Struktur Komunitas Gastropoda dan Bivalvia di Ekosistem Mangrove Perairan Desa Pangkil Kabupaten Bintan
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4063Keywords:
Gastropoda, Bivalvia, Ekosistem Mangrove, Perairan Pangkil, BintanAbstract
Keberadaan dan kelimpahan gastropoda dan bivalvia sangat ditentukan oleh adanya vegetasi mangrove yang ada di daerah pesisir. Tekanan dan perubahan lingkungan dapat memengaruhi jumlah jenis dan perbedaan struktur dari gastropoda dan bivalvia. Tujuan dari penelitan ini yaitu untuk mengetahui kepadatan gastropoda dan bivalvia di ekosistem mangrove, mengetahui struktur komunitas gastropoda dan bivalvia di ekosistem mangrove, serta mengetahui kualitas perairan pada ekosistem mangrove Perairan Desa Pangkil. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis laboratorium. Penentuan titik sampling menggunakan metode purposive sampling sebanyak 120 titik dari 8 stasiun, yang dimana pada setiap stasiun terdapat 15 titik dari 3 plot. Hasil analisis struktur komunitas gastropoda dan bivalvia yang diperoleh yaitu, nilai kepadatan gastropoda dan bivalvia tertinggi terdapat pada stasiun 4 yaitu dengan total kepadatan berjumlah 60.667 ind/ha, sedangkan gastropoda dan bivalvia dengan nilai kepadatan terendah yaitu pada stasiun 8 yaitu dengan total kepadatan 12.000 ind/ha. Hasil indeks keanekaragaman gastropoda dan bivalvia pada semua stasiun yaitu dikategorikan sedang. Hasil indeks keseragaman gastropoda dan bivalvia pada semua stasiun yaitu dikategorikan tinggi. Hasil indeks dominasi gastropoda dan bivalvia pada semua stasiun yaitu dikategorikan rendah. Nilai parameter fisika-kimia pada perairan Desa Pangkil masih mendukung untuk kehidupan gastropoda dan bivalvia.
Downloads
References
Agussalim, A., & Hartoni. (2013). Komposisi dan Kelimpahan Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) di Ekosistem Mangrove Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Maspari Journal, 5(1), 6-15.
Agustinus, Y., Pratomo, A., & Apdillah, D. (2013). Struktur Komunitas Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan Di Pulau Lengkang Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Repository UMRAH. Tanjungpinang.
Anggraini, A.N. (2017). Struktur Komunitas Moluska (Gastropoda Dan Bivalvia) Pada Ekosistem Mangrove Di Kawasan Ekowisata Mangrove Nguling, Pasuruan, Jawa Timur. [Skripsi]. Universitas Brawijaya. Malang.
Baliyan, B., Lestari, F., & Susiana, S. (2021). Jenis dan Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Pulau Beralas Bakau Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 5(1). https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i1.3103
Carpenter, K.E., & Niem, V.H. (1998). FAO Species Identification Guide For Fishery Perposes. The Living Marine Resources Of The Westren Central Pacific. Volume. Sweeds, Coral, Bivalves and Gastropods. FAO. Vol 1. 1-686
Edo, E., Susiana, S., Suhana, M.P., & Rochmady, R. (2021). Condition of mangrove in the waters of Pangkil Village, Teluk Bintan District, Bintan Regency. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 6(1), 1-8. https://doi.org/10.29239/j.akuatikisle.6.1.1-8
Efriningsih, R., Puspita, L., & Ramses. (2016). Evaluasi Kualitas Lingkungan Perairan Pesisir Di Sekitar Tpa Telaga Punggur Kota Batam Berdasarkan Struktur Komunitas Makrozoobenthos. Jurnal Simbiosa, 5(1), 1-15.
Erlinda, L., Yolanda, R., & Purnama, A.A. (2015). Struktur Komunitas Gastropoda di Danau Sipogas Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jurnal Mahasiswa Prodi Biologi UPP, 1(1).
Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. 198 hlm.
Hafsar, K. (2018). Kondisi Ekosistem Mangrove di Perairan Sei Carang Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatiklestari, 1(2), 8-12. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v1i2.2288
Hatijah, S., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2019). Struktur komunitas gastropoda di Perairan Tanjung Siambang Kelurahan Dompak Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Pengelolaan Perairan, 2(2), 27-38.
Joesidawati, I.K. (2007). Struktur Komunitas Moluska Pada Habitat Mangrove di Kawasan Mangrove Center Jenu Tuban. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNIROW Tuban. 1(1), 1-7.
Krebs, C.J. (2014). Ecological Methodologi. Third Esition. 3(14): 655-697.
Lopo, Y. (2013). Diversitas Jenis Gastropoda Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Pantai Kecamatan Kota Lama Kota Kupang. [Skripsi]. Universitas PGRI. Nusa Tenggara Timur.
Normalasari, N., Melani, W.R., & Apriadi, T. (2019). Struktur Komunitas Gastropoda Di Perairan Air Kelubi Desa Resun Pesisir Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Akuatiklestari, 2(2), 10-19.
Nugroho, K. D., Suryono, C.A., & Irwani. (2012). Struktur Komunitas Gastropoda di Perairan Pesisir Kecamatan Genuk Kota Semarang. Journal of Marine Research, 1(1), 100-109.
Odum, E.P. (1993). Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Tjahjono Samingan. Universitas Gajah Mada Press Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021. Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Persulessy, M., & Arini, I. (2018). Keanekaragaman Jenis Dan Kepadatan Gastropoda Di Berbagai Substrat Berkarang Di Perairan Pantai Tihunitu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah. Biopendix: Jurnal Biologi, Pendidikan dan Terapan, 5(1), 45-52.
Poedjirahajoe, E., Marsono, D., & Wardhani, F.K. (2017). Penggunaan Pricipal Component Analysis dalam Distribusi Spasial Vegetasi Mangrove di Pantai Utara Pemalang. Jurnal Ilmu Kehutanan. 11(1).
Putri, M., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2021). Tingkat Regenerasi Ekosistem Mangrove Berdasarkan Kerapatan Seedling, Sapling dan Pohon di Perairan Sei Jang Kota Tanjungpinang. Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan, 3(1), 1-8. https://doi.org/10.47685/barakuda45.v3i1.115
Rakhmawan, A. (2017). Struktur Komunitas Moluska Di Kawasan Wisata Mangrove Desa Payangan Kecamatan Ambulu Jember Jawa Timur. [Skripsi]. Universitas Brawijaya. Malang.
Randa, G., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2020). Production and decomposition of mangrove litter in Jang River Estuary, Bukit Bestari District, Tanjungpinang City. Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan, 11(1), 34-43. https://doi.org/10.35316/jsapi.v11i1.631
Rosdatina, Y., Apriadi, T., Melani, W. R. 2019. Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management). 3(2). 309-317.
Ruswahyuni. (2008). Struktur Komunitas Makrozobenthos Yang Berasosiasi dengan Lamun Pada Pantai Berpasir Di Jepara. [Skripsi]. Universitas Diponegoro. Semarang.
Sanjaya, P., Lestari, F., & Susiana, S. (2020). Pola Sebaran dan Kepadatan Cerithiidae di Ekosistem Mangrove dan Padang Lamun di Perairan Pulau Penyengat Kecamatan Tanjungpinang Kota. Jurnal Akuatiklestari, 4(1), 12-19. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i1.2458
Sianu, N.E., Saharmi, F.M., & Kasim, F. (2014). Keanekaragaman dan Asosiasi Gastropoda dengan Ekosistem Lamun di Perairan Teluk Tomini. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 2(4).
Sudarman, A. 2016. Habitat, Kelimpahan, dan Pemanfaatan Siput Gonggong (Strombus sp.) di Tanjung Sebauk Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Ulfah, Y., Widianingsih, W., & Zainur, M. (2012). Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Journal of Marine Research, 1(1), 188-196.
Wiyarsih, B., Endarwati, H., & Sedjati, S. (2019). Komposisi dan Kelimpahan Fitoplankton di Laguna Segara Anakan, Cilacap. Buletin Oseanografi Marina. 8(1):1-8
Yanuar, R.B. (2015). Potensi Fauna Akuatik Ekosistem Hutan Mangrove Di Kawasan Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi. [Tesis]. Program Pascasarjana. Universitas Udayana. Denpasar.