan Ikan Mas Skala Kecil di Kelurahan Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir, 2(2), 7-15.

Haro. D., Yunasfi, & Zulham. (2019). Kondisi Kualitas Air di Kecamatan Haranggaol HorisonKabupaten Simalungun Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, 1(1), 1-9.

Hasairin, A. (2014). Variasi, Keunikan, dan Ragam Makanan Adat Etnis Batak Toba Suatu Kajian Prospek Etnobotani. Jurnal PKM, 20 (27), 1-6. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hidayat, A., Gandhi, P., & Annisa, Z. (2016). Kebijakan untuk Keberlanjutan Ekologi, Sosial, Ekonomi dan Budidaya Keramba Jaring Apung Di Danau Cirata. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, 3(3), 175-187.

Pandiangan, R. (2014). Analisis Perbedaan Pendapatan Usaha Keramba Jaring Apung Ikan Nila dengan Usaha Keramba Jaring Apung Ikan Campuran di Perairan Danau Toba. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Rahmawati, H., & Hartono, D. (2012). Strategi pengembangan usaha budidaya ikan air tawar. Jurnal Naturalis, 1(2), 129-134.

Rice, E. (2006). Social Exchange Theory. In DeLamater, John. The Handbook of Social Psychology. hlm. 53–76. New York: Springe.

Richard, J. U., & Ogba, C. (2016). Site selection analysis for suitable aquaculture fish pond in Andoni L.G.A. Rivers State, Nigeria. International Journal of Research Granthaalayah, 4(3), 219-232.

Saopiadi, Amir, S., & Damayanti, A.A. (2012). Frekuensi Pemberian Pakan Optimum Panen pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Perikanan Unram, 1(1), 14-21.

Sembiring, & Feriel A. (2019). Ego-Centric Social Network Analysis pada Pemasaran Ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Kelurahan/Nagori Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun. Tesis Program Studi Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sitompul, F., Ramli, M., & Bathara, L. (2014). Analisis Usaha Keadaan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba (Kasus Desa Unte Mungkur Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara). Jurnal of Magister Universitas Riau, 2(1), 1-10.

Sumantri, B. (2010). Analisis Pendapatan Usaha Ikan Mas Sistem Keramba Jaring Apung dan Pemasarannya di Kabupaten Simalungun. Jurnal Agrisep Universitas Bengkulu, 4(2), 17-27.

Sumantri, B., Sriyoto, & Sumanti, M. P. (2012). Analisis Pendapatan Usaha Ikan Mas Sistem Keramba Jaring Apung dan Pemasarannya di Kabupaten Simalungun. ISSN 1412 – 88371412.

Tanjung, D., & Hutagaol, P. (2019). Analysis of potential social conflicts in ecotourism development in the Lake Toba Region, North Sumatra. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 399(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/399/1/012042.

Suriadi & Hakim. (2017). Identifikasi Potensi Dan Model Resolusi Konflik Pada Program Revitalisasi Kawasan Danau Tempe Di Sulawesi Selatan. Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi, Balitbang, Kementerian PUPR. Jakarta.

Yulianto, H., Atiasari, N., Abdullah, & Damai, A. (2015). Analisis daya dukung perairan Puhawang untuk kegiatan budidaya sistem karamba jaring apung. Aquasains Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan, 3(2), 259- 264.

Published

2022-05-26

How to Cite

Gandhi, P., & Tanjung, D. (2022). Kelayakan Finansial dan Jaringan Sosial pada Keramba Jaring Apung, Haranggaol, Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Akuatiklestari, 5(2), 66–72. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4249