Laju Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Lamun Thalassia hemprichii di Perairan Desa Pengujan Kabupaten Bintan

Authors

  • Feby Oktavialy Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Andi Zulfikar Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Winny Retna Melani Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i2.4062

Keywords:

Biomassa, Laju Pertumbuhan, Lamun, Thalassia hemprichii, Desa Pengujan

Abstract

Desa Pengujan menyimpan kekayaan sumberdaya hayati dan keanekaragaman ekosistem laut tropis yang berlimpah, salah satunya adalah padang lamun. Lamun yang banyak ditemui di Desa Pengujan adalah Thalassia hemprichii. Lamun bagi Perairan Desa Pengujan adalah tempat hidup biota seperti makrozobentos, bivalvia, dan jenis ikan-ikan yang hidup di sekitaran lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan lamun Thalassia hemprichii, produksi biomassa dan hubungan laju pertumbuhan daun lamun dengan parameter lingkungan. Penelitian ini dilakukan dari bulan April – Desember 2021 berlokasi di Perairan Desa Pengujan. Penentuan titik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Tahap awal yang dilakukan menentukan lokasi di Perairan Desa Pengujan yang memiliki sebaran lamun. Penentuan titik pengamatan menggunakan software ArcGis 10.8 dengan menentukan sebanyak 30 titik pengamatan yang diacak di daerah yang sebaran lamun banyak agar mewakili setiap perairan di Desa Pengujan dengan mengunakan plot 50x50cm. Laju pertumbuhan di 2 minggu pertama lebih besar, kemudian semakin menurun pertumbuhannya diminggu berikutnya selama 60 hari.  Rata-rata pertumbuhan daun lamun dalam 60 hari sebesar 0,7 cm/hari. Biomassa lamun setelah 60 hari di Perairan Desa Pengujan yaitu 108,5 gbk/m2. Hubungan laju pertumbuhan dengan parameter lingkungan selama 60 hari yang sangat signifikan adalah salinitas, TOM dan kecerahan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alie, K. (2010). Pertumbuhan dan Biomassa Lamun Thalassia hemprichii di PerairanPulau Bone Batang, Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan. J. Sains MIPA, 16(2): 105-110.

Berwick, N.L. (1983). Guidelines for Analysis of Biophysical Impact to Tropical Coastal Marine Resources. The Bombay Natural History Society Centenery Seminar Conservation in Developing Countries, Problems and Propects. Bombay: 6-10 December 1983.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.

Febriyantoro, F., Riniatsih, I., & Endrawati, H. (2013). Rekayasa Teknologi Transplantasi Lamun (Enhalus acoroides) di Kawasan Padang Lamun Perairan Prawean Bandengan Jepara. Buletin Oseanografi Marina, 2(1): 17-23.

Gosari, J.A., & Haris, A. (2012). Studi Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di Kepulauan Spermonde. Torani: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, 22(3): 156-162.

Haryati, R.N. & Kurniawan, D. (2021). Kondisi Ekosistem Padang Lamun di Perairan Tanjung Pisau Kabupaten Bintan. Jurnal PENA Akuatik, 20(1): 62-71.

Haryati, R.N., Zulfikar, A., & Melani, W.R. (2022). Laju Pertumbuhan dan Biomassa Daun Lamun Thalassia hemprichii di Perairan Tanjung Pisau Desa Penaga Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 5(2): 111–121. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v5i2.4060

Hendra. (2011). Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Lamun Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium dan Halodule uninervis pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Barranglompo. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Kristina, K., Lestari, F., & Nugraha, A.H. (2021). Produksi Serasah dan Laju Dekomposisi Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata di Perairan Malang Rapat, Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 4(2): 58-70. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i2.2468

Oktavialy, F. (2020). Kondisi Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Bagian Selatan Desa Pengujan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. [Laporan Praktik Lapang]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

Putra, I.P. (2014). Kajian Kerapatan Lamun Terhadap Kepadatan Siput Gonggong (Strombus canarium) Di Perairan Pulau Penyengat Kepulauan Riau. [Skripsi]. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

R Core Team. (2021). R: A language and environment for statistical computing. R Foundation for Statistical Computing, Vienna, Austria. URL https://www.R-project.org/

Santoso, B., Dharma, B., & Faiqoh, E. (2017).Pertumbuhan dan Produksi Daun Lamun Thalassia hemprichii (Ehrenb) Ascherson di Perairan Tanjung Bonoa, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2): 278-285.

Sari, R.M., Kurniawan, D., & Sabriyati, D. (2021) Kerapatan dan Pola Sebaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat di Perairan Pengujan Kabupaten Bintan. Journal of Marine Research. 10(4): 527-534. https://doi.org/10.14710/jmr.v10i4.31679

Supriyadi, I.H., Iswari, M.Y., & Suyarso. (2018). Kajian Awal Kondisi Padang Lamun di Perairan Timur Indonesia. Jurnal Segara, 14(3): 169-177.

Zieman, J.C. (1968). A study og the growth and decomposition of the seagrass Thalassia testudinum. M.S. Thesis, Univ.Miami, Inst.Mar.Sci.: 217pp.

Downloads

Published

2023-05-23

How to Cite

Oktavialy, F., Zulfikar, A., & Melani, W. R. (2023). Laju Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Lamun Thalassia hemprichii di Perairan Desa Pengujan Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 6(2), 206–213. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v6i2.4062