Pola Sebaran dan Kepadatan Cerithiidae di Ekosistem Mangrove dan Padang Lamun di Perairan Pulau Penyengat Kecamatan Tanjungpinang Kota
DOI:
https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i1.2458Keywords:
Cerithiidae, Kepadatan, Pola Sebaran, Pulau PenyengatAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola sebaran dan kepadatan Cerithiidae pada ekosistem Mangrove dan padang lamun di perairan Pulau Penyengat. Penentuan stasiun penelitian menggunakan metode purposive sampling sebanyak 2 stasiun yaitu stasiun I kawasan ekosistem mangrove dan padang lamun, yang ada aktivitas masyarakat dan stasiun II kawasan ekosistem mangrove dan padang lamun tidak ada aktivitas masyarakat. Pengambilan sampel Cerithiidae dilakukan sebanyak 12 kali ulangan pada setiap stasiun, menggunakan transek 1x1 meter. Pola sebaran stasiun I dan II kawasan ekosistem padang lamun memiliki nilai yang cenderung sama dengan nilai Id (indek morisita) 8,19 dan Id 9,78 dikategorikan mengelompok. Sama halnya stasiun I dan II kawasan mangrove dengan nilai Id 2,29 dan Id 2,42 juga dikategorikan mengelompok. Sedangkan tingkat kepadatan stasiun I dan II ekosistem padang lamun memiliki kepadatan yang cendrung sama dengan nilai yaitu stasiun I, 25.555 ind/Ha dan stasiun II, 24.722 ind/Ha, sama halnya tingkat kepadatan stasiun I dan II kawasan mangrove tidak berbeda dengan nilai rata-rata tingkat kepadatan stasiun I yaitu 20.873 ind/Ha dan stasiun II 17.963 ind/Ha. Selanjutnya hasil analysis principal component analysis (PCA) dengan karakteristik penciri lingkungan pada stasiun I ekosistem mangrove yaitu pH tidak memiliki keterkaitan dengan tingkat kepadatan Cerithiidae. Selanjutnya Pada stasiun I ekosistem padang lamun terdiri dari Salanitas, suhu, dan DO memiliki keterkaitan terhadap tingkat kepadatan. Pada stasiun II ekosistem mangrove dengan karakteristik penciri lingkungan yaitu TOM tidak memiliki keterkaitan terhadap tingkat kepadatan. Selanjutnya pada stasiun II ekosistem padang lamun dengan karakteristik penciri lingkungan yaitu Kecepatan arus dan Substrat juga tidak memiliki keterkaitan dengan tingkat kepadatan Cerithiidae.
Downloads
References
Akhrianti, I., Bengen, Dietriech G., & Setyobudiandi, I. (2014). Distribusi Spasial dan Preferensi Habitat Bivalvia di Pesisir Perairan Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 6(1): 171-185.
Budiasih, R., Supriharyono, & Muskananfola, R.M. 2015. Analisis Kandungan Bahan Organik, Niterat, Fosfat Pada Sedimen Di Kawasan Mangrove Jenis Rhizophora dan Avicennia Di Desa Timbulsloko, Demak. Diponogoro Journal Of Maquares, 4(3): 66-75.
Delsen, M.S.N., Wattimena. A.Z., & Saputri, S.D. (2017). Penggunaan Metode Analisis Komponen Utama Untuk Mereduksi Faktor – Faktor Inflasi di Kota Ambon. Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan, 11(2): 109-118.
Djohar, A.M., Boneka, B.F., Schaduw, W.N.J., Mandagi, V.S., Roeroe, A.K., & Sumilat, A.D. (2020). Analisis Sampah Laut Dan Kelimpahan Gastropoda Di Ekosistem Mangrove Tongkaina. Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah PLATAX, 8(1) 15-23.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisisus. Jakarta.
Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara. Jakarta.
Gohel, S.R., Khushali, M.P., & Mankodi, C.P. (2016). Population Study of the Family Cerithiidae (Phylum: Mollusca) at Mangrol Coast, Gujarat. India. International Research Journal of Environment Sciences, 5(8), 16-21.
Hatijah, S., Lestari, F., & Kurniawan, D. (2019). Struktur komunitas gastropoda di Perairan Tanjung Siambang Kelurahan Dompak Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Pengelolaan Perairan, 2(2): 27-38.
Houbrick. S.R. (1985). Genus Clypoemorus Jousseaume. Smithsonian Institution Press. Washington. USA.
Hutagalung, H.P. (1988). Pengaruh Suhu Air Terhadap Kehidupan Organisme Laut. Jurnal Oseana. 13:153-164.
Ira, Rahmadani, & Irawati, N. (2015). Keanekaragaman dan Kepadatan Gastropoda di Perairan Desa Morindino Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan, 3(2): 265-272.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51/I/2004. Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Air Laut. Jakarta.
Lindawaty, Dewiyanti, I., & Karina, S. (2016). Distribusi dan Kepadatan Kerang Darah (Anadara sp) Berdasarkan Tekstur Substrat di Perairan Ulee Lheue Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(1): 114-123.
Magfirah., Emiyarti., Muh, L.O., & Haya, Y. (2014). Karakteristik Sedimen Dan Hubungannya Dengan Struktur Komunitas Makrozoobentos Di Sungai Tahi Ite Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara. Jurnal Mina Laut Indonesia, 04(14): 117-131.
Minarni, Jahidin, & Darlian, L. (2016). Kelimpahan Gastropoda Pada Habitat Lamun Di Perairan Desa Tongali Kecamatan Siompu. Jurnal AMPIBI, 1(2): 17-21.
Normalasari, Melani, W.R., & Apriadi, T. (2019). Struktur Komunitas Gastropoda Di Perairan Air Kelubi Desa Resun Pesisir Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga. Jurnal Akuatiklestari, 2(2), 10-19. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v2i2.993
Ode, I. (2017). Kepadatan dan Pola Distribusi Kerang Kima (Tridacnidae) di Perairan Teluk Nitanghahai Desa Morella Maluku Tengah. Jurnal Agribisnis Perikanan, 10(2): 1-6.
Odum, E. (1996). Dadar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga, di terjemahkan oleh T.Samingan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Piranto, D., Riyantini, I.M., Kurnia, U.A., & Prihadi, J.D. (2019). Karakteristik Sedimen Dan Pengaruhnya Terhadap Kelimpahan Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Di Pulau Pramuka. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 9(1): 20-28.
Putra, S., Ali, S.M., & Huda, I. (2018). Pola sebaran Gastropoda Di Ekosistem Mangrove Sungai Reuleung Leupung Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Biotik, 6(1): 59-62.
Rangan, J.K. (2010). Inventory Gastropoda in the Floor of Mangrove Forest Rap Rap Village South Minahasa Regency of North Sulawesi. Jurnal Perikanan dan Kelautan, VI(1): 63-66.
Ridwan, M., Fathoni, R., Fatihah, I., & Pangestu, D.A. (2016). Struktur Komunitas Makrozoobenthos Di Empat Muara Sungai Cagar Alam Pulau Dua, Serang, Banten. Al-Kauniyah Jurnal Biologi, 9(1): 57-65.
Riniatsih, I. (2015). Distribusi Muatan Padatan Tersuspensi (MPT) di Padang Lamun di Perairan Teluk Awur dan Pantai Prawean Jepara. Jurnal Kelautan Tropis. 18(3):121–126.
Rosdatina, Y., Apriadi, T., & Melani, W.R. (2019). Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Pulau Penyengat. Kepulauan Riau. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Journal of Environmental Sustainability Management, 3(2):309-317.
Saputri, D. (2019). Pola Sebaran Dan Kepadatan Cerithiidae di Perairan Kampe Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan, [Skripsi]. Universitas Maritm Raja Ali Haji. Kepulauan Riau.
Sianu, N.E., Sahami, F.M., & Kasim, F. (2014). Keanekaragaman dan Asosiasi Gastropoda dengan Ekosistem Lamun di Perairan Teluk Tomini. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(4): 156-163.
Supratman, O., Farhaby, M.A., & Ferizel, J. (2018). Kelimpahan Dan Keanekaragaman Gastropoda Pada Zona Intertidal Di Pulau Bangka Bagian Timur. Jurnal Enggano, 3(1): 10-21.
Tang, M., Nur, A.I., & Ramli, M. (2016). Studi Kondisi Ekosistem Mangrove dan Produksi Detritus di Pesisir Kelurahan Lalowaru Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 1(4): 439-450.
Wahyuni, S., Yolanda, R., & Purnama, A.A. (2014). Struktur Komunitas Gastropoda (Molusca) Di Perairan Bendungan Menaming Kabupaten Rokan Hulu Riau. [Tesis]. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pasir Pengaraian.
Yuniarti, N. (2012). Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia dan Gastropoda (Moluska) di Pesisir Glayem Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat. [Skripsi]. Departemen Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor